Nazwa Fairuz Zakiya

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Idol Academy School

Idol Academy School

Idol Academy School

Penulis : Nazwa Fairuz Zakiya (kls 4 SD)

“Kriiiiing…Kriiiiing…Kriiiiing…” Alarm kucing berkalung pita yang berwarna pink membangunkan Citra dari tidur nyenyak-nya. Ia segera mengambil handuk, menuju kamar mandi, mandi, ganti baju, wudhu, Shalat Subuh, dan membangunkan adiknya, Seila. Ia pun segera menuju ke kamar Seila yang serba ungu itu. Setelah membangunkan Seila, ia menuju ke meja makan untuk sarapan. Setelah sarapan Citra dan Seila segera berpamitan dan berangkat sekolah diantar Papa-nya. Di sekolah, Citra dan Seila ber-dadah-dadahan dan menuju ke kelasnya masing-masing. Citra ke kelas 6C, sedangkan seila ke kelas 2A. saat pulang, Seila harus menunggu Citra dulu. Karena, jadwal pulang Citra dan Seila beda.

Citra pulang jam 15.15 karena sudah kelas 6. Sementara Seila pulang jam 13.30 karena masih kelas 2. Akhirnya, Seila memutuskan menunggu Citra pulang di perpustakaan sambil membaca buku. Teeet...Teeet…Teeet… bell pulang kelas 5 dan 6 sudah berbunyi. Artinya, Citra sudah boleh pulang. Seila segera menaruh buku bacaannya yang ia baca tadi di rak seperti keadaan semula. Seila lalu menuju tangga perempuan dan menunggu kakaknya turun. Tak lama kemudian, Citra turun sambil menggendong tas pink-nya yang bergambar Hello Kitty itu. Kemudian, ia menggandeng tangan adiknya dan mulai bercerita sambil menunggu Papa-nya menjemput.

“Dek, tau gak?” tanya Citra.

“Ya gak tau lah, kakak aja belum ceritain,” jawab Seila.

“He..he..he..” Citra hanya menyengir.

“Jadi kakak tuh ikut lomba nyanyi se-Jakarta” sambung Citra.

“Wow..” kata Seila sambil ter-bengong-bengong Karena masih terkejut tak percaya kalau kakaknya ikut lomba nyanyi se-Jakarta.

“Jadi, tadi tuh kakak kan ikut eskul menyanyi, terus, kata guru eskul kakak, namanya Bu Syifa, katanya…”

“Suara kamu bagus. Kebetulan sekarang ada lomba nyanyi se-Jakarta. Kamu harus ikut” setelah itu, Bu Syifa memberikan kakak formulir. Ternyata itu formulir pendaftaran-nya. Lalu kakak segera mengisi nya dan memberi nya ke bu Syifa. Terus… Bu Syifa memberi formulir itu ke anggota yang menyelenggarakan lomba menyanyi itu. Dan… Kakak diterima untuk masuk lomba itu. Aaah!!! Senangnya!!!” kata citra melanjutkan ceritanya panjang lebar sambil senyum-senym sendiri karena kesenengan. Seila hanya tersenyum.

“Dek, doain kakak ya supaya menang ikut lomba itu” kata Citra.

“Pasti” jawab Seila sambil mengangguk.

“Oh iya, lombanya kapan kak?” tanya Seila.

“Tanggal 15 mei 2019” jawab Citra.

“Berarti besok dong!?” tanya Seila. Citra hanya mengangguk. Tak lama kemudian mobol Papa dating sambil membunyikan klakson. Biiiib…Biiiiib… Citra dan Seila segera masuk ke mobil.

Keesokan harinya, Citra terlihat sangat bersemangat.

“Mau ke mana sih? Kok kelihatannya semangat banget?” tanya Mama kepada Citra.

“Kan kakak mau ikut lomba nyanyi se-Jakarta” Seila menjawab sebelum Citra menjawab. Mama dan Papa kaget.

“Kok kamu gak bilang dari kemarin sih Cit?” tanya Mama.

“Hehehe.. Iya dong, supaya jadi Surprise” jawab Citra sambil nyengir-nyengir.

“Ya sudah, semoga kamu menang ya, jangan gugup, harus percaya diri, dan yang terpenting jangan lupa baca bismillah” Kata Mama memberi semangat.

“Kalau begitu, apa perlu Papa antarkan ke gedung lomba?” tanya Papa.

“Tidak usah Pa, Nanti kostum, Makeup, dan ke gedung loma sudah dari sekolah, karena Citra adalah perwakilan dari sekolah, makanya, sudah di fasilitasin dari sekolah” jawab Citra. Akhirnya, Papa hanya mengantar sampai sekolah saja. Sampai di sekolah, seperti biasa, Citra dan Seila ber-dadah-dadahan.

