Navigasi Web
Buku Adalah Awal Hidupku

Buku Adalah Awal Hidupku

Hai semua! Namaku Nisrina Arij Hisanah Suhardi. Kali ini aku akan bercerita tentang awal hidupku dengan buku.

Dulu aku sangat suka melihat-lihat buku tulis kakakku yang menurutku tulisannya aneh. Itu hanya perasaanku saja. Karena saat itu aku belum mengenal huruf. Walaupun tak mengerti maksudnya aku tetap melihat-lihat isi buku itu. Aku hanya senang pada buku yang ada gambarnya. Dari gambar, aku bisa menebak maksud dari ceritanya. Apalagi kalau gambarnya berwarna, aku suka sekali.

Aku Mama masukkan pada Kelompok Bermain Dandelion saat masih berumur 3 tahun. Di sini aku banyak membaca buku bergambar dan belajar mewarnai dengan krayon atau pensil warna. Mama juga selalu membelikanku buku untuk diwarnai gambarnya. Setelah itu, Mama akan bercerita atau mendongeng untukku.

Tahun berikutnya, umurku sudah empat tahun. Aku sudah duduk di bangku Taman Kanak-Kanak. Namanya TK Negeri Pembina Kabupaten Enrekang. Dua tahun aku sekolah di sana. Ketika itu, aku mulai pandai mengeja huruf. Mama mulai membelikanku buku cerita bergambar yang dilengkapi kalimat-kalimat yang pendek. Aku mulai belajar dari mengeja huruf, kata, sampai membaca kalimat secara pelahan. Aku semakin senang dengan buku. Aku selalu meminta kepada Mama untuk membelikanku buku. Mama pernah membelikanku buku kisah 25 Rasul dan 12 buku cerita kisah teladan Nabi Muhammad. Buku itu selalu kubaca setiap selesai belajar. Saking senang membacanya, kuulang lagi jika tamat.Mama juga selalu menanyaiku isi dari buku itu. Kalau aku bisa menjawab dengan benar, Mama berjanji untuk membelikanku buku yang baru. Oh ya, janji Mama yang belum ditepati adalah membawaku ke toko buku. Alasannya, nanti Korona pergi dari bumi ini. Takutnya nanti tertular virus yang jahat itu. Makanya sampai sekarang kita sekolahnya daring, di rumah saja. Aku berdoa semoga Korona cepat pergi, kita dapat ke sekolah lagi. Di sekolah banyak buku bacaan di kelas dan di perpustakaan sekolah. Oh ya. Mama juga sudah memasukkan aku sebagai anggota perpustakaan daerah. Aku bisa membaca buku secara daring. Tetapi Mama selalu mendampingiku. Mama juga selalu meminjamkan buku cerita di perpustakaan sekolahnya. Setelah selesai kubaca, buku itu kugantikan dengan buku yang lain. Karena aku suka sekali membaca. Buku adalah jendela dunia. Kita banyak tahu ilmu karena buku. Jika malas membaca buku, kita tidak tahu apa-apa. Takutnya nanti tertular virus yang jahat itu. Makanya sampai sekarang kita sekolahnya berani, di rumah saja. Aku berdoa semoga Korona cepat pergi, kita dapat ke sekolah lagi. Di sekolah banyak buku bacaan di kelas dan di perpustakaan sekolah. Oh ya. Mama juga sudah memasukkan aku sebagai anggota perpustakaan daerah. Aku bisa membaca buku secara berani. Tetapi Mama selalu mendampingiku. Mama juga selalu meminjamkan buku cerita di perpustakaan sekolahnya. Setelah kubaca selesai, buku itu kugantikan dengan buku yang lain. Karena aku suka sekali membaca. Buku adalah jendela dunia. Kita banyak tahu ilmu karena buku. Jika malas membaca buku, kita tidak tahu apa-apa. Takutnya nanti tertular virus yang jahat itu. Makanya sampai sekarang kita sekolahnya berani, di rumah saja. Aku berdoa semoga Korona cepat pergi, kita dapat ke sekolah lagi. Di sekolah banyak buku bacaan di kelas dan di perpustakaan sekolah. Oh ya. Mama juga sudah memasukkan aku sebagai anggota perpustakaan daerah. Aku bisa membaca buku secara berani. Tetapi Mama selalu mendampingiku. Mama juga selalu meminjamkan buku cerita di perpustakaan sekolahnya. Setelah kubaca selesai, buku itu kugantikan dengan buku yang lain. Karena aku suka sekali membaca. Buku adalah jendela dunia. Kita banyak tahu ilmu karena buku. Jika malas membaca buku, kita tidak tahu apa-apa. Di sekolah banyak buku bacaan di kelas dan di perpustakaan sekolah. Oh ya. Mama juga sudah memasukkan aku sebagai anggota perpustakaan daerah. Aku bisa membaca buku secara berani. Tetapi Mama selalu mendampingiku. Mama juga selalu meminjamkan buku cerita di perpustakaan sekolahnya. Setelah kubaca selesai, buku itu kugantikan dengan buku yang lain. Karena aku suka sekali membaca. Buku adalah jendela dunia. Kita banyak tahu ilmu karena buku. Jika malas membaca buku, kita tidak tahu apa-apa. Di sekolah banyak buku bacaan di kelas dan di perpustakaan sekolah. Oh ya. Mama juga sudah memasukkan aku sebagai anggota perpustakaan daerah. Aku bisa membaca buku secara berani. Tetapi Mama selalu mendampingiku. Mama juga selalu meminjamkan buku cerita di perpustakaan sekolahnya. Setelah kubaca selesai, buku itu kugantikan dengan buku yang lain. Karena aku suka sekali membaca. Buku adalah jendela dunia. Kita banyak tahu ilmu karena buku. Jika malas membaca buku, kita tidak tahu apa-apa. Buku adalah jendela dunia. Kita banyak tahu ilmu karena buku. Jika malas membaca buku, kita tidak tahu apa-apa. Buku adalah jendela dunia. Kita banyak tahu ilmu karena buku. Jika malas membaca buku, kita tidak tahu apa-apa.

