TWINS
Gadis receh yang berkerudung itu sedang bermain Bersama teman “sepergilaannya” itu. Jihan Ayodhya Namanya, pangil saja Jihan.
Di sebelah Jihan ada temannya, Beby Alana, panggil saja dia Ana. Jihan dan Ana adalah teman dekat, mereka berteman sejak mereka masih balita. Oh, iya mereka memiliki satu teman lagi. Kejora Halana.
Kejora Halana adalah teman yang muncul ditengah persahabatan mereka berdua, walaupun kehadirannya sudah sangat terlambat tetapi mereka bersahabat seperti layaknya seorang saudara.
~~~~~~~~
“Morning abang” Jihan berlari turun dari tangga.
“Morning juga” Jawab kembarannya, Johan sambil membuka buku pelajaran yang akan dipelajari di sekolah nanti.
Jihan menarik kursi dan mendaratkan pantatnya di kursi itu. “bibi masa kapa nih ?” tanyaku pada bi Yanti, pembantu dirumah ini.
Ya, aku dan kembaranku memang hanya tinggal dirumah ini berdua. Orang tua kami bekerja di salah satu perusahaan besar di Jepang dan tentu saja mereka jarang pulang.
“ hari ini masak nasi goreng dan teh hangat special, untuk neng dan mas “ jawab bi Yanti.
Tanpa dijawab oleh Jihan, dia langsung melahap makanan yang ada di depannya itu.
“ johan, kamu baca apa sih ?”
“ nanti siang ini bakal ada quiz, makanya aku baca daripada nilainya jelek “
“ oh gitu, tentang apa sih?. Pelajaran siapa ?”
“pelajaran Bahasa Inggris , bu Dayu “
~~~~~~~~~~~
“ bye bye kembaran aku yang paling cantik . muah “ Johan mencium pipi kembarannya itu gemas.
“hm, iya Johan. Lagian kamu kan jarang ngomong sama orang trus masa kamu nyium aku disekolah, kan biasanya dirumah, emangnya gak malu ?”
“malu sih, tapi tadi dirumah belom sih. Yaudah lah ya aku duluan Jihan. Bye bye “ Johan melambaikan tangannya.
~~~~~~~~~
“ hai hai teman-teman aku” sapa Jihan sambil duduk dikursinya yang empuk.
Ya memang kursi disekolah ini seperti disekolah pada umumnya, tetapi karena Jihan suka tidur dia memilih untuk memasang busa pada kursinya.
“idih, manja lo datang ke sekolah aja pake dicium kembaran dulu “ Alana mengomentari.
“tau dih udah tau Johan sibuk belajar “ Kejora ikut menimpali
“yeu, iri aja kalian berdua gak punya kembaran yang seru. Oh iya, ngantin yuk ! gw mau ngunyah “
“makan mulu lo, tapi gak gede gede” alana memandangnya iri.
“tapi ayok lah ngantin” ajak alana.
“yaudah sana kalian berdua aja, gw kenyang” alana menatap keduanya lirih.
“yaudah ayuk lana”
Mereka sampai sampai di kantin dan memesan beberapa jajanan. “ by the way lo mau makan apa nih ?”
“gw batagor aja sepiring”
“yaudah gw pesenin dulu ya. Lo tunggu sini “
Jihan jalan ketempat pemesanan dan memesan beberapa makanan dan minuman yang akan dia pesan.
“ selamat menikmati tuan Lana.”
“terimakasih putri kodok”
Sambil memakan yang mereka berdua pesan, sibuk saja sendiri sampai seseorang menyapa mereka.
“nak, kamu kembaran Johan kan ?”
“Eh, iya bu ada apaya dengan Johan?”
“ dia menangis terus di kelasnya, katanya diam au ketemu sama kamu “
“oh gitu, sekarang dia dimana ?”
“sekarang dia ada di parkiran sepeda cowok tuh” ya, sekolah ini memang dipisah antara cowok dan cewek.
“baik bu makasih infonya. Aku mau kesana”
“sama sama nak segera ya”
“alana gw kesana dulu ya, kasian Johan”
“yaudah sana”
~~~~~~~~~~~
“ ya ampun kembaran aku kenapa nangis” Jihan menyapanya dengan sebuah kata ledekan.
“kamu duduk dulu ya disini aku mau cerita”
Jihan ngikutin aja apa yang disuruh oleh kembarannya itu.
“kamu kenapa sih kok sampe nangis gitu ?” ujar Jihan sambil memeluk kembarannya itu.
“nilai aku jelek banget tau, padahal tadi malem aku udah belajar sama tadi pagi kita jad gak ngobrol banyak sama kamu gara-gara pelajaran ini nih.”
“yaudah sih, gausah nangis terus nanti matanya hilang tau. Udah sih nangisnya, malu tau kalau nanti fans kamu itu pada ngatain kamu, HAHAHA”
“ Gausah besar-besar suaranya, nanti kita dikira orang pacaran lagi mojok lagi ih “ kata Johan ikut tertawa.
“yaelah, yaudah deh aku mau balik kekelas ya. Mau tiduran di kursi kesayangan. Hihihi” pamer Jihan
“yaelah iya, tapi aku iri tau sama kamu”
“eh, ngapain sih iris ama aku lagian aku juga iri sama kamu karena usaha kamu itu kenceng banget. Karena tuhan kan menilai dari usaha kita “ Jihan berusaha membuat kembarannya tersenyum lagi.
“tapi aku maunya kayak kamu gitu, gausah pake belajar nilainya udah bagus.”
“yaudah deh kalau begitu nanti malem aku bawain makanan banyak ke kamu terus nanti aku ajarin kamu.’
“beneran ya ? jangan bohong kamu”
“hm iya. Apasih yang enggak buat kembaran aku mah”
Cup
“makasih yak kamu emang deh terbaik. Dadah” uacap Johan sambil memeluk Jihan.
Terkadang Jihan senang memiliki kembaran seperti sahabat, tetapi dia juga merasa sedikit malu terhadap teman temannya.
~~~~~~
“kejora, kamu kenapa sih setiap kita ajak ke kantin pasti kamu gak mau?”
“aku mau menghargai masakan ibu aku aja kok. Eh Jihan sini kamu duduk disebelah aku”
“eh hehe iya. Lanjutin dong kalian tadi ngomongin apa ?”
“engga nih, gw heran tau sama kejora kok gamau makan di kantin sih “ ujar Alana sambil menunjukan wajahnya yang kesal.
“aku itu gamau makan di kantin karena-“
“ayo guys siap siap bu Dayu udah mau sampe ke kelas”
Semuanya langsung bersiap siap dan membaca doa akan belajar, supaya diberkahi oleh tuhan.
Sampai pelajaran selesai wajah Alana seperti khawatir terhadap Kejora. Entahlah Jihan kan baru datang pada saat mereka hampir selesai mengobrol.
~~~~~~
“dadah semuanya gw duluan ya pulangnya, kalau ada yang kangen calling-calling aja ya. Muach” Jihan pamit kepada smua teman-temannya di kelas.
Jihan dengan santainya keluar kelas diikuti oleh Alana. Sampai mereka datang tepat di parkiran sepeda.
“btw nih lana, kan tadi lo ngobrol sama Kejora tuh. Nah terus kamu ngomongin apa sama dia ?”
“tadi itu aku Cuma agak pedes gitu nanya sama dia tentang kenapa dia gak mau jajan di kantin. Dan aku punya firasat bahwa di aitu gak ada uang jajan untuk makan dikantin.”
“kenapa kamu punya firasat kayak gitu ?”
“karena pas aku lihat bekal makanannya, sebenarnya dia gak suka tapi kok dia gak mau jajan. Dan gak sehari ini doang dia gak jajan tapi sering dan hampir setiap harinya dia kayak gitu” “ ok kalau begitu nanti kita tanya sama temen temen yang lain tentang kejora”
“ aku sih ayok. Besok ya ?”
~~~~~~~~
“kembaran aku , Jihan pulang “ terianknya sambil memeluk kembarannya itu.
“huaaaa, sini kamu”
“apasih han lepasin gak !”
“eh kamu kenapa nangis lagi ?”
“ tadi bunda pulang tapi bunda pergi lagi karena nilai aku selalu jelek disekolah”
“eh tapi kok bunda gak ada ? terus kok bunda bisa tau ?”
“bunda pergi buat beli makanan ke supermarket, ya, kata bunda sih ada temen kamu yang kasih tau kalau nilai aku jelek “
“lho, aku kan gak pernah cerita apapun sama temen-teman aku, kecuali sahabat aku”
“ ya berarti antara sahabat kamu itu “
“tapi sahabat aku percaya kok kalau kamu itu udah usaha maksimal Cuma belum menemukan jalan keluar supaya kamu pintar aja kok “
“hah yaudah lah Namanya orang jahat mah nusuk dari belakang”
~~~~~~
“ih assalamualaikum bunda, ayah. Gimana kerjaannya di Jepang ?”
“sepertinya sedang banyak masalah” ujar Jordan, ayah Jihan.
“Lho kok bisa yah ?”
“udahlah gausah dibahas lagi masalah itu, sekarang kan kita sedang dirumah jadi manfatin aja waktunya untuk anak anak” tambah feby, bnda Jihan.
“oh iya nak kemaren kamu barus selesai ulangan kan ?, gimana nilai kamu?”
Jihan melirik kembarannya itu. “mmm. Bagus kok yah “
“bagus bagus. Jangan sampai kamu seperti kembaran kamu itu “ tunjuk ayahnya kepada Johan
“yah jangan gitu sama Johan, sebenarnya Johan selalu berusaha buat jadi yang terbaik, malahan Johan setiap har belajar, sedangkan aku Cuma dengerin penjelasan guru aja itu pun kalau akum au ya kalau aku gak mau aku bakal tidur dibelakang kelas” jelas Jihan Panjang lebar.
“ tapi kan yang mendapatkan nilai bagus kamu bukan Johan “
“terserah deh yang penting Jihan tekankan kalau YANG DINILAI ITU PROSES BUKAN HASIL” ucapnya penuh penekanan.
“Ayo han, main ke kamar aku yuk. Aku badmood nih “ ucap Jihan pada Johan.
“kamu jangan kayak gitu ih, begitu juga mereka berjasa dalam hidup kita” jelas Johan membela Jordan.
“gausah kalu emang kedatangannya Cuma buat menilai orang lain.!”
~~~~~~~~~
“han jangan cerita apaun dulu ya tentang hidup kamu disekolah ini, takutnya ternyata kamu banyak yang ngintai kyk kemaren”
Jihan berjalan ke kelasnya dengan muka masam. Tak peduli pada sahabatnya lagi. Dia hanya kesal pada sahabatnya itu karena Jihan yakin pasti sahabatnya itu yang membocorkannya pada bunda, mengingat hanya merekalah yang dekat dengan orang tua Jihan.
“jihan kok kamu mukanya kesel gitu sih, kenapa ? coba cerita ke aku ? kamu ada masalah sama sekolah ?” tanya Kejora semangat.
“lho emang urusan aku urusan kamu juga ya ?” jawabnya ketus.
“udahlah jangan berantem, lagian mjungkin Jihan Cuma mau selesaikan masalahnya sendiri yakan jihan ?” tambah alana.
“yaudah lah aku diem aja deh “ ujar kejora.
Sebenernya gak enak banget mau cuekin sahabat kayak gini, tapi kalau sudah masalah Johan pasti Jihan akan membelanya lebih dai apapun.
~~~~~~~~~
“Johan lo kenapa kok mukanya ketekuk gitu?” tanya antariksa, sahabat Jordan.
“eh, engga kok gw lagi mikirin prifasi hidup gw” ujarnya
“tumben, biasanya lo kayak orang gila “ tambah aidan.
“eh, heheh iya nih lagi banyak masalah juga”
“lo kalau banyak masalah cerita sama kit akita jangan diem aja nanti depresi lho “
“gw juga gak mendem kok kan ada Jihan “
“yah jihan mah cewek mana paham sama masalah lo “
“udah deh GAUSAH MASALAHIN JIHAN KARENA DIA EMANG TEMPAT GW CURHAT” ujarnya penuh penekanan dan langsung pergi.
Lama sudah Johan mencari tempat untuk dia bersembunyi dari teman temannya. Pikirannya sekarang Cuma Jihan dan rumahnya. Bagaimana bisa seorang Johan yang disayang banyak orang tiba-tiba dijauhi oleh keluarganya sendiri.
~~~~~~~~
“Johan kamu kalau mau cerita cerita aja ke aku jangan di pendem apalagi cerita ke orang lain” teriak Jihan sambil mengahampiri johan.
“aku lagi mau sendiri dulu ya jihan, kamu jangan ganggu aku dulu. “
“sekarang kamu pergi dulu ya sebentar aja aku mau nangis “
Jihan dengan terpaksa menuruti kata kembarannya itu. Walaupun dia juga terus mengawasi johan di belakangnya, tentu tanpa Johan sadari.
“kira-kira siapa ya yang bikin johan sedih banget kayak gini, apa masalah sekolah kemaren? Atau ada masalah baru bareng temennya? Atau aku punya salah ya sama dia ?” ungkapnya dalam hati.
Dari tempat duduknya kini jihan melihat bahw punggung orang tersayangnya sedang naik turun menandakan isakannya yang begitu kencang.
Sayup sayup jihan mendengar kata kata yang keluar dari lisan kembarannya itu, entahlah tapi kini jihan membiarkan kembarannya itu mengeluarkan segalanya pada semesta.
~~~~~~~~~
“gw tau ini semua karena lo kan?, lo yang buat Johan jadi seterpuruk ini ?. tolong lo ngaku sebelum gw baku hantam sama lo” seseorang membaca pesan itu sambil ketakutan hebat.
“siapa elo yang sok tau kalau gw adalah pelakunya, dengan lo kayak gini gw bisa melaporkan lo ke pihak sekolah karena lo udah asal nuduh gw sembarangan. “ ujarnya keal sekaligus takut.
“picture “ dan lo kira ini adalah suatu kepura-puraan ?”
Tubuhnya kini bergetar hebat dikarenakan sebuah foto yang berhasil ditangkap oleh sang pengirrim pesan. Heran sekaligus terkejut, karena pada saat dia melakukan aksi itu, padahal di tempat dia melancarkan aksinya hanya ada dia dan rekannya.