“Semoga menang kak…” kata Seila memberi semangat. Citra hanya mengangguk. Citra segera berganti kostum yang sudah di berikan oleh sekolah, lalu di pakaikan Makeup. Setelah itu, Citra di antar menuju ke gedung lomba. Disana, ia mendapat nomor urut 7.

“berarti, aku termasuk peserta awal!?” tanya Citra.

“Ya” jawab Kak Dyana, pendamping yang mengawasi Citra selama di lomba itu.

“Aduh… Tapi aku grogi kalua menjadi peserta awal” kata Citra.

“Justru seharusnya kamu itu bersyukur dong, kan kalau jadi peserta awal Makeup nya jadi gak luntur” jawab Kak Dyana menenangkan Citra.

“Iya juga sih, Kak” kata Citra yang sudah mulai tenang.

Beberapa menit kemudian…

“Peserta nomor 6, silakan maju ke panggung” kata MC. Aduh… setelah peserta nomor 6, peserta nomor 7, itu aku. Aku grogi.. oke, oke, aku gak boleh grogi, aku harus ingat pesan Mama, gak boleh gugup, dan yang terpenting baca bismillah… Batin Citra.

Tak lama kemudian…

“Peserta nomor 7, silakan maju ke panggung” Kata MC. Citra segera maju ke panggung. Aku gak boleh grogi, Bismillah… kata Citra dalam hati. Ia pun mulai menyanyikan lagu yang sudah dilatihnya di rumah. Setelah menyanyi… Fyuh… Alhamdulillah, setelah menyanyi aku menjadi merasa lega.. Kata Citra sambil tersenyum dan menuruni anak tangga panggung.

“Bagai mana setelah tampil? Lega kan rasanya?” tanya Kak Dyana. Citra Hanya mengangguk.

“Sekarang tinggal tunggu pengumumannya deh” kata Kak Dyana.

“Iya sih Kak, tapi… Citra takut kalah..” kata Citra dengan wajah sedih.

“Tidak apa-apa, yang penting…. Dapat pengalaman!” jawab Kak Dyana membuat ekspresi wajah Citra berubah. Citra menjadi tersenyum kembali. Kak Dyana yang melihat Citra tersenyum menjadi ikut tersenyum juga.

Saat hasil pengumuman…

Aku takut kalah… kalau aku kalah aku berarti sama saja dengan aku mengecewakan sekolah ku sendiri… Batin Citra membuat wajah nya termenung kembali.

“Ada apa? Kamu masih takut kalah?” tanya Kak Dyana memecahkan lamunan Citra.

“Iya kak, Citra masih takut kalah… Soalnya, kalau Citra kalah, berarti sama saja Citra mengecewakan sekolah kita sendiri Kak” jawab Citra. Kak Dyana duduk di samping Citra.

“Tidak apa-apa, kalaupun kamu kalah, kalaupun kamu tidak menang, kamu tidak mengecewakan sekolah kok, yang penting kamu sudah berusaha. Ya? Jadi kamu jangan khwatir lagi” kata Kak Dyana menenangkan Citra. Citra hanya tersenyum. Kak Dyana memang jago dalam masalah menenangkan suasana Batin Citra.

“Baiklah sekarang, saatnya kita umumkan, juara pertama, juara kedua, dan juara ketiga!” Kata MC. Semua orang menjadi terlihat sangat focus, terutama Citra.

“Juara tiga dimenangkan oleh peserta nomor urut 20! Annisa Fatimah!” Kata MC.

“Juara dua dimenangkan oleh peserta nomor urut 3! Octavia Violet!” Sepertinya aku tidak menang… Wajah Citra menjadi kembali bersedih.

“Juara satu dimenangkan oleh…” kata MC membuat suasana seketika menjadi hening. Semua orang di Aula yang besar itu menjadi diam, termasuk Citra.

“Nomor urut 7! Citra Aprilia!” Kata MC membuat Citra ternganga dan semua orang bertepuk tangan, termasuk Kak Dyana. Kak Dyana hanya tersenyum ke arah Citra. Citra membalas senyum Kak Dyana dengan senyum manis nya.

“Kepada para pemenang silakan maju ke panggung” kata MC mempersilakan. Citra dan para pemenang lainnya segera maju ke panggung.

“Selamat Bagi yang menang, dan yang tidak menang jangan berkecil hati” kata MC. Suara tepuk tangan memeriahi aula yang besar itu. Citra di beri pila yang lumayan besar dan uang tunai sebesar 1 juta rupiah. Ternyata, ada kepala sekolah Idol Academy yang melihat penampilan Citra. Ia berniat untuk menawarkan pendaftaran ke Citra.

Saat hendak kembali ke sekolah, kepala sekolah Idol academy itu menghalangi langkah Citra.

“Boleh minta waktu nya sebentar?” tanya Kepala sekolah Idol Academy itu kepada Citra.

“Ah, ya, baiklah” jawab Citra.

“Aku ingin menawarkan pendaftaran untuk masuk ke idol Academy School. Apakah kau menerimanya?” tanya Kepala sekolah Idol Academy. “Ya, akum au menerimanya. Tapi, saat ini aku masih kelas 6 SD. Bagaimana kalau aku mendaftarnya saat aku sudah kelas 1 SMP?” jawab Citra sekaligus bertanya balik.

“Baiklah, aku akan menunggumu tahun depan” jawab kepala sekolah itu. Ia lalu pergi meninggalkan Citra dan Kak Dyana. Citra dan Kak Dyana lalu langsung segera menaiki mobil sekolah dan kembali ke sekolah. Di sekolah, Citra langsung disambut dengan kemeriahan. Pak kepala sekolah langsung mendekati Citra dan memberi hadiah berupa selempang yang bertulisan Congratulation Citra To 1st Winner Singing Competion in Jakarta. Citra sangat terharu.

“Terimakasih banyak Pak Kepala Sekolah” kata Citra kepada pak Kepala Sekolah.

“Oh ya Pak, Bapak tau saya juara satu dari mana?” tanya Citra.

“Kan penampilanmu ditayangkan di TV dan pengumuman hasil juaranya juga di tayangkan di TV” jawab Pak Kepala Sekolah. Citra tidak menyangka. Ia ditayangkan di TV dan juara satu.

Saat Pulang Sekolah…

“Kak, selamat ya sudah menjadi juara satu!” kata Seila.

“Nak, selamat ya sudah menjadi juara satu lomba nyanyi se-Jakarta” kata Mama.

“Iya, terimakasih banyak ya Sei, Ma” jawab Citra.

“Congratulation Honey, sudah menjadi juara satu Singing Competion” Kata Papa sok berbahasa inggris.

“Thankyou Pa” jawab Citra. Setiap malam ia masih selalu latihan, ia tak pernah berhenti latihan walaupun ia sudah berhasil.

Setahun Kemudian…

“Sekarang kan kamu sudah lulus SD, kamu ingin SMP dimana?” tanya mama

“Ya, Kamu harus memutuskan ingin SMP dimana” Sambung Papa.

“Hm… Kalau aku SMP di Idol Academy School boleh tidak?” Citra bertanya balik.

“Waw… Pilihan yang bagus. Ya, menurut Papa, kamu cocok bersekolah disitu” Jawab Papa.

“Ya sudah, kalau begitu mama daftarkan ya,” kata mama. Mama lalu mengambil Handphone nya yang ber-casing ungu itu dan mulai meng-utak-atik handphone nya.

“Sudah” kata Mama.

“Wow… Sudah Ma daftarnya? Berarti aku test audisi nya tanggal berapa?” tanya Citra bersemangat.

“test audisi nya tanggal 10 Juli 2019. Berarti 2 minggu lagi. Kamu harus latihan dari sekarang” jawab Mama. Citra hanya mengangguk dengan semangat.

“Cie… Cie… kakak, yang udah mau jadi Idol” ledek Seila.

“Ih… Apaan sih dek” kata Citra agak marah.

“Eh, kakak, aku puji malah ngambek” kata Seila membuat Citra menjadi sangat sebal. Mama dan Papa hanya tertawa melihat tingkah laku anak-anaknya. Citra akhirnya pergi ke kamar meninggalkan Seila. Di kamar, ia mulai berlatih seperti biasanya. Tapi, kali ini ia fokuskan ke latihan menyanyi dan latihan menari.

3 hari kemudian saat hari minggu pagi, Misel dating ke rumah Citra

“Eh Cit, kamu nanti SMP dimana?” tanya Misel, teman sejati Citra.

“Aku nanti SMP di Idol Academy School. Nanti, 2 minggu lagi, aku akan ikut audisi pendaftaran di Idol Academy School. Aku akan mewujudkan cita-citaku sebagai seorang Top Idol! Malah Top dari yang ter-Top. Aku ingin seperti Kanzaki. Idol Yang paling Top di Idol Academy School. Tapi, karna dia sudah lulus SMP, pasti tahun ini ia pindah sekolah. Tapi, aku akan meneruskannya menjadi Top Idol!” jawab Citra panjang lebar.

“Wah! Sama! Aku juga mendaftar SMP disitu!” kata Misel.

“Berarti, kita disana akan berjuang bersama. Meneruskan Kanzaki yang sudah Pindah sekolah!” jawab Citra. Misel mengangguk.

“Cie… para calon Idol… Sini foto dulu” kata Mama yang sudah menyiapkan kamera. Citra dan Misel langsung bergaya di depan kamera.

“Oh iya, ngomong-ngomong, kenapa kita harus di foto? Kan kita saja belum terkenal?” tanya Citra.

“Justru kita di foto sekarang karna kalau nanti kita sudah populer, foto-foto ini akan menjadi benda berharga dan kalau di jual, bisa saja harganya mahal. Seperti poster foto Kanzaki” jawab Misel.

“Oh.. Jadi begitu ya…” kata Citra.

“Yaps. Betul sekali” jawab Seila yang tiba-tiba muncul di kamar Citra.

“Seila, berarti dari tadi kamu nguping pembicaraan kami?” tanya Citra

“Iya dong, he…he…he…” jawab Seila hanya menyengir. Mama, Misel, dan Citra hanya tertawa bersama. Seila yang melihat mereka tertawa, menjadi ikutan tertawa.

Keesokan harinya di sekolah…

“Hai, pagi Cit,” sapa Misel.

“Pagi juga,” jawab Citra sambil membaca buku yang berjudul All Of Idol.

“Baca apa sih? Kok kelihatannya serius amat?” tanya Misel

“Oh, ini, aku lagi baca buku All Of idol” jawab Citra.

“Untuk apa?” tanya Misel lagi.

“Jadi gini, aku kan belum tau banyak tentang Idol, cara menjadi idol yang baik, cara menjadi inilah, itulah, makanya aku baca buku ini” Jawab Citra.

“Oh, jadi begitu ya,” kata Misel. Citra hanya mengangguk.

“Hm.. Nanti, jika kau sudah selesai membacanya, apakah aku boleh meminjamnnya? Soalnya, aku juga belum tau banyak tentang Idol. He… He…He…” sambung Misel. Citra lagi-lagi hanya mengangguk dan melanjutkan membaca. Dalam seminggu ini, Citra dan Misel hanya menghabiskan waktunya dengan latihan. Masih sih bermain, tapi, kebanyakan waktu mereka gunakan untuk latihan bareng. Supaya gerakannya lebih kompak, menyanyikan lagunya lebih kompak, suaranya lebih kencang, dan lain-lain.

13 hari kemudian…

“Sel, kita sudah lulus SD. Dan, kita juga sudah latihan selama 13 hari. Hari ini hari terhakir kita latihan” kata Citra

“Ya, hari ini hari terakhir kita latihan. Maka dari itu, hari ini kita harus keluarkan kemampuan kita yang….” Kata Misel.

“Ter-Maksimal!!!” mereka berdua berteriak secara bersamaan.

“One, Two, Three, Four…” “One, Two, Three, Four…” “One, Two, Three, Four..”

“Fyuh… Capek juga…” kata Citra setelah selesai latihan.

“Iya, Lumayan capek…” jawab Misel.

Mereka pun mengambil tempat minumnya masing-masing dan meminumnya.

Keesokan harinya…

Papi-pagi sekali, kira-kira jam 4 pagi, Citra sudah bangun dari tempat tidurnya. Seperti biasanya, ia menuju kamar mandi, dan melakukan kegiatan sama seperti biasanya. Setelah sarapan, ia mulai meng-utak-atik Handphone-nya yang ber-casing pink bergambar kucing itu dan mengirimkan Chat ke Misel.

Citra : Hai misel

Misel : Juga

Misel : Ada apa?

Citra : Berangkat ke Idol Academy School-nya bareng yuk

Misel : Boleh

Citra : Yaudah, sekarang aku ke rumah mu ya, kita berangkat bareng

Misel : Wokeh

Citra : OTW

Citra pun mematikan Handphone nya, ia lalu mengambil koper nya yang berwarna pink. Ia pun berpamitan kepada Mama, Papa, dan Adiknya. “Ma, pa, Dek, Citra berangkat ya, doain ya, supaya Citra lolos audisi” kata Citra. Mama, Papa, dan Seila hanya mengangguk. Citra pun segera menuju ke rumah Misel. Oh ya, rumah Citra dan rumah Misel tidak begitu jauh hanya melewati 3 rumah saja. Makanya, kalau Citra ingin ke rumah Misel, cukup berjalan saja.

Sesampainya di depan rumah Misel…

“Assalamualaikum, Misel!” teriak Citra.

“Waalaikumsalam” jawab Misel sambilmenyeret kopernya yang berwarna Biru.

“Kita ke sana-nya naik apa nih?” tanya Misel.

“Naik GrabCar aja” jawab Citra sambil mengotak atik HandPhone

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post