Ketika beranjak kelas 1 aku mulai lancar membaca buku. Buku-buku tanpa gambar pun mulai kusuka. Di rumahku ada sudut baca. Banyak buku bacaan. Di antara banyak buku karya Mama. Ada juga buku yang dibelikan kepada kami sebagai hadiah ulang tahun. Juga hadiah saat naik kelas.

Ketika berumur 7 tahun aku telah masuk Grup Sasisabu (Satu Siswa Satu Buku). Di sini aku belajar menulis buku. Aku mulai membuka duniaku di dalam buku. Dan aku telah menyelesaikan buku pertamaku yang berjudul "Bingkisan Buat Mama". Aku termotivasi oleh Mama. Karena Mama aku gemar menulis buku. Buku perdanaku ini adalah kumpulan pengalamanku bersama dengan buku. Awalnya aku belajar menulis di kertas bekas printer yang dibawa Mama dari sekolahnya.

Selain buku tunggal, aku juga memiliki buku antologi bersama teman di seluruh nusantara. Judulnya “Anak Indonesia Cinta Buku”. Kini sudah ada di rak sudut literasi.

Dalam lomba menulis siswa selanjutnya aku lolos dalam antologi “Kami Rindu Bersua, Pengalaman Belajar Daring” dan “Ramadan Ceria”. Pengalamanku lolos lomba menulis tiga kali berturut-turut membuatku semakin semangat menulis. Aku akan ikut dalam lomba menulis setiap bulannya. Bagaimana denganmu?

Yuk semangat untuk selalu rajin membaca buku. Karena buku akan membuka jendela dunia. Kita beroleh ilmu dan pengetahuan dari buku. Yuk lawan kebodohan dan kemalasan dengan membaca buku. Aku bisa menulis dan memiliki buku karena rajin membaca. Mau ikut sepertiku? Rajin baca buku!

Foto Pendukung

Biodata Penulis

Nisrina Arij Hisanah Suhardi, biasa dipanggil Rina. Lahir di Enrekang pada tanggal 12 November 2012. Saat ini Penulis adalah siswi kelas 2 SDN 172 Enrekang.

Hobbi Penulis adalah membaca, menulis, dan bersepeda. Cita-cita ingin menjadi Guru dan Penulis.

Penulis dapat dihubungi melalui email [email protected] dan WA 085242571812 (informasi masih menggunakan email dan WA Ibu).

Penulis telah menerbitkan buku perdana berjudul “Bingkisan Buat Mama” hasil pelatihan sasisabu 6 yang diadakan oleh MediaGuru Indonesia. Juga memiliki 3 buku antologi hasil lomba yang ditulis siswa di MediaGuru “Anak Indonesia Cinta Buku”, “Kami Rindu Bersua, Pengalaman Belajar Berani”, dan “Ramadan Ceria”. Kini sedang melanjutkan buku ketiga berjudul “Andaikan Aku Bisa Terbang” hasil pelatihan sasisabu 8.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga sukses

10 May
Balas

Aamiin. Terima kasih Kak

11 May



search

New Post