Rumahku Pustakaku
Apakah kalian tahu buku adalah gudang ilmu? Membaca buku dapat menambah ilmu pengetahuan dan informasi-informasi lainnya. Sebagai contohnya, buku dapat meningkatkan kosa kata, mendidik kita menjadi lebih baik, dan menjaga otak kita menjadi sehat dan kuat. Buku dapat juga mengurangi stres, memotivasi untuk lebih maju, dan merangsang kreativitas. Misalnya membaca lancar, berbicara, bercerita, menulis, berhitung, dan menggambar. Kalian tidak percaya? Coba saja lebih rajin membaca. Setiap hari minimal satu sampai dua buku. Tetapi ingat ya, kita masih kecil. Tidak semua buku atau bahan bacaan cocok untuk kita. Di rumahku ada sudut literasi Rina-Rani namanya. Itu diambil dari potongan namaku dan nama adikku. Nis(rina) Arij Hisanah dan Jihan Humaira Zah(rani). Mama mengatakan agar kami selalu cinta dengan buku.
Mengapa kami senang membaca buku? Karena sejak kecil kami dibiasakan membaca buku. Bahkan sebelum kami pintar membaca. Papa dan Mama sering membacakan buku sebelum tidur atau saat istirahat. Juga di hari libur. Entah sudah berapa dongeng yang dibacakan atau diceritakan Papa dan Mama. Tak hanya itu, kami disediakan buku-buku cerita bergambar. Karena belum bisa membaca, hanya melihat-lihat gambar yang ada di dalam buku itu.
Aku memiliki kebiasaan sejak kecil mewarnai dan menggambar. Mama selalu membelikanku krayon, pensil warna, dan buku gambar. Tetapi ketika sudah beranjak TK, aku sudah bisa membaca buku. Mulai mengeja huruf sampai akhirnya lancar membaca. Buku bacaanku banyak. Kalian ingin tahu mengapa buku di sudut literasiku selalu bertambah? Aku lima bersaudara, semua perempuan. Kakakku tiga dan adikku satu. Setiap kami berulang tahun, Papa dan Mama memberikan kado yang berisi buku. Jumlahnya dua sampai tiga buku. Kalian bisa bayangkan, umur kakakku berturut-turut 21,19, dan 15 tahun. Aku dan adikku 8 dan 6 tahun. Jadi, sudah jelas kan berapa banyak buku kami? Belum lagi kalau kenaikan kelas dan lulus ujian. Pasti ada lagi hadiah buku bacaan. Di samping kami selalu dipinjamkan buku di perpustakaan sekolah Papa dan Mama. Kami juga menjadi anggota perpustakaan daerah. Semua karena motivasi dan dukungan kedua orang tua kami. Namun selama lebih setahun pandemi Covid-19 kami hanya bisa membaca secara online.
Aku teringat sewaktu sakit beberapa hari. Mama membelikanku buku secara online. Karena tidak lagi bisa berjalan-jalan mengunjungi perpustakaan atau toko buku. Ini semua akibat Korona yang perlu dihindari. Ada 12 buku yang berjudul “Kisah Nabi dan Rasul“, “Kumpulan Cerita Rakyat”, “Hantu Perkemahan“, “Belajar Salat dan Bacaannya“, dan lain-lain. Buku-buku itu sangat kusukai. Selalu kuulang membacanya.
Apakah kalian pernah membaca buku bersama keluarga? Kalau di rumahku Papa dan Mama membuat jadwal membaca buku bersama. Tentu saja di ruang sudut literasi yang letaknya di ruang tamu. Setiap Sabtu dan Ahad kami berkumpul di sana. Ada Papa, Mama, Kakak-Kakak, aku, dan adik. Kami akan memilih buku yang akan dibaca.
Ingin tahu bagaimana perasaanku ketika berkumpul bersama keluarga sambil membaca? Rasanya seperti dalam istana yang sangat indah. Semua pertanyaan yang ada di hatiku dapat kuungkapkan. Papa, Mama, dan kakak akan menjawabnya. Tak ada rasa takut atau malu. Sehingga aku akan betah berlama-lama. Aku seakan sedang bertamasya sampai ke luar negeri. Bahkan aku pernah berhayal berada di sebuah istana yang besar dan megah. Papa dan Mama adalah raja dan permaisurinya. Kami adalah Putri-Putri Pelangi Sang Raja. Begitu senangnya sehingga aku bercita-cita kelak menjadi penulis cerita.
Berkat banyak membaca, akhirnya cita-citaku tercapai. Aku sudah memiliki enam buku. Bahagianya aku saat dapat memiliki uang sendiri dengan hasil menjual bukuku. Aku sekarang mempunyai tabungan sendiri. Karenanya aku bangga memiliki buku sendiri. Apakah kalian sudah mempunyai perpustakaan mini di rumah? Pastikan sudah ya. Karena itu akan membuat otak kalian kreatif.
Rumahku pustakaku merupakan istana bagi kami semua. Rumahku menjadi tempat berbagi ilmu, keterampilan, dan pendidikan moral. Tempat kami selalu melepaskan kasih dan sayang.
Biodata Penulis
Nisrina Arij Hisanah Suhardi, biasa dipanggil Rina. Lahir di Enrekang pada tanggal 12 November 2012. Saat ini Penulis adalah siswi kelas 3 SDN 172 Enrekang.
Hobbi Penulis adalah membaca, menulis, dan bersepeda. Cita-cita ingin menjadi Guru dan Penulis.
Penulis dapat dihubungi melalui email [email protected] dan WA 085242571812
Penulis telah menerbitkan buku perdana berjudul “Bingkisan Buat Mama” hasil pelatihan sasisabu 6 yang diadakan oleh MediaGuru Indonesia. Juga memiliki 5 buku antologi hasil lomba menulis siswa di MediaGuru “Anak Indonesia Cinta Buku”, “Kami Rindu Bersua, Pengalaman Belajar Daring”, “Ramadan Ceria”, “Yuk, Membuka Dunia dengan Buku” dan “Aku Cinta Lingkunganku”. Kini sedang melanjutkan buku tunggal kedua berjudul “Andaikan Aku Bisa Terbang” hasil pelatihan sasisabu 8.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar