Pengalaman Pertama
"Dari Aksara Jadi Karya", kata-kata ini membuatku mengingat saat aku belum terlalu bisa membuat karya. Jika diingat, dahulu itu aku tidak pintar membuat cerita. Jika mendapat tugas membuat cerita, puisi, ataupun pantun, aku akan mengeluh karena tidak bisa. Saat itu, guruku menerapkan teknik free writing atau menulis bebas. Jadi, kita bisa menulis apapun yang kita mau.
Karena teknik ini, aku dan teman-temanku mendapat tugas untuk membuat diary. Kami mendapat beberapa minggu untuk mengisi buku diary tersebut. Saat mendapat tugas ini aku sedikit bingung seperti "bagaimana aku akan mengisi buku diary ini? Apa yang harus ku tulis?" Namun, guruku terus meyakinkan untuk menulis apapun itu. Jadi, aku tidak terlalu pusing memikirkannya.
Kata guruku, jika kita mempunyai ide untuk menulis, tulis saja semuanya sampai selesai. Jika bisa jangan terlalu sering dibaca agar kita tidak lupa alur cerita yang kita buat. Menurut guruku juga,agar kita bisa menulis, setiap hari harus di paksakan menulis apapun itu. Hingga pada saat aku mendapat kabar diadakan lomba membuat cerita, aku dan teman-temanku wajib mengikuti lomba tersebut untuk mencoba.
Awalnya aku sangat takut karena tidak mempunyai ide. Akhirnya aku memutuskan mencari referensi di google dan semacamnya. Aku juga menanyakan beberapa temanku untuk mendapat ide, ha ha ha. Setelah menghabiskan waktu beberapa menit aku tahu apa yang harus kutulis.
Lomba menulis ini termasuk lomba pertama yang aku ikuti. Seingatku lomba ini adalah lomba menulis dengan tema "Aku Suka Kuliner Nusantara". Aku sudah membuat cerita itu sebagus mungkin, yang sesuai dengan tema dan persyaratan lainnya. Ternyata hari esok adalah pengiriman naskah terakhir. Na'as nya hari itu aku sama sekali tidak membuka handphoneku. Jadi, aku tidak tahu apa-apa. Aku juga masih tidak terlalu paham bagaimana cara mengirim naskah yang kubuat.
Saat pengunguman pemenang, namaku tidak ada di situ karena aku tidak mengirim naskah. Bisa dibilang aku merasa sedih dengan ini. Aku sedih karena tidak menang seperti teman-temanku yang lainnya. Aku juga sedikit minder dengan mereka. Hal itu karena aku berpikir bahwa "jika merasa bisa mengapa aku tidak?"
Beberapa hari sudah terlewati. Masih ada sedikit perasaan sedih yang kurasakan. Aku juga sedikit iri dengan mereka hahaha. Ingin rasanya memutar waktu, tetapi itu mustahil. Jadi kurasa jika ada lomba lagi, aku harus ikut!
Alhamdulillah, selang beberapa hari media guru mengadakan lomba menulis lagi. Lebih tepatnya menulis puisi. Lomba menulis puisi kali ini dengan tema "MERDEKA". Jujur aku tidak pandai merangkai kata-kata indah untuk membuat puisi. Aku tidak bisa berpikir rangkaian kata apa yang bisa kujadikan puisi. Aku pusing, benar-benar pusing.
Hari itu, aku dan teman-temanku berkumpul di perpustakaan sekolah. Untuk apa? Untuk membuat puisi ini tentunya. Karena di situ kami diberi waktu hanya lima menit, jadi aku menulis apapun yang muncul di pikiranku. Waktu lima menit ini cukup cepat jadi banyak yang masih belum selesai. Setelah di tambah waktu, kami melanjutkan membuat puisi tersebut. Jika sudah selesai, kami akan bertanya kepada guru yang membimbing apakah puisi yang kita buat sudah benar atau belum.
Jika sudah benar, jangan lupa mengirimkan naskah tersebut di website sasisabu, dan link lomba yang sudah di siapkan. Setelah berpikir cukup lama, akhirnya puisi yang aku buat sudah selesai. Aku juga sudah bertanya kepada guru pembimbing, dan alhamdulillah sudah benar. Aku hanya perlu mengirim naskah puisi yang aku buat.
Aku dengan sabar menunggu pengunmuman lomba tersebut. Bisa dibilang aku berharap banyak dalam lomba ini. Aku berharap semoga aku bisa menang kali ini. Semoga aku bisa seperti mereka waktu itu.
Akhirnya nama-nama pemenang sudah diumumkan. Aku sedikit takut saat melihat deretan nama tersebut. Diawali dengan bismillah akhirnya aku melihat pengunmuman tersebut. Setelah dengan sabar melihat nama-nama tersebut ternyata namaku ada di deretan nama pemenang. Saat itu perasaanku sangat senang. Akhirnya aku bisa.
Dengan pengalaman ini, aku ingin terus mencoba, mencoba dan mencoba. Ingin terus berusaha. Ingin terus menambah pengalaman. Tak lupa kata terima kasih kepada guru-guru yang sudah membimbing aku. Jika bukan karena kalian, mungkin aku tidak bisa membuat karya seperti ini. Dalam lomba kali ini, aku berharap lagi semoga bisa memenangkan lomba ini. Aamiin.
Biodata penulis :
Halo sahabat perkenalkan nama saya Naurah Shireen Ramadhani atau bisa dipanggil Naurah. Lahir di Jember, pada 24 Agustus 2009. Saat ini bersekolah di MTsN 2 Jember kelas IX.
Bisa di hubungi melalui WhatsApp dengan nomor ( 089667359000 ) atau dengan e-mail ( [email protected] ) Terimakasih.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar