nayla amin

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

sister hood

Siang ini Kayla berdiri tepat dihadapan papan pengumuman sekolahnya tertulis disitu bahwa ‘lomba sains nasional tingkat SMP’. Kayla sangat berfikir kera apakah ia mengikuti lomba sepeti ini lagi atau tidak. Pasalnya, dia hanya hidup bersama sang kakak, selama ini kakaknya lah yang memenuhi kebutuhannya.

“aku harus bisa mengikuti lomba ini tanpa kakak tau, harus bisa membiayai sendiri” gumamnya.

_____

Tepat dihari pengumuman pemenang lomba, Kayla duduk bangga di kursi paling depan. Dia harus menang untuk membuat sang kakak Bahagia.

“kan lumayan honornya, bisa buat dia kuliah gratis atau paling tidak makan sehari-hari” gumamnya dalam hati.

Flashback on…

10 tahun yang lalu, Kayla dan Nayla ditinggal kedua orangtua nya pergi ke Palestina, dengan tujuan untuk membela tanah itu.

Tinggal-lah mereka berdua. Kala itu, Nayla sudah siap masuk masa SMA nya. Sebelumnya dia sudah diajarkan bagaimana berjual-beli dan juga mengelola keuangan. Dengan itu mereka diharapkan bisa memutarkan uang yang orangtua mereka berikan di awal keberangkatan.

Kayla, bocah lucu berumur 6 tahun. Sudah siap dengan masa sekolah baru-nya, juga dengan kemandiriannya. Saat itu dia belum paham apa arti kehilangan dan apa arti perpisahan.

Dengan bekal keuangan yan lumayan besar, mereka dituntut untuk mengelola itu, karena orangtua mereka belum tentu Kembali lagi.

Flashback off…

______

Seolah semesta mendukung dua anak remaja itu untuk tetap berjuang di tanah air mereka. Kayla dengan kepintarannya, juga Nayla dengan sifat ambisius nya.

Seolah tuhan berkata bahwa kesedihan dan kesenangan datang silih beganti. Kesederhanaan, dan kehangatan kakak beradik itu selalu ada.

“halo kak aku pulang” ucap Kayla berteriak sambil segara memeluk sang kakak.

“eh, ada apa nih bocah datang terus peluk-peluk aku ?” tanya kakak nya sambil memegang laptop berisi modul sekolah dan tempat kerja nya.

“hari ini aku menag lomba nya lho kak. Yang kemarin aku kasih tau tentang lombanya makasih ya kak udah mau bayarin lomba buat aku.”

“eh hebat lho kamu beneran nih ? masa iya sih orang-orang kalah sama bocah kecil lugu kayak kamu gini, emangnya kamu bisa ?” tanya Nayla dengan curiga-nya.

“ah kakak gausah tau ini urusan aku tau, lagian aku Cuma pengen bunda sama ayah bangga di Palestina sana, dengan melihat kita bisa berjuang di tanah air sendiri kan ? yaudah deh ah, kakak selesai-in modul itu nanti setelah itu kita makan ya. Aku udah bawa makanannya kok” dia berkata sambil berlari menuju kamarnya.

______

“bunda, ayah hari ini Kayla sudah berusaha sebaik mungkin buat dapetin semua kemenangan lomba sains kali ini. Kayla udah ada lumayan banyak buat menangin lomba-lomba sebelumnya, tapi Kayla minta maaf buat kali ini Kayla belum bisa menjadi juara, tapi kali ini aku udah berusaha untuk menangin perlombaan kali ini , maaf kalau belum bisa membuat bunda sama ayah Bahagia disana.”

______

Hari ini tepat hari kelulusan Kayla, kabar haru datang. Bunda, dan ayahnya sudah Kembali. Kembali, pada cita-cita awal mereka sebelum berangkat ke tanah Palestina, Kembali pada tuhan dengan baik.

Sudah berkali-kali Kayla dan Nayla mencoba untuk saling menguatkan, mencoba untuk saling meng-ikhlaskan, dan mencoba untuk memulai hari baru lagi. Ini memamng sulit untuk mereka berdua, sosok kakak ber-adik yang sudah merasakan kerasnya dunia di usianya yang masih belia. Walau begitu, tak mudah bukan untuk meng-ikhlaskan apa yang pernah cintai ?.

Seakan baru hari ini Kayla senang pada saat hari kelulsannnya, dan hari dimana dia akan pergi ke ibukota untuk menempuh pendidikannya lebh dalam lagi. Seakan baru kemarin dia memanagkan berbagai macam lomba, menghadiahkan sesuatu yang dia banggakan kepada kakaknya.

“dek, ikhlaskan bunda dan ayah ya ? semoga mereka selalu diberikan nikmat yang lebih di alam kuburnya juga nanti di akhrat kelak.” Ucap sang kakak lirih.

“sekarang aku mau tanya kakak, apa mudah buat kita melupakan orang yang kita sayangi kak ?”

“semua didunia ini gak ada yang mudah, dan kakak tau persis bahwa disetiap kesedihan pasti ada kebahagiaan , satu lagi sulit bukan berarti gak mungkin”

“aku akan berusaha buat bunda dan ayah senag disana, tapi aku mohon sama kakak. Jangan pernah kasih tau lagi masalah kita sama teman-teman kakak. Aku Cuma gak mau kita selalu dikasihani kak. Biarin aja mereka gak tau hidup kita, gak ada untuk kita tapi kita harus peka sama teman kita”

“ok, kakak juga minta tolong buat certain semua tentang hidup kamu sama kakak. Kita berusaha buat saling memahami, untuk saling menjaga. Janji?” nayla menyodorkan kelingkingnya pada sang adik.

“buat kakak, aku janji”

“dah sana naik ke panggung, jangan sampai mereka tau berita duka kita ini.”

Siang ini Kayla berdiri tepat dihadapan papan pengumuman sekolahnya tertulis disitu bahwa ‘lomba sains nasional tingkat SMP’. Kayla sangat berfikir kera apakah ia mengikuti lomba sepeti ini lagi atau tidak. Pasalnya, dia hanya hidup bersama sang kakak, selama ini kakaknya lah yang memenuhi kebutuhannya.

“aku harus bisa mengikuti lomba ini tanpa kakak tau, harus bisa membiayai sendiri” gumamnya.

_____

Tepat dihari pengumuman pemenang lomba, Kayla duduk bangga di kursi paling depan. Dia harus menang untuk membuat sang kakak Bahagia.

“kan lumayan honornya, bisa buat dia kuliah gratis atau paling tidak makan sehari-hari” gumamnya dalam hati.

Flashback on…

10 tahun yang lalu, Kayla dan Nayla ditinggal kedua orangtua nya pergi ke Palestina, dengan tujuan untuk membela tanah itu.

Tinggal-lah mereka berdua. Kala itu, Nayla sudah siap masuk masa SMA nya. Sebelumnya dia sudah diajarkan bagaimana berjual-beli dan juga mengelola keuangan. Dengan itu mereka diharapkan bisa memutarkan uang yang orangtua mereka berikan di awal keberangkatan.

Kayla, bocah lucu berumur 6 tahun. Sudah siap dengan masa sekolah baru-nya, juga dengan kemandiriannya. Saat itu dia belum paham apa arti kehilangan dan apa arti perpisahan.

Dengan bekal keuangan yan lumayan besar, mereka dituntut untuk mengelola itu, karena orangtua mereka belum tentu Kembali lagi.

Flashback off…

______

Seolah semesta mendukung dua anak remaja itu untuk tetap berjuang di tanah air mereka. Kayla dengan kepintarannya, juga Nayla dengan sifat ambisius nya.

