Dari Mengeja Jadi Penulis Populer
Dulu, semenjak aku masih kecil selalu diajak Mama membaca. Aku memulai dengan belajar mengeja. Dengan itu aku telah dapat mengeja semenjak usia 4 tahun. Mama dan Papa bangga denganku. Tentu saja senang karenanya. Aku bangga namun tak menjadi sombong. Aku pun bertekad untuk selalu belajar membaca. Akhirnya ketika usia 5 tahun aku telah dapat membaca walaupun belum terlalu lancar. Aku memberitahukan hal tersebut kepada Mama dan berharap Mama senang dengan kabar tersebut. Benar tentang yang saya pikirkan. Mama sangat senang dengan prestasiku. Mama memelukku dengan erat. Kupikir itu semua karena Mama yang telah memberikan motivasi dan masukan kepadaku. Itu sebabnya aku dapat membaca sampai saat ini. Mama menganggap bahwa semuanya bukan karenanya. Tetapi karena upayaku sendiri. Begitu kata Mama padaku. Semangatku untuk selalu rajin membaca. Aku menangis karena terharu dengan perkataan Mama. Mama menghapus air mataku. Mama menyangka aku bersedih. Aku pun menjelasakan kepadanya bahwa aku hanya terharu dengan kasih sayang dan perhatiannya. Mama menjadi inspirasi dan motivatorku.
Satu tahun kemudian aku telah masuk ke Sekolah Dasar. Aku diminta Bu Guru untuk memperkenalkan diri. Tapi, aku orangnya pemalu saat itu. Jadi kurang berani maju ke depan kelas. Tapi, dengan tekad aku berusaha. Aku ingin menjadi terkenal walaupun hanya dalam kelas saja. Aku tetap berjuang untuk percaya diri. Setelah memperkenalkan diriku, Ibu Guru memintaku untuk memberitahukan kepada teman- temanku tentang cita-citaku. Aku pun mengatakan bahwa aku ingin menjadi guru dan penulis terkenal seperti Mama yang banyak buku karyanya. Kepercayaan diriku tumbuh karena tepuk tangan meriah dari Bu Guru dan teman-temanku.
Setelah aku naik kelas dua, Mama sering kulihat sibuk dengan laptopnya. Katanya menulis dan deadlinenya setiap tanggal 10. Katanya tulisan itu nantinya bisa menjadi buku. Selain itu kita bisa punya buku sendiri. Judulnya kita buat sendiri. Begitu pun isinya. Semenjak itu aku menjadi tertarik dengan menulis. Aku mengatakan kepada Mama bahwa aku juga ingin menjadi penulis terkenal sepertinya. Aku kepikiran sejak kelas 1 dulu. Aku senang karena Mama membolehkan, Aku pun mengikuti pelatihan menulis Satu Siswa satu Buku 6 melalui zoom. Saat itu aku belum lancar dan lincah untuk mengetik. Aku kesulitan menemukan huruf-huruf yang ingin kuketik. Begitu pun mengatur kertas, baris, dan paragrafnya. Tetapi dengan dukungan Mama aku bisa menyelesaikan buku tunggalku yang pertama. Buku itu dapat kuselesaikan dengan tuntas. Kesalahan penulisan dapat kuperbaiki dengan bimbingan Mama. Buku itu kemudian membuatku dikenal. Judulnya “Bingkisan Buat Mama “.
Bulan selanjutnya Mama mengatakan bahwa ada lomba menulis siswa yang bertema “Anak Indonesia Cinta Buku“. Aku menanyakan tentang lomba itu. Mama menjelaskan bahwa lomba menulis siswa selalu diadakan setiap bulan dan deadline pada setiap tanggal 10. Aku membaca persyaratannya. Aku pun mengikuti lomba itu. Sampai saat ini aku masih mengikuti lomba-lomba yang diadakan MediaGuru. Meskipun aku pernah ketinggalan karena sakit. Tetapi aku tetap menulis. Oh ya, bulan ini aku menjadi penulis populer loh. Aku sudah banyak pembacanya. Sekarang aku menjadi penulis populer seperti cita-citaku. Kalian mau juga populer kan? Ayo menulis sepertiku!
#LombaMenulisSiswaSeptember2022
Biodata Penulis
Nisrina Arij Hisanah Suhardi, biasa dipanggil RinLahir di Enrekang pada tanggal 12 November 2012. Saat ini Penulis adalah siswi kelas 4 SDN 172 Enrekang.
Hobbi Penulis adalah membaca, menulis, dan bersepeda. Cita-cita ingin menjadi Guru dan Penulis.
Penulis dapat dihubungi melalui email [email protected] dan WA 081244543206
Penulis telah menerbitkan buku perdana berjudul “Bingkisan Buat Mama” hasil pelatihan sasisabu 6 yang diadakan oleh MediaGuru Indonesia. Juga memiliki 14 buku antologi hasil lomba menulis siswa di MediaGuru “Anak Indonesia Cinta Buku”, “Kami Rindu Bersua, Pengalaman Belajar Daring”, “Ramadan Ceria”, “Yuk, Membuka Dunia dengan Buku”, “Aku Cinta Lingkunganku”, “Rumahku Istanaku”, “Bapak-Ibu Guru Kami Rindu Belajar dan Bertemu”, “Kami Buku dan Perpustakaan”, “Untuk Indonesia, Sebuah Kisah, Cita-Cita, dan Harapan”, “Jasa Guru Membekas di Hati”, “Ibu Kasihmu Sepanjang Zaman”, “Seribu Impian Sejuta Harapan”, “Pramuka Muda Berkarya”, dan “Aku Berpuisi maka Aku Ada”. Kini sedang melanjutkan buku tunggal kedua berjudul “Trio Sahabat” hasil pelatihan sasisabu 8.
LombaMenulisSiswaEdisiSeptember2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar