NAWASENA
Merencanakan Masa Depan
Hari ini saya belajar tentang pentingnya merencanakan masa depan dengan penuh keyakinan dan persiapan. Pepatah “Gantungkan cita-citamu setinggi langit” mengajarkan bahwa kita harus berani bermimpi besar dan memiliki harapan yang tinggi dalam hidup. Saya juga menyadari bahwa setiap orang memang perlu memiliki cita-cita sebagai arah dan tujuan yang akan dituju, agar hidup menjadi lebih terarah dan bermakna.
Menjelang akhir masa belajar di SMP, saya mulai memikirkan rencana ke depan. Setelah lulus SMP, rencana saya adalah melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya yaitu SMA. Saya ingin terus belajar dan mengembangkan diri agar lebih siap menghadapi tantangan di masa depan. Ketika saya sudah masuk SMA, saya berencana untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sesuai dengan kemampuan dan minat saya, agar bisa memiliki bekal yang cukup untuk menjalani kehidupan yang lebih mandiri dan bermanfaat.
Namun saya juga menyadari bahwa tidak semua rencana akan berjalan sesuai harapan. Oleh karena itu, saya menyiapkan beberapa rencana cadangan jika rencana utama tidak tercapai. Misalnya, jika saya tidak bisa langsung kuliah, saya bisa mengikuti pelatihan keterampilan atau bekerja sambil belajar. Dengan begitu, saya tetap bisa berkembang dan tidak berhenti melangkah.
Dari pembelajaran ini, saya memahami bahwa memiliki cita-cita adalah langkah awal, tapi yang lebih penting adalah menyusun langkah nyata untuk mencapainya, termasuk menyiapkan alternatif jika terjadi hambatan. Masa depan memang penuh ketidakpastian, tapi dengan perencanaan yang baik, kerja keras, dan doa, saya yakin saya bisa mewujudkan masa depan yang saya impikan.
Hari ini saya belajar tentang pentingnya merencanakan masa depan, membuat rencana utama (rencana A) dan cadangan (rencana B), serta menyampaikan pendapat dalam diskusi. Dari dua teks yang dibaca, saya memahami bahwa Alif (tokoh Teks 1) bercita-cita melanjutkan ke SMA favorit dan kuliah ke luar negeri, namun keinginannya bertentangan dengan harapan ibunya yang ingin ia menjadi pemimpin agama. Sedangkan tokoh dalam Teks 2 ingin menjadi atlet bulu tangkis dan penulis, serta belajar menyusun rencana dengan inspirasi dari temannya, Lintang.
Jika saya menjadi Alif, saya akan menyampaikan pendapat saya kepada orang tua dengan sopan dan menjelaskan bahwa cita-cita saya juga membawa kebaikan. Saya percaya masa depan memang di tangan Tuhan, tapi kita tetap harus berusaha dan merencanakannya. Rencana A saya adalah kuliah di universitas favorit, dan rencana B adalah mengikuti pelatihan kerja. Kendala yang mungkin saya hadapi adalah biaya dan persaingan, dan saya akan mengatasinya dengan belajar keras dan mencari peluang beasiswa.
Pelajaran hari ini mengajarkan saya bahwa masa depan yang baik membutuhkan perencanaan, kerja keras, dan keyakinan.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar