Hari ini aku menangis tersendu sendu karenamu. Hari ini aku merasa benar benar merasa sangat bersalah. Hari ini akibat kecerobohanku aku membuat ibu khawatir dan meneteskan air mata.

Adikku. Maafkan kakakmu yang begitu ceroboh saat menjagamu. Hari ini kamu terpeleset dan kepala bagian belakang mu terbentur sangat keras karena kecerobohan kakakmu. Saat itu aku juga menangis melihatmu menangis cukup keras.

Sama seperti kejadian 1 tahun silam terulang kembali. Kala itu saat kamu masih berumur 4 bulan. Saat itu, kejadiannya pagi hari ketika ayah dan ibu keluar sebentar untuk absen. Saat itu kamu terlihat sedang tertidur pulas. Ibu berpesan kepadaku agar seringkali menengokmu kalau sewaktu waktu adek terbangun. Merasa kamu benar2 tertidur pulas. Aku menghiraukan pesan ibu. Karena saati itu aku juga sibuk menyiapkan barang-barang untuk pergi bimbingan. Saat itu aku sedang memasukkan buku-buku dan berada di kamarku sendiri. Saat itu juga "Gedeebuk" suara itu datang dari kamar sebelah. Tepatnya kamar tempat kamu tidur. Suara gedebuk itu berbarengan dengan suara tangisanmu. Sontak aku langsung berlari dan menangis. Aku menggendongmu dan hanya kebingungan. Langkah yang kupikirkan hanyalah segera menelfon ibu. Sontak mbak Icha menghentikanku yang ingi menelfon ibu. "Takutnya ibu diperjalanan dek. Nanti malah ibu khawatir berlebihan"jelas mbak Icha. Mbak Icha yang bersikap tenang langsung mengoleskan minyak kutus-kutus di bagian kepala adek yang terbentuk. Aku hanya terus menangis dan memelukmu sambil terus mengatakan maaf dengan nada yang lirih.

Setelah ibu mengompres bagian sekitar benjolan dengan air es beberapa waktu Alhamdulillah benjolannya mulai kempes.

Harapanku 2 kejadian itu tidak akan terulang kembali.

Satu hal yang ingin kutulis adalah kata "Maaf". Maaf atas rasa sakit yang kamu rasakan adek. Maaf untuk air mata kekhawatiranmu ibu. Intinya yang ingin kutulis hanyalah maaf atas 2 kenangan yang buruk karenaku.

Ya disini 2 tragedi ini mengingatkanku untuk lebih hati2 dalam menjaga adek😘