~~~~~~~~
“alana, dengan kemaren berita Johan yang bener-bener sedih, dan setelah itu jihan jadi ngejauhin kita. “
“ ooh , itu aku juga gak tau kenapa bisa kayak gitu tapi aku takutnya kita yang disalahin sama jihan karena hanya kita yang tau kisah dari kembarannya itu kan ?” ujar alana Panjang lebar.
“kok malah kamu sih yang bilang kita yang kasih tau ke orang tua johan dan jihan ?!” bentak kejora pada alana yang mulai aneh aksinya.
“ya, gak tau aja kan nanti gimana ceritanya?, karena yang tau kisah keluarga mereka Cuma kita berdua dan sahabat johan doang kan ?” tanyanya membalikkan keadaan.
Kejora tau kalau sahabatnya hanya memancing emosinya. Walau kejora adalah tipikal orang yang mudah tersulut emosi, namun dia memilih tak menggubrisnya.
~~~~~~~~
Sekarang baginya rumah adalah sesuatu yang menyeramkan, sesuatu yang harus ditakutkan,sesuatu yang mau tak mau dia membencinya.
Sekarang senja telah datang, menampilkan betapa imutnya Mentari sore ini. Ya Jihan Ayodhya disini. Dibawah atap pos ronda, dinaungi senja serta hujan kecil menemani kesendiriannya disini.
“jihan, ayo kamu pulang sekarang ! jangan buat semuanya khawatir karena keadaan kamu yang seperti ini !”
“ cukup sudah ayah ! jihan sekarang Cuma punya Johan, terus ayah mau nyakitin Johan kayak gitu ?! sedangkan yang salah disini sekarang adalah aku sendiri bukan Johan !”
“bahkan Johan selalu berusaha untuk mendapat nilai terbaik, berusaha untuk tetap berbagi kepada siapapun yang masih dia anggap manusia. Bahkan dia rela untuk menyisihkan segala uang jajannya hanya supaya aku sama Johan itu bisa membangun bisnis ! . bahkan ayah sendiri gak tau kalau bisns aku itu sudah mulai menjual barang sedikit demi sedikit “
“ apa ayah tau semua itu ?! bahkan semua orang akan aku salahkan jika ada yang berani menjelekkan kembaranku itu !”
“baiklah disini ayah minta maaf sama kamu dan ayah minta kamu sampaikan maaf ini untuk Johan “ tegas ayahnya karena terkejut apa yang dikatakan Jihan tadi.
“kalau emang ayah laki laki yang bertanggung jawab, maka minta maaf langsung sama Johan dan jangan pernah membenci dia” ucap jihan dengan kilatan amarahnya.
“satu lagi, ! jangan kaget kalau nanti Johan main kasar sama ayah ! “
“oke, baiklah ayah ikuti permintaan kamu. Tapi ingat setelah ini kamu langsung pulang dan gak kemana mana lagi.”
Gadis receh yang berkerudung itu sedang bermain Bersama teman “sepergilaannya” itu. Jihan Ayodhya Namanya, pangil saja Jihan.
Di sebelah Jihan ada temannya, Beby Alana, panggil saja dia Ana. Jihan dan Ana adalah teman dekat, mereka berteman sejak mereka masih balita. Oh, iya mereka memiliki satu teman lagi. Kejora Halana.
Kejora Halana adalah teman yang muncul ditengah persahabatan mereka berdua, walaupun kehadirannya sudah sangat terlambat tetapi mereka bersahabat seperti layaknya seorang saudara.
~~~~~~~~
“Morning abang” Jihan berlari turun dari tangga.
“Morning juga” Jawab kembarannya, Johan sambil membuka buku pelajaran yang akan dipelajari di sekolah nanti.
Jihan menarik kursi dan mendaratkan pantatnya di kursi itu. “bibi masa kapa nih ?” tanyaku pada bi Yanti, pembantu dirumah ini.
Ya, aku dan kembaranku memang hanya tinggal dirumah ini berdua. Orang tua kami bekerja di salah satu perusahaan besar di Jepang dan tentu saja mereka jarang pulang.
“ hari ini masak nasi goreng dan teh hangat special, untuk neng dan mas “ jawab bi Yanti.
Tanpa dijawab oleh Jihan, dia langsung melahap makanan yang ada di depannya itu.
“ johan, kamu baca apa sih ?”
“ nanti siang ini bakal ada quiz, makanya aku baca daripada nilainya jelek “
“ oh gitu, tentang apa sih?. Pelajaran siapa ?”
“pelajaran Bahasa Inggris , bu Dayu “
~~~~~~~~~~~
“ bye bye kembaran aku yang paling cantik . muah “ Johan mencium pipi kembarannya itu gemas.
“hm, iya Johan. Lagian kamu kan jarang ngomong sama orang trus masa kamu nyium aku disekolah, kan biasanya dirumah, emangnya gak malu ?”
“malu sih, tapi tadi dirumah belom sih. Yaudah lah ya aku duluan Jihan. Bye bye “ Johan melambaikan tangannya.
~~~~~~~~~
“ hai hai teman-teman aku” sapa Jihan sambil duduk dikursinya yang empuk.
Ya memang kursi disekolah ini seperti disekolah pada umumnya, tetapi karena Jihan suka tidur dia memilih untuk memasang busa pada kursinya.
“idih, manja lo datang ke sekolah aja pake dicium kembaran dulu “ Alana mengomentari.
“tau dih udah tau Johan sibuk belajar “ Kejora ikut menimpali
“yeu, iri aja kalian berdua gak punya kembaran yang seru. Oh iya, ngantin yuk ! gw mau ngunyah “
“makan mulu lo, tapi gak gede gede” alana memandangnya iri.
“tapi ayok lah ngantin” ajak alana.
“yaudah sana kalian berdua aja, gw kenyang” alana menatap keduanya lirih.
“yaudah ayuk lana”
Mereka sampai sampai di kantin dan memesan beberapa jajanan. “ by the way lo mau makan apa nih ?”
“gw batagor aja sepiring”
“yaudah gw pesenin dulu ya. Lo tunggu sini “
Jihan jalan ketempat pemesanan dan memesan beberapa makanan dan minuman yang akan dia pesan.
“ selamat menikmati tuan Lana.”
“terimakasih putri kodok”
Sambil memakan yang mereka berdua pesan, sibuk saja sendiri sampai seseorang menyapa mereka.
“nak, kamu kembaran Johan kan ?”
“Eh, iya bu ada apaya dengan Johan?”
“ dia menangis terus di kelasnya, katanya diam au ketemu sama kamu “
“oh gitu, sekarang dia dimana ?”
“sekarang dia ada di parkiran sepeda cowok tuh” ya, sekolah ini memang dipisah antara cowok dan cewek.
“baik bu makasih infonya. Aku mau kesana”
“sama sama nak segera ya”
“alana gw kesana dulu ya, kasian Johan”
“yaudah sana”
~~~~~~~~~~~
“ ya ampun kembaran aku kenapa nangis” Jihan menyapanya dengan sebuah kata ledekan.
“kamu duduk dulu ya disini aku mau cerita”
Jihan ngikutin aja apa yang disuruh oleh kembarannya itu.
“kamu kenapa sih kok sampe nangis gitu ?” ujar Jihan sambil memeluk kembarannya itu.
“nilai aku jelek banget tau, padahal tadi malem aku udah belajar sama tadi pagi kita jad gak ngobrol banyak sama kamu gara-gara pelajaran ini nih.”
“yaudah sih, gausah nangis terus nanti matanya hilang tau. Udah sih nangisnya, malu tau kalau nanti fans kamu itu pada ngatain kamu, HAHAHA”
“ Gausah besar-besar suaranya, nanti kita dikira orang pacaran lagi mojok lagi ih “ kata Johan ikut tertawa.
“yaelah, yaudah deh aku mau balik kekelas ya. Mau tiduran di kursi kesayangan. Hihihi” pamer Jihan
“yaelah iya, tapi aku iri tau sama kamu”
“eh, ngapain sih iris ama aku lagian aku juga iri sama kamu karena usaha kamu itu kenceng banget. Karena tuhan kan menilai dari usaha kita “ Jihan berusaha membuat kembarannya tersenyum lagi.
“tapi aku maunya kayak kamu gitu, gausah pake belajar nilainya udah bagus.”
“yaudah deh kalau begitu nanti malem aku bawain makanan banyak ke kamu terus nanti aku ajarin kamu.’
“beneran ya ? jangan bohong kamu”
“hm iya. Apasih yang enggak buat kembaran aku mah”
Cup
“makasih yak kamu emang deh terbaik. Dadah” uacap Johan sambil memeluk Jihan.
Terkadang Jihan senang memiliki kembaran seperti sahabat, tetapi dia juga merasa sedikit malu terhadap teman temannya.
~~~~~~
“kejora, kamu kenapa sih setiap kita ajak ke kantin pasti kamu gak mau?”
“aku mau menghargai masakan ibu aku aja kok. Eh Jihan sini kamu duduk disebelah aku”
“eh hehe iya. Lanjutin dong kalian tadi ngomongin apa ?”
“engga nih, gw heran tau sama kejora kok gamau makan di kantin sih “ ujar Alana sambil menunjukan wajahnya yang kesal.
“aku itu gamau makan di kantin karena-“
“ayo guys siap siap bu Dayu udah mau sampe ke kelas”
Semuanya langsung bersiap siap dan membaca doa akan belajar, supaya diberkahi oleh tuhan.
Sampai pelajaran selesai wajah Alana seperti khawatir terhadap Kejora. Entahlah Jihan kan baru datang pada saat mereka hampir selesai mengobrol.
~~~~~~
“dadah semuanya gw duluan ya pulangnya, kalau ada yang kangen calling-calling aja ya. Muach” Jihan pamit kepada smua teman-temannya di kelas.
Jihan dengan santainya keluar kelas diikuti oleh Alana. Sampai mereka datang tepat di parkiran sepeda.
“btw nih lana, kan tadi lo ngobrol sama Kejora tuh. Nah terus kamu ngomongin apa sama dia ?”
“tadi itu aku Cuma agak pedes gitu nanya sama dia tentang kenapa dia gak mau jajan di kantin. Dan aku punya firasat bahwa di aitu gak ada uang jajan untuk makan dikantin.”
“kenapa kamu punya firasat kayak gitu ?”
“karena pas aku lihat bekal makanannya, sebenarnya dia gak suka tapi kok dia gak mau jajan. Dan gak sehari ini doang dia gak jajan tapi sering dan hampir setiap harinya dia kayak gitu” “ ok kalau begitu nanti kita tanya sama temen temen yang lain tentang kejora”
“ aku sih ayok. Besok ya ?”
~~~~~~~~
“kembaran aku , Jihan pulang “ terianknya sambil memeluk kembarannya itu.
“huaaaa, sini kamu”
“apasih han lepasin gak !”
“eh kamu kenapa nangis lagi ?”
“ tadi bunda pulang tapi bunda pergi lagi karena nilai aku selalu jelek disekolah”
“eh tapi kok bunda gak ada ? terus kok bunda bisa tau ?”
“bunda pergi buat beli makanan ke supermarket, ya, kata bunda sih ada temen kamu yang kasih tau kalau nilai aku jelek “
“lho, aku kan gak pernah cerita apapun sama temen-teman aku, kecuali sahabat aku”
“ ya berarti antara sahabat kamu itu “
“tapi sahabat aku percaya kok kalau kamu itu udah usaha maksimal Cuma belum menemukan jalan keluar supaya kamu pintar aja kok “
“hah yaudah lah Namanya orang jahat mah nusuk dari belakang”
~~~~~~
“ih assalamualaikum bunda, ayah. Gimana kerjaannya di Jepang ?”
“sepertinya sedang banyak masalah” ujar Jordan, ayah Jihan.
“Lho kok bisa yah ?”
“udahlah gausah dibahas lagi masalah itu, sekarang kan kita sedang dirumah jadi manfatin aja waktunya untuk anak anak” tambah feby, bnda Jihan.
“oh iya nak kemaren kamu barus selesai ulangan kan ?, gimana nilai kamu?”
Jihan melirik kembarannya itu. “mmm. Bagus kok yah “
“bagus bagus. Jangan sampai kamu seperti kembaran kamu itu “ tunjuk ayahnya kepada Johan
“yah jangan gitu sama Johan, sebenarnya Johan selalu berusaha buat jadi yang terbaik, malahan Johan setiap har belajar, sedangkan aku Cuma dengerin penjelasan guru aja itu pun kalau akum au ya kalau aku gak mau aku bakal tidur dibelakang kelas” jelas Jihan Panjang lebar.
“ tapi kan yang mendapatkan nilai bagus kamu bukan Johan “
“terserah deh yang penting Jihan tekankan kalau YANG DINILAI ITU PROSES BUKAN HASIL” ucapnya penuh penekanan.
“Ayo han, main ke kamar aku yuk. Aku badmood nih “ ucap Jihan pada Johan.
“kamu jangan kayak gitu ih, begitu juga mereka berjasa dalam hidup kita” jelas Johan membela Jordan.
“gausah kalu emang kedatangannya Cuma buat menilai orang lain.!”
~~~~~~~~~
“han jangan cerita apaun dulu ya tentang hidup kamu disekolah ini, takutnya ternyata kamu banyak yang ngintai kyk kemaren”
Jihan berjalan ke kelasnya dengan muka masam. Tak peduli pada sahabatnya lagi. Dia hanya kesal pada sahabatnya itu karena Jihan yakin pasti sahabatnya itu yang membocorkannya pada bunda, mengingat hanya merekalah yang dekat dengan orang tua Jihan.
“jihan kok kamu mukanya kesel gitu sih, kenapa ? coba cerita ke aku ? kamu ada masalah sama sekolah ?” tanya Kejora semangat.
“lho emang urusan aku urusan kamu juga ya ?” jawabnya ketus.
“udahlah jangan berantem, lagian mjungkin Jihan Cuma mau selesaikan masalahnya sendiri yakan jihan ?” tambah alana.
“yaudah lah aku diem aja deh “ ujar kejora.
Sebenernya gak enak banget mau cuekin sahabat kayak gini, tapi kalau sudah masalah Johan pasti Jihan akan membelanya lebih dai apapun.
~~~~~~~~~
“Johan lo kenapa kok mukanya ketekuk gitu?” tanya antariksa, sahabat Jordan.
“eh, engga kok gw lagi mikirin prifasi hidup gw” ujarnya
“tumben, biasanya lo kayak orang gila “ tambah aidan.
