Gaya Literasi Generasi Digital
Generasi digital adalah generasi yang lahir dan dibesarkan di lingkungan digital. Generasi ini menganggap teknologi digital sudah menjadi bagian dari kehidupannya. Dengan kata lain, kehidupan tidak dapat terlepas dari yang namanya dunia digital. Namun, dengan adanya teknologi-teknologi yang semakin berkembang, ketertarikan akan buku ataupun kunjungan ke perpustakaan menurun. Terutama ketika perkembangan teknologi gadget. Dimana semakin lama, gadget semakin jauh lebih canggih, media sosial yang semakin luas keterhubungannya, dan berbagai jenis industri hiburan yang terdapat dalam gadget dapat memanjakan seorang individu. Yang pada akhirnya untuk melakukan kegiatan literasi dihabiskan untuk menyenangkan hati dengan menyaksikan berbagai jenis hiburan di dunia digital. Hal ini dapat mengakibatkan tingkat kualitas literasi menjadi menurun terutama di Indonesia. Karena tingkat kualitas literasi menurun karena kurangnya ketertarikan dengan buku dan lebih tertarik dengan berbagai perkembangan dunia digital.
Masalah ini dapat diatasi dengan memodifikasi teknologi digital menjadi media membaca, agar menjadi suatu hal yang menarik untuk dilakukan. Pasalnya teknologi digital yang sudah lekat dengan kehidupan kita menjadikan kegiatan membaca menjadi mudah. Kemudian modifikasi media digital menjadi media membaca menjadikan buku lebih praktis. Jika dulu ingin membaca tiga macam buku di suatu tempat, maka tiga buku itu perlu dibawa juga kemana-mana. Sekarang dengan memodifikasi media digital menjadi media membaca, ingin membaca berapa bukupun hanya perlu membawa satu alat. Satu lagi yang paling penting, yaitu memodifikasi media digital menjadi media membaca agar menarik. Memikat sekelompok individu agar tertarik membaca adalah tujuan dari memodifikasi media digital menjadi media membaca. Bentuk kemenarikannya dapat berupa buku yang tak terlihat tebal. Ya walaupun secara teknis jumlah halaman bukunya sama, namun terkadang orang yang belum mencintai buku, melihat buku yang tebal, saja, sudah malas untuk membaca karena melihat buku tampak tebal. Sedangkan buku dalam media digital tidak dapat dilihat tebalnya dari luarnya, sehingga mungkin saja dapat membuat orang lebih tertarik dengan membaca buku.
Bentuk modifikasi ini salah satunya dapat berupa media membaca dalam bentuk aplikasi. Kini banyak sekali aplikasi-aplikasi yang menyediakan berbagai macam buku-buku. Contohnya saja aplikasi iPusnas. Aplikasi ini merupakan perpustakaan digital persembahan Perpustakaan Republik Indonesia. Ada pula aplikasi ReadEra yang memungkinkan anda membaca dengan gratis. Dan masih banyak lagi berbagai aplikasi-aplikasi membaca buku. Selain melalui aplikasi, dapat pula kegiatan literasi melalui media blog. Salah satunya blog sasisabu. Dimana banyak berbagai cerita menarik yang dapat ditemukan di bog sasisabu.
Pada akhirnya, kebanyakan literasi pada era generasi digital memiliki gaya literasi sendiri yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Kita sebagai generasi digital memiliki gaya literasi kebanyakan dengan menggunakan media digital dalam melakukan literasi. Dalam era sekarang, kemudahan untuk melakukan literasi sudah sangat mudah. Tinggal menumbuhkan minat dalam diri untuk selalu giat melakukan literasi. Bahkan gadget kita juga sudah berusaha untuk membuat kita tertarik pada literasi. Tinggal dari diri kita sendiri untuk berusaha meluangkan waktu untuk kegiatan literasi.
Biodata Penulis:
Salam literasi. Nama saya Nity Mazidah Ilma. Biasa dipanggil Nity, Zida, dan Ilmy. Lahir pada 18 Maret 2006 di kota Jember. Masih duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Jember tepatnya kelas 9. Bila ingin mengirim email saya bisa melalui [email protected] atau hubungi melalui whatsapp nomorku
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Apa bedanya ketertarikan dan kemenarikan nduk...