Navigasi Web

BAB 2 Mendongeng

Sepulang sekolah Ela dan Eli membaca di ruang keluarga. Tiba-tiba Eli menangis memanggil mama. Ela menghibur adiknya agar berhenti menangis. Ela mengambilkan bantal boneka kesukaan Eli. Ela kemudian mendongeng untuk adiknya. Dongeng itu berjudul “Kancil Ajaib”. Sambil membelai kepala adiknya, Ela pun mulai mendongeng. Eli mendengarkan dengan penuh perhatian sambil memeluk bantal bonekanya.

Inilah kisah Kancil Ajaib :

Ada seorang petani menanam timun. Sewaktu beristirahat di rumah tiba-tiba datang Si Kancil mencuri timun Pak Tani. Saat bangun Pak Tani melihat perbuatan kancil. Pak Tani begitu marahnya. Direncanakannya membuat jebakan untuk Kancil yang nakal itu. Setelah membuat jebakan, Pak Tani menunggu Kancil datang. Ketika Kancil datang Pak Tani dengan terburu-buru bersembunyi dalam rumah. Kancil yang nakal masuk ke dalam kebun timun yang telah dipagar. Tanpa sengaja, Kancil menginjak timun milik Pak Tani. Kancil sangat takut ketahuan, sehingga dia kabur meninggalkan kebun timun Pak Tani. Pak Tani heran mengapa Kancil tidak masuk jebakannya. Pikirnya,” Kancil kok tidak masuk jebakanku? Apa dia takut datang lagi, ya? Ah, biarlah, yang penting kebunku aman sekarang.”

Suatu hari Kancil mendatangi rumah tetangga Pak Tani untuk mencuri makanan. Tetangga itu menuduh Pak Tani karena mengira Kancil miliknya. Tentu saja Pak Tani marah dan malu dituduh atas perbuatan yang tidak dilakukannya. Ketika Kancil datang lagi ke rumahnya, dikejarnya Kancil dan dipukulnya dengan tongkat kayu. Kancil yag terkena tongkat tidak dapat berlari lagi. Pak Tani memasukkannya ke dalam kandang dan mengurungnya. Kancil berkata dengan sedih,”Mohon diampuni Pak Tani yang baik, jangan kurung aku!’’

Pak Tani kaget karena kancil dapat berbicara. Ujarnya,”Mengapa kamu bisa bicara wahai Kancil?”

Kancil menjawab,”’Wahai Pak Tani yang baik! Aku adalah Kancil Ajaib.”

Pak Tani pun manggut-manggut mengerti. Lanjutnya," Oh, begitu. Karena kamu jujur dan bisa berbicara, kamu boleh bebas. Tetapi kamu harus berjanji tidak akan mencuri lagi dan jangan mengganggu kebun timunku lagi. Aku dituduh tetanggaku pencuri gara-gara kamu.”

Kancil berkata,” Baiklah Pak Tani yang baik hati. Aku tidak akan mencuri dan mengganggu kebunmu lagi. Terima kasih kau telah menyadarkan aku atas kesalahanku. Sekarang aku akan membalas kebaikanmu. Aku akan menuruti permintaanmu.

Pak Tani bertanya,”Apakah yang aku boleh minta kepadamu wahai Kancil?”

Kancil melanjutkan,” Pak Tani boleh memilih dua di antara pilihan. Pilihan pertama menjadi orang kaya atau timun peliharaanmu selalu subur. Ayo Pak Tani mana yang kau pilih?”

Pak Tani berpikir sejenak. Kemudian dia menjawab,”Aku memilih yang kedua, timunku selalu subur.”

Baiklah, Pak Tani. Timunmu akan selalu subur. Aku pamit dulu.”

Kancil pun pergi dan tak pernah kembali lagi. Pak Tani selanjutnya hidup berbahagia karena timunnya selalu subur tanpa gangguan lagi. Hasilnya melimpah ruah. Di samping dijual ke pasar juga dapat disedekahkan kepada tetangga dan masyarakat yang membutuhkan. Akhirnya, Pak Tani menjadi juragan timun. Dia menjadi orang yang kaya raya dan selalu rendah hati. Dia teringat kepada Sang Kancil yang menolongnya. Meskipun pernah dipukulnya. Dia membantu kehidupannya menjadi baik.

Ela mengakhiri ceritanya. Eli manggut-manggut senang. Ela berpesan pada adiknya bahwa dongeng tentang Kancil Ajaib memberikan pelajaran kepada kita. Eli bertanya,”Pelajaran apa, Kak?”

Ela menjawab,”Kita tidak boleh mencuri, tidak boleh menuduh orang tanpa bukti, tak boleh berbohong, suka memaafkan, saling tolong menolong, dan tidak boleh serakah. Eli sangat senang dengan dongeng kakaknya Ela. Dia meminta didongengkan lagi. Ela tersenyum dan berkata, “Besok lagi ya Dik. Ayo kita tidur siang dulu sebelum Papa dan Mama pulang. Eli pun menutup mata diikuti Ela. Mereka tertidur sambil berpelukan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post