“eh, heheh iya nih lagi banyak masalah juga”
“lo kalau banyak masalah cerita sama kit akita jangan diem aja nanti depresi lho “
“gw juga gak mendem kok kan ada Jihan “
“yah jihan mah cewek mana paham sama masalah lo “
“udah deh GAUSAH MASALAHIN JIHAN KARENA DIA EMANG TEMPAT GW CURHAT” ujarnya penuh penekanan dan langsung pergi.
Lama sudah Johan mencari tempat untuk dia bersembunyi dari teman temannya. Pikirannya sekarang Cuma Jihan dan rumahnya. Bagaimana bisa seorang Johan yang disayang banyak orang tiba-tiba dijauhi oleh keluarganya sendiri.
~~~~~~~~
“Johan kamu kalau mau cerita cerita aja ke aku jangan di pendem apalagi cerita ke orang lain” teriak Jihan sambil mengahampiri johan.
“aku lagi mau sendiri dulu ya jihan, kamu jangan ganggu aku dulu. “
“sekarang kamu pergi dulu ya sebentar aja aku mau nangis “
Jihan dengan terpaksa menuruti kata kembarannya itu. Walaupun dia juga terus mengawasi johan di belakangnya, tentu tanpa Johan sadari.
“kira-kira siapa ya yang bikin johan sedih banget kayak gini, apa masalah sekolah kemaren? Atau ada masalah baru bareng temennya? Atau aku punya salah ya sama dia ?” ungkapnya dalam hati.
Dari tempat duduknya kini jihan melihat bahw punggung orang tersayangnya sedang naik turun menandakan isakannya yang begitu kencang.
Sayup sayup jihan mendengar kata kata yang keluar dari lisan kembarannya itu, entahlah tapi kini jihan membiarkan kembarannya itu mengeluarkan segalanya pada semesta.
~~~~~~~~~
“gw tau ini semua karena lo kan?, lo yang buat Johan jadi seterpuruk ini ?. tolong lo ngaku sebelum gw baku hantam sama lo” seseorang membaca pesan itu sambil ketakutan hebat.
“siapa elo yang sok tau kalau gw adalah pelakunya, dengan lo kayak gini gw bisa melaporkan lo ke pihak sekolah karena lo udah asal nuduh gw sembarangan. “ ujarnya keal sekaligus takut.
“picture “ dan lo kira ini adalah suatu kepura-puraan ?”
Tubuhnya kini bergetar hebat dikarenakan sebuah foto yang berhasil ditangkap oleh sang pengirrim pesan. Heran sekaligus terkejut, karena pada saat dia melakukan aksi itu, padahal di tempat dia melancarkan aksinya hanya ada dia dan rekannya.
~~~~~~~~
“alana, dengan kemaren berita Johan yang bener-bener sedih, dan setelah itu jihan jadi ngejauhin kita. “
“ ooh , itu aku juga gak tau kenapa bisa kayak gitu tapi aku takutnya kita yang disalahin sama jihan karena hanya kita yang tau kisah dari kembarannya itu kan ?” ujar alana Panjang lebar.
“kok malah kamu sih yang bilang kita yang kasih tau ke orang tua johan dan jihan ?!” bentak kejora pada alana yang mulai aneh aksinya.
“ya, gak tau aja kan nanti gimana ceritanya?, karena yang tau kisah keluarga mereka Cuma kita berdua dan sahabat johan doang kan ?” tanyanya membalikkan keadaan.
Kejora tau kalau sahabatnya hanya memancing emosinya. Walau kejora adalah tipikal orang yang mudah tersulut emosi, namun dia memilih tak menggubrisnya.
~~~~~~~~
Sekarang baginya rumah adalah sesuatu yang menyeramkan, sesuatu yang harus ditakutkan,sesuatu yang mau tak mau dia membencinya.
Sekarang senja telah datang, menampilkan betapa imutnya Mentari sore ini. Ya Jihan Ayodhya disini. Dibawah atap pos ronda, dinaungi senja serta hujan kecil menemani kesendiriannya disini.
“jihan, ayo kamu pulang sekarang ! jangan buat semuanya khawatir karena keadaan kamu yang seperti ini !”
“ cukup sudah ayah ! jihan sekarang Cuma punya Johan, terus ayah mau nyakitin Johan kayak gitu ?! sedangkan yang salah disini sekarang adalah aku sendiri bukan Johan !”
“bahkan Johan selalu berusaha untuk mendapat nilai terbaik, berusaha untuk tetap berbagi kepada siapapun yang masih dia anggap manusia. Bahkan dia rela untuk menyisihkan segala uang jajannya hanya supaya aku sama Johan itu bisa membangun bisnis ! . bahkan ayah sendiri gak tau kalau bisns aku itu sudah mulai menjual barang sedikit demi sedikit “
“ apa ayah tau semua itu ?! bahkan semua orang akan aku salahkan jika ada yang berani menjelekkan kembaranku itu !”
“baiklah disini ayah minta maaf sama kamu dan ayah minta kamu sampaikan maaf ini untuk Johan “ tegas ayahnya karena terkejut apa yang dikatakan Jihan tadi.
“kalau emang ayah laki laki yang bertanggung jawab, maka minta maaf langsung sama Johan dan jangan pernah membenci dia” ucap jihan dengan kilatan amarahnya.
“satu lagi, ! jangan kaget kalau nanti Johan main kasar sama ayah ! “
“oke, baiklah ayah ikuti permintaan kamu. Tapi ingat setelah ini kamu langsung pulang dan gak kemana mana lagi.”
Tanpa aba-aba jhan, langsung naik ke atas motor ayahnya itu. Canggung, ya itu yang bisa menggambarkan keadaan saat ini. Takut kehilangan, ya itu yang mendominasi perasaan keduanya. Satu takut melukai perasaan, satu takut unuk kehilangan.
~~~~~~~~
Lelaki ini sedang duduk di salah satu taman kota, tak peduli apapun yang akan menghampirinya sekarang. Yang dia butuhkan saat ni adalah kembarannya untuk melampiaskan segala emosinya. Ya walaupun kembarannya adalah perempuan namun jika dia sudah kalap dia hanya melampiaskan emosinya dalam bentuk menangis.
Johan, laki-laki yang selalu kuat memendam masalahnya sendiri. Walapun beberapa ada yang dia ungkapkan pada kembarannya itu.
Untuk membuat Johan jatuh selemah ini bukan hanya kedatangan orangtuanya yang datang dan langsung membentaknya kala pulang dari jepang.
Bisnisnya yang kini kacau balau juga menjadi masalahnya saat ini. Sulitnya kehidupan orang-orang yang berada di sekitarnya membuatnya rish karena kepeduliannya itu tak membuahkan hasil. Artinya dia gak bisa menjadi berguna dengan kepeduliannya itu.
Kini Johan mulai bangkit dan bertekad akan terus menjaga orang yang paling dia sayangi, ya Jihan. Mulai bangkit dan mencoba untuk membuka matanya agar dia gak stuck di tempatnya.
Langkahnya gontai, menyusuri jalanan becek itu. Berharap agar hujan terus menemaninya ditengah kesedihan.
“ johan, ya tuhan lo disini ?” antariksa merangkulnya dari samping.
“hehehe, iya ada apay a ? gw lagi sedih banget nih mau sendiri “
“ ternyata---” cipratan kencang air keruh itu mampu membuat mereka berdiam.
“eh iya tadi lo mau nomong apa ?”
“ngomongnya dirumah gw aja ya, tuh rumah gw” tawarnya sambil menunjuk rumah sederhana milik sahabatnya, antariksa.
“Eh yaudah deh, gw mau numpang nginep dirumah lo boleh kan ?”
“eh yaudah deh, ayok”
Sampai dirumah antariksa,Johan hanya terdiam mendengar galaksi, adik antariksa sedang dibentak oleh ayahnya karena masalah sepele. Disitu lah ego Johan merasa tersentil dengan adegan tadi.
Lagian gak seharusnya dia menghindar dari semua masalahnya, hanya saja dia perlu sedikit sabar untuk menghadapi semuanya ini.
“eh btw, lo mau ngmong apa tadi an ?”
“hmmm, ternyata yang bocorin masalah lo ke tante feby itu temen jihan sendiri ?” ucapnya dengan ragu.
“tapi gw minta untuk kali ini lo diem dulu dirumah gw ya, karena gw udah tau ini motifnya apa. Satu lagi, Jihan udah gw kasih tau masalah ini” pinta antariksa dengan nada memohon.
“terserah lo deh mau bilang apa yang jelas gw minta pertanggung jawaban lo kalau sampai jihan kenapa napa”
“its okey han, karena om Jordan udah baikkan sama Jihan.”
~~~~~~~~
“oooh ternyata elo dalangnya dialik semua ini? Elo yang udah bocorin nilai Johan? Elo yang udah berani hancurin bisnis dia? Elo ternyata yang ngerebut kebahagiaan orang lain demi bahagianya diri lo ? gw minta tolong ya sama lo jangan pernah usik oranglain lagi ! lo boleh mengajak orang lain kedalam kebahagiaan lo, tapi jangan kalau tujuan lo itu Cuma menyakiti dan mengusik.” Sungguh berat Jihan mengatakan itu semua di depan teman temannya, terlebih itu adalah sahabatnya sendiri.
“lo gak bisa seenaknya gitu dong nunjuk Alana sebagai pelakunya?! Sedangkan disini Alana gak pernah tau apa apa” bela kejora
“ini apa ?! masih gak percaya ?” unjuk Jihan pada layer ponselnya.
“ sekarang aku percaya sama kamu Jihan, dan aku harap semua sudah Kembali seperti dulu, terkecuali elo ! yang gak akan pernah dapat kebahagiaan lagi” tunjuk kejora pada Alana.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
panjang amat
hm, iya sebenernya lagi mood aja jadi panjang deh
keren kak. salam kenal y
salken juga