-Taubat Nasuha-
Sebuah desa hiduplah satu keluarga,nasib seorang ibu dgn anaknya yg di tinggal sosok bapak, putri kecil yg lumpuh yang memiliki kakak tak tau diri dan
Wulan:"Bu,kemarilah biar kubantu"
Ibu:"Ibu bisa kok nak"
Wulan:"biar ku belikan gorengan buat makan hari ini"
Ibu:"Tak usahlah, kau duduk di rumah saja"
Kakak yang tak tau diri datang dengan perasaan marah
Putra:"Buk ibuk, dek ibuk mana?"
Wulan:"Ibuk masih beli gorengan buat makan kita hari ini!"
Putra:"Hah gorengan, emang kita bisa kenyang"
Wulan:"Seenggaknya ada makanan buat hari ini!"
Ibuk:"Eh Putra udah pulang, ayo sekalian makan sama-sama"
Putra:"Apaan sih,gak lah aku makan disini"
Ibuk:"Terus sekarang mau apa?"
Putra:"Minta uang buk, buat nraktir temen-temen" serunya sambil nyengir
Ibuk:"Kita aja makan susah kok kamu nraktir temen-temen, gak ibuk gak ada uang!"seru nya dgn perasaan tetap sabar
Putra:"Ayolahh, nanti kalau Putra udah kerja Putra ganti deh!"
Si Ibuk dengan penuh percaya memberikan beberapa uang yang mungkin sudah lebih dari cukup untuk anaknya yang membutuhkan
Putra:"yes sip, makasi ya buk, Putra pergi dulu"
Dan sosok adik laki-lakinya yang pulang sekolah dengan menangis
Rian:"Buk, Rian tadi disekolqh dikatain temen-temen soalnya udah gak bayar SPP nunggak 3 bulan" katanya dengan menangis tersedu-sedu
Ibuk:"Iya jangan nangis dulu nanti ibuk kesekolah buat bayar SPP Rian, biar nanti nggk diejek lagi sama temen-temen"
Seoarang ibuk dengan tegar dan sabar membesarkan anak-anaknya, berusaha menenangkan putranya yang menangis itu dengan memeluknya
-Keesokan harinya-
Wulan:"Ibuk mau kemana kok pagi-pagi udah rapi?"
Ibuk:"Mau kesekolah Rian buat bayar SPP!"
Wulan:"Uang dari mana ibuk mau bayar SPP Rian?"
Ibunya yang baru sadar jika tak ada uang buat membayar SPP, uang kemarin aja di pinjam Putra untuk nraktir temen-temennya,sementara si Putra datang lagi dengan kondisi mabuk yang tak terkendali untuk meminta uang lagi
Putra:"Buk, Putra minta uang lagi buat bayar motor yang rusak!"
Ibuk:"Astagfirullah Putraa,Baru kemarin ibuk kasih kamu uang yang lebih, terus sekarang dimana uangnyaa?"
Putra:"Yah habis lah buk, temen Putra kan banyak!"
Ibuk:"Uang ibuk sekarang buat bayar SPP Rian" serunya dengan perasaan gelisah
Putra:"Yaelah, gak usahlah bayar SPP segala, sekolah itu percuma kalau nanti mau jadi jagoan haha..."
Si Ibuk tetap memberikan uang nya meskipun tak banyak, karena si ibuk tak mau anaknya kekurangan
Putra:" Alah gak usah banyak alasan cepet sini mana uangnya!"
Ibukpun menyodorkan uang seadanya buat anaknya
Putra:"Hah apa segini aja, ibuk ngajak bercanda haha!"
Ibuk:"Ibuk cuman punya segitu nak"
Ibukpun menahan batuknya di depan anak anaknya
Si Putra membuang semua uang-uangnya di depan wajah si Ibuk itu dan membuat ibuk bingung dan ketakutan lalu membanting botol kaca yang berisi miras lalu serpihan kaca tersebut di tusukan ke perut si Ibuk
Si Ibuk hanya bisa Pasrah saja, tak lama si Ibuk jatuh tak berdaya darah tercecer kesana kemari memvuat Si Putra bingung
Putra:"Buk Ibuk bangun, ibuk kenapa? "
Memangku sosok ibunya yang terakhir kalinya, aduknya datang dengan kaget melihat keadaaan ibunya yang seperti itu
Wulan:"Kak, ini semua salah kakak, ibuk sakit-sakitan kakak gak pernah ngertiin ibuk bisanya cuman mintaaa aja!!"
Putra:"Nggak nggak ini bukan salahku,Buk bangun Ya Allah Ampuni dosa-dosaku maafkan aku ya Allah aku mengaku aku salah aku tak bisa jadi anak yang soleh untuk ibuk dan adik-adiku"
Semua sudah tak ada gunanya, sudah terjadi Si ibuk menghembuskan nafas terkhirnya dengan tersenyum, Si Putra setiap harinya di hantui perasaan salah, dan sekarang Putra berusaha merawat adik-adiknyq dengan baik.
SEKIAN
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar