Chapter 1 : The present day
“uh…., dimana kita?” tanya Alisa menggaruk kepalanya
“tidak tau, tapi kepalaku sakit sekali” jawab Nayla mengelus kepalanya yang sakit
“ini seperti kehidupan didunia kita tapi sangat gelap dan misterius…. tapi aku suka” kata Naura
“kenapa Naura!!!, kau selalu bilang itu takut aku jadinya!!!” kata Alisa memarahi Naura
“ya maafkan aku” kata Naura melihat kebawah tanah
“semuanya, kita harus fokus dimana kita berada sekarang!” kata Nayla mengingatkan semuanya
“cari sebuah petunjuk disekitarnsini dan jangan sampai hilang dari jangkauan kita, oke?” kata Nayla melihat sekelilingnya
“oke!” jawab semuanya
Semuanya mengelilingi tempat yang mereka berada sekarang untuk mencari sebuah petunjuk dimana mereka berada. Hingga…..
“AAAAAAAAA!!!, seseorang tolong aku!!” sebuah teriakan yang berasal dari hutan
“kalian dengar itu, kayaknya seseorang meminta pertolongan” kata Nayra merasa takut karena teriakan itu
“aku akan kesana” kata Naura berlari ke dalam hutan mengikuti kemana arah teriakan itu
“Naura tunggu aku” kata Nayra mengikuti Naura
Sesampainya di hutan tempat teriakan itu
“hey Nau, lihat itu” kata Nayra berbisik kepada Naura
“aku harus kesana” kata Naura berlari ke anak perempuan yang terancam
“hey!, biarkan dia pergi!” kata Naura membelakangi anak perempuan yang terancam
“oh, kamu pengen ngelawan ku?” tanya makhluk kegelapan itu
Naura terdiam apakah dia harus melawan makhluk kegelapan ini atau kabur keluar dari hutan ini.
Naura terdiam sampai Nayra memanggil dari microphone yang di telinganya sampai ke mulutnya yang dikasih Nayla sebelum ada didunia miterius ini.
“Naura? Naura!, kau dengar aku?” tanya Nayra lewat microphone
“ya, maaf kan aku” jawab Naura lewat microphone
“kita harus keluar dari sini” kata Nayra masih lewat microphone
“baik” kata Naura masih lewat microphone
Naura mengambil tangan anak perempuan itu dan berlari ke arah Nayra berada dan mereka bertiga berlari sampai keluar dari hutan itu.
“huh huh huh capek amat lah aku” kata Nayra
“sama” kata Naura masih memegang tangan anak perempuan
“Naura! Nayra! Apa kalian terluka?” tanya Alisa belari ke Naura dan Nayra
“tidak Al kami baik=baik saja” jawab Nayra
“baguslah kalo begitu, siapa nama dia?” tanya Alisa
“namaku Frisk” jawab Frisk
“senang bertemu dengan mu Frisk” kata Alisa
“senang bertemu dengan mu juga uh…” kata Frisk bingung
“Alisa namaku Alisa” kata Alisa
“ngomomg-ngomong Frisk, ngapain kamu disini sendirian?” tanya Naura melepaskan tangan Frisk dari tangannya
“tadi didunia ku, aku dan temanku menemukan portal diruang bawah tanah. Jadi aku dan temanku pergi ke dalam portal itu dan sesampainya kami dikejar sama makhluk kegelapan itu sampai kedalam hutan itu. Dan saat kami berlari kami tergores sama ranting pohon yang tajam di tangan ku” kata Frisk menunjukkan luka goresnya
“ohh, sini kami bantu untuk mengobatinya” kata Nayra
Setelah mengobati
“sudah, agak susah sih karna luka goresnya agak kering” kata Nayra
“pantesen lama” kata Alisa
“oh ya, Frisk nama teman mu siapa?” tanya Nayla
“nama nya Chara (dibaca kara)” jawab Frisk
“dimana dia?” tanya Nayla
“disamping ku” jawab Frisk
“maksudnya?” tanya Alisa
“dia itu hantu tapi aku bisa melihatnya” jawab Frisk
“creepy” kata Alisa
“ohh” kata Naura
“eh bentar, kok aku tidak kepikiran dari tadi sih” kata Alisa
“kan Dream tau tempat yang kita sekarang berada” kata Alisa
“Alisa Alisa” kata Nayla
“maafkan aku, aku lupa” kata Alisa
“dah cepetan buat Dream dari pensil ajaib yang baru aku kasih kemaren” kata Nayla
“iya iya sabar lah” kata Alisa mengeluarkan pensil ajaib dan buku sketsa khusus pensil ajaib nya dari tas
Alisa mulai mengingat cara menggambar dan menggambarnya. Setelah menggambar Dream
“sudah siap” kata Alisa memasukkan pensil ajaib nya
“cepat baca kan mantra nya” kata Nayla
“oke” kata Alisa
Setelah Alisa membacakan mantranya
“cepat letakkan di tanah” kata Nayla
“semuanya mundur ke belakang” kata Nayla
Setelah Dream keluar dari buku sketsa
“hello semuanya” sapa Dream
“hello Dream” jawab Alisa
“jadi kenapa kau menggambarku?” tanya Dream
“kau dulu bilang tau tempat yang misterius dan sangat gelap itu” jawab Alisa
“oh jadi kita di tempat yang aku ceritakan?” tanya Dream melihat ke atas
“iya” jawab Alisa
“jadi kami dimana Dream?” tanya Nayla
“di magical world” jawab Dream melihat ke hutan
“oh makasih Dream” kata Nayla
“sama sama Nayla” kata Dream
“jadi kita mau kemana sekarang?” tanya Frisk
“siapa dia Alisa, kok matanya tertutup?” tanya Dream berbisik ke Alisa
“dia Frisk dan aku tidak tau” jawab Alisa berbisik ke Dream
“dia punya teman hantu yaitu Chara” kata Alisa berbisik ke Dream
“creepy” kata Dream berbisik ke Alisa
“ya aku tau” kata Alisa berbisik ke Dream
“siapa yang daritadi berbisik dibelakang kami?” tanya Naura
“ummm…. Dream” kata Alisa
“kau juga loh!” kata Dream
“sama saja kalian berdua kan?” tanya Nayra
“iya sih” kata Dream
“bilang aja kan bisa” kata Nayra
“apa sih yang kalian bisik?” tanya Naura
“Dream nanya padaku siapa nama Frisk dan kenapa matanya tertutup” jawab Alisa
“kenapa mataku tertutup?” tanya Frisk
“iya” jawab Alisa
“kalo itu cerita nya panjang sih tapi aku bisa pendek kan” kata Frisk
“kenapa mataku tertutup karena nanti teman hantu ku mengontrol ku karena warna mata kami sama” kata Frisk
“ohh” kata Naura
“apakah kami boleh lihat bagaimana bentuk teman hantu mu-?” tanya Naura dipotong oleh Alisa menutup mulut Naura
“tidak tidak tidak Naura tidak tidak tidak!” kata Alisa menutup mulut Naura
“kalo mau lihat boleh” jawab Frisk
“tapi tidak sekarang” kata Frisk
“kenapa?” tanya Alisa melepaskan tangannya dari mulut Naura
“karena dia adalah seorang pembunuh” jawab Frisk
“aku tidak akan lihat dia” kata Alisa
“daripada kita disini tidak melakukan apa=apa, ayo kita ke magical garden” kata Dream
“tidak jauh dari sini kan?” tanya Nayra
“agak jauh sih” jawab Dream
“tidak apa-apa lah” kata Nayra
“jadi apa kalian bilang?” tanya Dream
“boleh lah” jawab Nayra
“kayaknya” jawab Frisk
“tidak apa Frisk, disitu terang kok” kata Dream
“baiklah aku ikut” kata Frisk
“aku ikut” jawab Alisa
“aku juga” jawab Nayla
“yalah” jawab Naura
“ayo kita kesana sekarang!”
“ayo!” kata Nayra, Alisa, Frisk dan Nayla
Saat diperjalanan. Mereka selalu berbincang-bincang, membuat candaan, ketawa dan menikmati perjalanan tanpa melakukan sesuatu.
“sudah sampai tidak kita?” tanya Naura
“hampir Nau, sabar aja” jawab Dream
“iya Nau” kata Alisa
“baiklah” kata Naura
Setelah jalan sekitar 7 menit dan sesuatu yang terjadi pada mereka yaitu…..
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semangat! Udah bagus kok
Bagus. salam literasi