Hari Jadi Ibu, dalam Lara
Hari ini aku memandang bulan Agustus bertahun yang lalu
bulan kemerdekaan Bangsaku: Semua bergembira
Hawa kemerdekaan bercampur
dengan jiwa nasionalis Si Anak Pertiwi
sorak sorai semarai, mereka berteriak
Merdeka! Merdeka! Merdeka bangsaku!
merayakan hari jadi Ibu Pertiwi dalam suka cita.
“Pertanda kita merdeka” kata mereka.
Kembali ke hari ini, bulan Agustus tahun ini
bulan kelahiran Ibu Pertiwi: Mengheningkan Cipta.
Tak seperti biasa, Ibu tak bahagia,
tahun ini ibu kalut, nelangsa membalut hati Ibu.
Ibu bingung, di hari jadinya ke-75,
lebih dari 75 anaknya gugur
Tahun ini ibu merayakan hari jadi dalam duka lara.
Kita masih merdeka,
Hanya saja wabah menjarah,
anak Ibu Pertiwi ditawan virus
Anak lainnya tergadai nyawa menyelamatkan saudaranya
Bagaimana kabar Ibu?
Ibu sedang sedih sendiri,
Lemah tak berdaya,
sakit melihat anaknya terancam.
Tahun ini, Ibu berulangtahun dalam juang.
Selamat Hari Jadi, Ibu Pertiwi.
Ibu, ini semua akan ada akhirnya
Kuharap Ibu tak lagi bersedih lagi.
Lekas sembuh Ibu Pertiwi.
Nanti, kita rayakan kembali hari jadi Ibu
semarak seperti yang lalu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar