Nabila Umi Afifah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Hari Jadi Ibu, dalam Lara

Hari ini aku memandang bulan Agustus bertahun yang lalu

bulan kemerdekaan Bangsaku: Semua bergembira

Hawa kemerdekaan bercampur

dengan jiwa nasionalis Si Anak Pertiwi

sorak sorai semarai, mereka berteriak

Merdeka! Merdeka! Merdeka bangsaku!

merayakan hari jadi Ibu Pertiwi dalam suka cita.

“Pertanda kita merdeka” kata mereka.

Kembali ke hari ini, bulan Agustus tahun ini

bulan kelahiran Ibu Pertiwi: Mengheningkan Cipta.

Tak seperti biasa, Ibu tak bahagia,

tahun ini ibu kalut, nelangsa membalut hati Ibu.

Ibu bingung, di hari jadinya ke-75,

lebih dari 75 anaknya gugur

Tahun ini ibu merayakan hari jadi dalam duka lara.

Kita masih merdeka,

Hanya saja wabah menjarah,

anak Ibu Pertiwi ditawan virus

Anak lainnya tergadai nyawa menyelamatkan saudaranya

Bagaimana kabar Ibu?

Ibu sedang sedih sendiri,

Lemah tak berdaya,

sakit melihat anaknya terancam.

Tahun ini, Ibu berulangtahun dalam juang.

Selamat Hari Jadi, Ibu Pertiwi.

Ibu, ini semua akan ada akhirnya

Kuharap Ibu tak lagi bersedih lagi.

Lekas sembuh Ibu Pertiwi.

Nanti, kita rayakan kembali hari jadi Ibu

semarak seperti yang lalu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post