Seolah tuhan berkata bahwa kesedihan dan kesenangan datang silih beganti. Kesederhanaan, dan kehangatan kakak beradik itu selalu ada.

“halo kak aku pulang” ucap Kayla berteriak sambil segara memeluk sang kakak.

“eh, ada apa nih bocah datang terus peluk-peluk aku ?” tanya kakak nya sambil memegang laptop berisi modul sekolah dan tempat kerja nya.

“hari ini aku menag lomba nya lho kak. Yang kemarin aku kasih tau tentang lombanya makasih ya kak udah mau bayarin lomba buat aku.”

“eh hebat lho kamu beneran nih ? masa iya sih orang-orang kalah sama bocah kecil lugu kayak kamu gini, emangnya kamu bisa ?” tanya Nayla dengan curiga-nya.

“ah kakak gausah tau ini urusan aku tau, lagian aku Cuma pengen bunda sama ayah bangga di Palestina sana, dengan melihat kita bisa berjuang di tanah air sendiri kan ? yaudah deh ah, kakak selesai-in modul itu nanti setelah itu kita makan ya. Aku udah bawa makanannya kok” dia berkata sambil berlari menuju kamarnya.

______

“bunda, ayah hari ini Kayla sudah berusaha sebaik mungkin buat dapetin semua kemenangan lomba sains kali ini. Kayla udah ada lumayan banyak buat menangin lomba-lomba sebelumnya, tapi Kayla minta maaf buat kali ini Kayla belum bisa menjadi juara, tapi kali ini aku udah berusaha untuk menangin perlombaan kali ini , maaf kalau belum bisa membuat bunda sama ayah Bahagia disana.”

______

Hari ini tepat hari kelulusan Kayla, kabar haru datang. Bunda, dan ayahnya sudah Kembali. Kembali, pada cita-cita awal mereka sebelum berangkat ke tanah Palestina, Kembali pada tuhan dengan baik.

Sudah berkali-kali Kayla dan Nayla mencoba untuk saling menguatkan, mencoba untuk saling meng-ikhlaskan, dan mencoba untuk memulai hari baru lagi. Ini memamng sulit untuk mereka berdua, sosok kakak ber-adik yang sudah merasakan kerasnya dunia di usianya yang masih belia. Walau begitu, tak mudah bukan untuk meng-ikhlaskan apa yang pernah cintai ?.

Seakan baru hari ini Kayla senang pada saat hari kelulsannnya, dan hari dimana dia akan pergi ke ibukota untuk menempuh pendidikannya lebh dalam lagi. Seakan baru kemarin dia memanagkan berbagai macam lomba, menghadiahkan sesuatu yang dia banggakan kepada kakaknya.

“dek, ikhlaskan bunda dan ayah ya ? semoga mereka selalu diberikan nikmat yang lebih di alam kuburnya juga nanti di akhrat kelak.” Ucap sang kakak lirih.

“sekarang aku mau tanya kakak, apa mudah buat kita melupakan orang yang kita sayangi kak ?”

“semua didunia ini gak ada yang mudah, dan kakak tau persis bahwa disetiap kesedihan pasti ada kebahagiaan , satu lagi sulit bukan berarti gak mungkin”

“aku akan berusaha buat bunda dan ayah senag disana, tapi aku mohon sama kakak. Jangan pernah kasih tau lagi masalah kita sama teman-teman kakak. Aku Cuma gak mau kita selalu dikasihani kak. Biarin aja mereka gak tau hidup kita, gak ada untuk kita tapi kita harus peka sama teman kita”

“ok, kakak juga minta tolong buat certain semua tentang hidup kamu sama kakak. Kita berusaha buat saling memahami, untuk saling menjaga. Janji?” nayla menyodorkan kelingkingnya pada sang adik.

“buat kakak, aku janji”

“dah sana naik ke panggung, jangan sampai mereka tau berita duka kita ini.”

btw, aku nulis ini sambil mewek tau. sedih banget.

hope you like it ya semua see you

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post