neli aulia fatma

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
'Merencanakan Masa Depan' (BAB 6)

'Merencanakan Masa Depan' (BAB 6)

Hari ini saya belajar Bahasa Indonesia tentang materi "Merencanakan Masa Depan" BAB 6. Di bab terkahir ada beberapa pertanyaan dan pertanyaan tersebut akan saya jawab.

a. Apa rencana kalian setelah lulus SMP?

= Setelah lulus SMP, aku berencana melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK. Aku memilih SMK karena ingin langsung belajar hal-hal yang lebih praktis dan sesuai dengan dunia kerja. Selain itu, aku juga ingin punya keahlian khusus yang bisa aku andalkan di masa depan.

Jurusan yang aku minati adalah Tataboga. Menurutku, jurusan itu sangat cocok dengan minat dan bakatku. Aku ingin belajar lebih dalam tentang jurusan tersebut agar suatu hari nanti aku bisa bekerja di bidang yang aku sukai atau bahkan membuka usaha sendiri.

b. Seandainya kalian sudah masuk SMK, apa rencana kalian setelah lulus SMK?

= Setelah lulus SMK, aku tidak berencana kuliah. Aku ingin langsung bekerja agar bisa mandiri dan membantu orang tua. Selain itu, aku juga ingin mengembangkan keterampilan yang sudah aku pelajari di sekolah SMK. Kalau ada kesempatan, aku ingin membuka usaha sendiri di bidang yang aku minati.

c. Bagaimana kalau ada rencana yang tidak tercapai? Apa rencana Penggantinya?

= Kalau rencanaku nggak berjalan sesuai harapan, aku nggak mau langsung nyerah. Aku bakal cari alternatif lain, misalnya ikut pelatihan, coba kerja di bidang lain yang masih cocok, atau mulai usaha kecil-kecilan. Yang penting tetap jalan, walau jalurnya beda.

Lalu, pada point "Membuat Kesimpulan Berdasarkan Bacaan", saya merangkum cerita dari "Negeri 5 Menara" Karya A.Fuadi (Teks 1),

dan Cerita dari "Laskar Pelangi" Karya Andre Hirata (Teks 2).

Teks 1 :

Teks 1 – Negeri 5 Menara

Menceritakan tentang seorang anak yang awalnya ingin melanjutkan sekolah ke SMA umum setelah lulus dari madrasah tsanawiyah. Namun, sang Amak (ibu) mengarahkan dia untuk masuk ke madrasah aliyah karena ingin anaknya menjadi tokoh agama yang hebat dan berilmu seperti Buya Hamka. Tokoh "aku" kecewa karena harus mengubur cita-cita masuk SMA, tetapi dari sini terlihat bahwa sang ibu sangat berperan dalam mengarahkan masa depan anaknya.

Teks 2 :

Teks 2 – Laskar Pelangi

Cerita Laskar Pelangi menceritakan tentang perjuangan sepuluh anak dari keluarga miskin di Belitung untuk mendapatkan pendidikan di tengah keterbatasan. Mereka bersekolah di SD Muhammadiyah, sekolah kecil dan sederhana yang hampir ditutup karena kekurangan murid. Dengan bimbingan dua guru yang luar biasa, Bu Muslimah dan Pak Harfan, mereka belajar tidak hanya ilmu, tapi juga nilai-nilai kehidupan seperti persahabatan, kejujuran, semangat, dan harapan. Meskipun mereka hidup dalam kondisi sulit, anak-anak ini memiliki impian besar dan semangat pantang menyerah. Cerita ini juga menggambarkan ketimpangan sosial antara anak-anak miskin dan mereka yang bersekolah di institusi elit milik perusahaan timah. Namun, semangat dan kecerdasan anak-anak Laskar Pelangi membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk bermimpi. Singkatnya, Laskar Pelangi adalah kisah inspiratif tentang pendidikan, perjuangan, dan harapan.

•Kedua teks membahas tentang:

1.Cita-cita dan masa depan

2.Pendidikan sebagai jalan meraih mimpi

3.Pengaruh keluarga atau lingkungan dalam menentukan arah hidup

4.Pentingnya merancang hidup

Sebelum kita membahas teks argumentasi, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu argumentasi?

Argumentasi menurut KBBI adalah alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan.

Kemudian teks argumentasi adalah salah satu jenis teks yang memiliki tujuan untuk meyakinkan pembaca terhadap suatu pendapat atau ide atau gagasan dengan didukung oleh fakta dan data.

Struktur dari teks argumentasi adalah:

• Pendahuluan

• Argumen utama

• Kesimpulan

*Kalimat Pengandaian

Kalimat pengandaian ditandai dengan adanya konjungsi, antaralain:

• Jika

• Apabila

• Bila

• Kalau

• Seandainya

• Andaikan

Intermeso tentang Salah Kaprah:

Salah kaprah adalah kesalahan umum yang sering terjadi dan dianggap benar oleh banyak orang.

Contoh salah kaprah dalam kalimat pengandaian:

• Jika hari ini hujan, maka kami tidak jadi piknik. (salah)

Kalimat ini salah karena menggunakan dua konjungsi (“jika” dan “maka”) dalam satu kalimat majemuk bertingkat, sehingga tidak punya induk kalimat yang lengkap.

Kalimat yang benar:

1. Jika hari ini hujan, kami tidak jadi piknik.

2. Hari ini hujan maka kami tidak jadi piknik.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post