Ni Made Devina Prameswari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

23.55curhat (Hari ke-1)

23.55

Mesti bangun lebih dini daripada siswa lain, segera aku bergeser dari tempat tidur. Astaga! Aku hanya punya sedikit waktu untuk bersiap. Pagi ini aku sarapan dengan menu "seadanya". Kebetulan, yang ada di meja makan ("menu seadanya") berupa roti isi dan segelas susu favoritku. Setelah menyantap sarapan sempurna pagi ini tentu aku menggosok gigi, pasta gigiku rasa jeruk dan warna sikat gigiku oranye. Aku sangat berterimakasih kepada ibu atas sarapan yang lezat ini, dan karena telah memberiku warna sikat gigi yang selaras dengan rasa pasta gigiku.

Aku yakin sebagian besar anak seusiaku pasti iri saat melihat siswa yang diantar oleh bis sekolah pada film kartun Eropa, dan aku salah satunya. Iya, aku salah satu dari himpunan anak yang iri. Boleh juga disimbolkan dengan; aku himpunan anak yang iri dengan siswa yang diantar ke sekolah menggunakan bis sekolah. Kurang-lebihnya seperti itu. Harusnya benar, sih. Entahlah, aku kurang menyukai materi himpunan pada jam matematika. Jujur saja, ketika aku mendapatkan materi yang tidak aku sukai, rasa malas akan segera menghantui. Berhubung aku tidak seharusnya menjadi siswi pemalas terutama di mata pelajaran matematika, mari berhenti bicara soal rasa malas. Matematika itu penting untuk mengatur pengeluaranku, separuh uang sakuku harus disisihkan untuk membayar sewa jasa taksi sebagai transportasi antar-jemputku. Selain itu, bisa berbahaya juga jika sampai guruku mendengar cerita ini dan mengetahui soal rasa malas yang terkadang menghantuiku. 30 menit yang cukup panjang akan kutempuh hingga sampai di sekolah.

Jangan ragukan aku soal tepat waktu. Menurut perhitunganku, sekarang sudah lewat 20 menit sejak taksi ini melaju secepat kuda. Tak lebih dari 10 menit lagi, tepatnya pukul 06.40 aku pasti sudah sampai di gerbang sekolah. Rencana kegiatan hari ini sudah tertulis dalam agendaku sejak sekitar 7 menit yang lalu. Menurut agenda tersebut, 20 menit yang akan tersedia sejak aku tiba di sekolah hingga jam pelajaran dimulai akan aku gunakan untuk; 2 menit menyapa setiap guru dan teman yang berpapasan denganku hingga aku sampai di kelas, kurang lebih 8 menit (bisa lebih jika seru) untuk membaca buku yang harus kukembalikan ke perpustakaan 2 hari lagi, dan sisanya untuk bergaul dengan teman-temanku.

Terkadang teman-temanku menyebutku ribet karena selalu melakukan hal sesuai dengan agendaku, padahal itulah yang membuat keseharianku selalu teratur. Aku selalu menganggap setiap detik itu berharga, jadi aku habiskan detik-detikku untuk melakukan hal-hal yang aku cintai. Aku mencintai semua kegiatanku dan selalu melakukannya dengan suka hati. Jika kau melakukan sesuatu dengan berat hati dan rasa terbebani, sungguh itu hanya akan membebanimu. Aku juga bercerita dengan senang hati. Oh iya, menurut KBBI ri.bet/ribêt/ itu artinya tidak praktis. Aku tidak pernah menyetujui pendapat tersebut.

Pak sopir taksi langgananku yang baru saja aku ketahui namanya, Pak Tono menghentikan laju taksi yang sedang kami kendarai, tapi kami belum sampai di sekolahku. "Maaf nak, bensin mobil ini akan segera habis. Sembari bensin mobil ini diisi, silakan Nak Raya menunggu di taman sebelah sana," kata Pak Tono kepadaku. Aku sama sekali tidak mempermasalahkan hal ini walaupun tak sesuai dengan agendaku. Aku duduk di bangku taman sebelah stasiun pengisian bensin sambil menggambar pemandangan taman di buku agendaku.

Kami melanjutkan perjalanan ke sekolah, namun ada satu hal yang kulupakan, buku agendaku. Aku sempat meminta Pak Tono untuk berputar balik dan mengambil buku agendaku yang mungkin tertinggal di bangku taman, seketika aku sadar ini hanya akan membuatku terlambat. Kini aku menyetujui pendapat tentang buku agendaku yang ribet.

Aku sampai di sekolah pukul 06.59.

Maaf bu guru, saya hampir terlambat.

oh
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post