NHG FOREVER
NHG FOREVER
Hai. Perkenalkan, namaku Nazwa, aku punya sahabat bernama Humaera. Tetapi, semenjak ada murid baru bernama Gisel di sekolah ku, persahabatan ku dan Humaera terganggu. Dia merebut Humaera dari ku. Ingin tahu kisah seru nya? Yuk, ikuti terus cerita ini.
Saat pagi hari, tepatnya jam 7 pagi, bis sekolah sudah menjemput ku. Aku segera pamit ke Ayah dan Ibu dan menaiki bis sekolah ku. Setelah aku sampai di sekolah, 5 menit kemudian, Humaera datang dan menyapa ku. “Hai Naz... Selamat pagi...” sapanya. Ya, memang, setiap pagi hari dia selalu menyapaku dengan ucapan yang sama seperti tadi. Setelah Humaera menaruh tas dan duduk di kursi nya, aku dan Humaera me-ngobrol sebentar. Kebetulan, aku dan Humaera sebangku. Jadi, bisa mengobrol. He...he...he...
kriiiiing...kriiiiing... Tiba-tiba, bel tanda masuk kelas berbunyi. Bu Shifa, wali kelas ku, masuk dengan mebawa seorang anak perempuan. Dia ber-kepang dua. Namanya adalah Gisel. Dia sangat cantik. Tetapi, dilihat dari mukanya, dia tak menyukai ku. Saat bel tanda istirahat berbunyi, Bu Shifa, dan semua temanku keluar kelas kecuali aku, Humaera, dan Gisel. Tiba-tiba, dengan sengaja Gisel menumpah kan air minum ku dan menyuruh ku untuk mengelap nya. Lalu, dia meninggalkan ku seorang diri di kelas dan mengajak Humaera ke kantin bersama. Setelah istirahat selesai, Humaera dan Gisel meminta izin kepada Bu Shifa untk dijadikan sebangku. Bu Shifa memberi izin. Lalu, Humaera dan Gisel menjadi sebangku. Tampak dari pandangan nya, Humaera sudah tak menyukai ku lagi. Dengan perasaan sedih, ku mengeluarkan buku diary ku dan mulai menulis.
Dear Diary. Hai diary ku, tak tahu kenapa, hari ini Humaera menjauhiku. Tampak dia tak suka lagi sama aku. Dia lebih memilih Gisel teman barunya, dari pada aku, temannya dari TK. Tak tahu harus ku sampaikan ke siapa rasa sakit hati ku ini.
salam hangat dariku : Nazwa .F.Z.
Ku menutup buku diary ku dan mulai meitikkan air mata. Pelan-pelan ku mulai menghapus air mata ku. Kalau nggak, bisa-bisa nanti ketahuan sama teman lain kalo aku nangis. Kan malu. Ku mengikuti pelajaran dengan rasa kurang semangat. Karena, baru kali ini aku ditinggalin teman sejati ku dari TK, yaitu Humaera. Saat ingin pulang sekolah, tiba-tiba, sepatuku hilang. Untung nya, ada teman lain yang memberi tahuku bahwa sepatuku ada di deket toilet. Katanya sih, di umpetin sama Gisel. Esok harinya, di sekolah, aku mulai menegor Gisel. “Hey, Gisel, kamu ya, yang umpetin sepatuku ya?!” tanya ku. “Kalau iya, emang kenapa?” jawab nya. “Ohhhhh, jadi kamu yang ngumpeti sepatu ku!” tanya ku lagi. “iya! Emang kenapa?” jawab Gisel sambil menggandeng tangan Humaera dan pergi dari ku. Dengan rasa kesal, ku berlari ke taman sekolah dan menangis disitu.
Tiba-tiba, Humaera dan Gisel menghampiri diriku. “Hai Naz... Selamat pagi...” kata Humaera. Aku terkejut. Aku sangatmerindukan ucapan itu. Lalu, aku mulai membalikan badanku ke arah mereka. “Naz, aku minta maaf ya, uda ngelupain kamu. Padahal, kamu temanku dri TK” Kata Humaera. “ya kok, aku maafkan” jawabku sambil memeluk Humaera. “Nazwa, maaf ya, aku udah sering banget ngerjain kamu. Aku udah ngancurin persahabatan kamu sama Humaera. Sebenernya, aku gak suka sama kamu soalnya, kelihatannya, kamu terlalu ketat sama Humaera. Oiya, aku boleh jadi teman kalian gak?” ucap Gisel panjang lebar. “ya kok Gis, aku maafkan. Kamu juga boleh jadi temanku dan Humaera. Oiya, kalian setuju gak, kalau aku namain kita tuh, NHG FOREVER” jawab ku lagi “setuju kok!” ucap Humaera dan Gisel serempak.
~TAMAT~
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar