Seleksi, lomba, dan penghargaan. tiga kata yang berhasil membuat seorang Eliza geram. seolah hidupnya tak jauh dari itu.

SMP hogwarts, seolah idaman semua murid kelas menengah, tapi tidak dengan Eliza yang malah menginginkan hidup diluar sekolah itu.

Eliza, siswi kebanggaan besar hogwarts. cantik dan rupawan dan jangan dilupakan bahwa dia sangat humoris.

Alivia, satu-satunya sahabat Eliza. dia yang paling mengerti diri seorang Eliza, dia yang menyemangati, dia yang paling sering memendam masalah Eliza.

*******

Hidupnya kini menjadi salah satu hal yang paling Eliza benci. pasalnya, ketika orang lain istirahat dan mendinginkan otak justru seorang Eliza masih berkutik pada soal latihannya.

“Permisi bu Rika, saya kesini mau mengumpulkan tugas latihan lomba tanggal 08 September 2020”

“Terima kasih nak…. maaf jika sudah memembuatmu repot dengan segala latihan dan tugas itu, ibu hanya ingin kamu hebat dan menang nantinya”

Sungguh, risih sudah telinga Eliza mendengar tentang hasil lomba dan memaksanya untuk terus bekerja lebih keras.

“Baik bu terima kasih”

********

BRUK “AKHHHHHH. PUSING KEPALA AKU” suara teriakan dan hentakan tangan ana yang mengenai salah satu ranjang menggema diseluruh penjuru ruangan.

“nak, sudah marahnya ya. sekarang kamu di Asrama istirahat dulu ya, biar ibu yang rapikan perlengkapan sekolah kamu” ujar bu Susan memeluk Eliza erat. Sungguh, iba rasanya melihat Eliza yang terus dikekang seperti ini.

“ibu, Eliza capek hiks...ibu disini dulu Eliza gak mau kelepasan kayak tadi”

“nak, anak yang lain sudah pulang, kamu ditemani Alina dulu ya?”

“ibu jangan tinggalin Eliza dulu ya, cuma ibu dan Alina yang Eliza punya” ucapnya begitu lirih.

“ibu akan pergi, kalau Eliza udah sayang sama diri Eliza sendiri, yasudah ibu keluar sambut anak-anak yang lain ya”

‘makasih udah sayang sama Eliza selama ini, makasih udah mau bertahan sama Eliza selama ini’ batinnya

**********

“Alina hiks aku capek, bingung Alina aku itu. semua orang bilang kalau aku bisa tapi mereka gak liat apa yang udah aku perjuangin selama ini, mereka cuma tau jadi aja”

“shhht, Eliza itu hebat udah bisa lewatin selama yang selama ini Eliza lewatin. Alina tau pasti Eliza cuma berat lewati lomba itu kan sebenernya bukan hidup Eliza?. paksaan yang udah buat Eliza akhirnya kamu masih menolak. nah,sekarang tugas Eliza cuma harus ikhlasin apa yang udah Eliza lakukan selama ini, lakukan semuanya ikhlas, gak pake terpaksa. Alina yang bakal dengerin semua keluh kesah Eliza.”

“ah masa sih ?! kok aku kayak gak percaya gitu sama kata kamu ?” ucapnya sambil terkekeh kecil.

“ sebenernya sih terserah ya mau percaya atau enggak. yangpenting aku udah mau kasih saran”

“eh, enggak kok. btw, makasih sarannya ya” ucapnya sambil tersenyum manis.

*******

dua bulan setelah Alina memberi saran, Eliza mulai berubah mematuhi saran dari Alina, dia masih sayang dengan hidupnya ternyata. satu bulan yang lalu bu Rika pamit pergi sekaligus mengundurkan diri, karena sang mama meninggal dan diminta untuk menjaga papa. perihal janji dengan Eliza, beliau sudah menepatinya.

“Alina yeay hari ini semua tugas lomba sudah selesai karena sedikit” ucap Eliza dengan cengiran lebarnya.

“yeah udah aku bilang kan kalau jalaninnya dengan ikhlas dan mencoba untuk menerima pasti kamu lebih enjoy terus otak juga lebih bisa menerima kan” ucap Alina sedikit sombong.

“hm, ya ya ya ya” Eliza memutar bola matanya jengah.

“dahlah, mendingan sekarang kamu ajarin IPA ya karena aku gak faham” cengiran Alina membuat Eliza geram.

[END]

TERIMA KASIH KEPADA TEMAN-TEMAN YANG SUDAH MEMBACA CERITA BARUKU SEMOGA BISA MENGINSPIRASI KALIAN SEMUA UNTUK BISA TERUS SEMANGAT DALAM SEGALA HAL APAPUN TERUTAMA DALAM HAL MENULIS