Kakakku-1
Sore yang cerah ini, Lili sangat sibuk di kamarnya, hingga ia tak sempat merapikan kasur dan kamarnya sendiri. Dari tadi, ia sibuk mengerjakan ini, mengerjakan itu, membaca buku novel, bermain laptop, makan cemilan sambil tiduran dan nonton TV, hingga dia kelelahan.
Karena kelelahan, dia ke dapur. Ternyata, Kak Fatima sedang mengaduk adonan. Lili pikir, Kak Fatima akan membuat sesuatu. Kalau begitu, sore ini pasti Lili akan berpesta dan memakan banyak cemilan.
"Kak, lagi buat apa?" Tanya Lili sambil menatap wajah Kakaknya.
"Lagi buat kue cokelat yang enaak banget.." Jawab Kak Fatima sambil terus mengaduk adonannya.
"Mmh, tunggu deh. Emang Kak Fatima bisa buat kue cokelat yang katanya enaak ituu? Dari mana Kakak tiba-tiba bisa buat kue cokelat? Aaah, aku tahuu! Pasti lihat cara buatnya di YouTube yaa.. Hihiii, Kak Fatima ketahuaan deh!" sahut Lili sambil terus menggoda Kakaknya.
"Iih! kamu ini.. Kalau bertanya terus kapan mau berhentinya? Lihat! Gara-gara kamu ngomongnya kebanyakan, adonannya jadi terlalu encer kayak gini, kaaan! Kakak jadi lupa nambahin tepung terigunya sedikit tauu.." ujar Kak Fatima sambil memasang muka merahnya. Kesal sekali rasanya.
Setelah itu, Kak Fatima buru-buru memasukkan tepung terigu ke dalam adonan dan mulai kembali mengaduk. Sementara Lili, malah mencari ide untuk kembali menggoda Kakaknya lagi.
"Hmmm.. Kak Fatima pemaraah yaah? Marah itu nggak boleh taauuu.. Kalau nggak percaya, coba tanya sama Mama. Mama pasti tau." sambung Lili.
Karena Lili mengejek Kakaknya, tentu saja wajahnya semakin memerah. Tak tahan dengan perilaku Lili, yang setiap saat menggangguu Kakaknyaa saja. Entah bagaimana lagi caranya agar Lili tidak mengganggu dirinya. Padahal sudah berkali-kali di ingatkan.
"Kamu ini! Siapa sih, yang bilang kalau marah itu sangat-sangat di perbolehkan?! Kakak juga tau, marah pasti nggak boleh daan nggak baik.." ujar Kakaknya sambil bersiap memasukkan adonannya ke dalam oven. Untung saja, ovennya sudah di panaskan terlebih dahulu sebelum Lili datang mengganggunya.
Masih menemukan ide berpikir untuk mengganggu Kakaknya lagi, akhirnya Lili kembali menyahut. "Yeaah, trusss.. kenapa tadi Kakak maraah begitu? Sampai marahnya kayak singa garong pula.."
"LILII!"
---
Bersambung!
Hai semua.. Kalau kalian ingin memberikan masukan atau saran kepadaku, silahkan kirim e-mail lewat akunku yah..
Thank You!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
waa ada namaku :D semangat niz!
Iya, ada namamu.. Hehe. Makasih yaa, semangat jugaa.
sama sama :)
Lanjut Niz!,Hamasah!,Kutunggu ya!
Iya, Thanks untuk supportnyaa..
You'r welcome!