Naurah Fitan Adibah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
AKHIR KESOMBONGAN TERA YANG BERUBAH KARENA ALLAH SWT BAB 1

AKHIR KESOMBONGAN TERA YANG BERUBAH KARENA ALLAH SWT BAB 1

BAB 1

Tera Si Kaya Raya dan Hana

Di sebuah rumah yang sangat besar dengan halaman yang super luas, tinggallah seorang anak kecil bersama keluarga yang dikenal sangat baik, dermawan dan ramah. Namanya adalah Tera. Disamping Tera yang dikenal sangat ramah, dikenal juga sangat rendah hati dan dermawan. Orang orang tuanya memiliki sejumlah perusahaan besar di ibukota. Keluarga kaya raya dan satu satunya keluarga yang kaya raya di komplek rumah sakit.

Anak bungsu dari keluarga tersebut adalah Tera. Tera memiliki seorang kakak yang bernama Tiko yang selalu menemaninya kala berada di rumah. Tera masih berusia 11 tahun, dan masih duduk di bangku kelas 5 SD.Sedangkan kakak nya berusia 18 tahun dan duduk di bangku kelas 3 SMA. Jarak usia yang cukup jauh.

Keseharian Tera selain bersama keluarga, juga bersama teman-temannya. Diantara semua teman-temannya, Tera memiliki sahabat yang bernama Hana. Mereka berdua sangat akur dan tidak pernah berselisih paham. Keduanya tampak sering bermain bersama, belajar bersama, hingga berangkat sekolahpun hampir selalu bersama. Mereka terlihat bak saudara saja. Dimana ada Tera, biasanya tampak hana disisinya.

Suatu Senin, Tera dan Hana tampak bersiap ke sekolah. Seragam merah putih lengkap dengan topi dan dasi menghiasi tubuh mereka. Rupanya kegiatan Upacara yang membuat mereka tampak tergesa-gesa. Saat menyenangkan bagi mereka adalah kala upacara usai dan mereka siap menerima pelajaran dari bu guru. Kebetulan Tera satu kelas dengan Hana. Bahkan bukan hanya itu, mereka juga duduk sebangku. Wah, benar-benar klop ya mereka.

Di hari lain, tampak Tera memakai jam tangan yang sangat mahal untuk seukuran anak SD. Jam tangan tersebut di berikan oleh kedua orang tuanya, sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke 11. Tera memakai hadiah yang diberikan oleh orang tuanya itu dengan perasaan bahagia. Hari itu, Saat istirahat Tera merasa perutnya mulai merintih. Ia pun langsung menuju kantin. Awalnya ia tak menyadari jika teman-temannya melihat jam tangan yang dipakainya. Tera baru menyadari bahwa teman-temannya dari tadi memperhatikannya saat ia mulai menikmati makanan yang dihidangkan ibu kantin di mejanya. Ia pun tak punya prasangka buruk. Selesai menikmati makanan favoritnya di kantin, Tera kembali menuju kelas untuk Lalu Tera bertanya menemui Hana yang sedang belajar untuk persiapan ulangan. “Han, memang kamu tidak lapar?” Hana menjawab dengan wajah kurang bergairah. Mungkin karena akan menghadapi ulangan. “Tidak kok Tera aku sudah kenyang”. Tera merasa aneh karena Hana menjawab pertanyaannya dengan lemas tak semangat. “kamu kenapa, han?” “aku tidak apa-apa kok Tera” Hana menjawab sambil tersenyum. Tera tak mempercayai ucapan sahabatnya itu. “Han,apa kamu lapar? atau haus? “Aku belikan makanan di kantin ya” Tera menawarkan dengan penuh semangat. “hhhaaah! Tidak usah Tera, terimakasih”, tanpa basa basi Tera langsung menuju ke kantin untuk membeli makanan dan minuman untuk Hana. Sesampainya Tera di kelas ia langsung memberi makanan dan minuman nya itu ke Hana dan akhirnnya Hana pun memakan makanan nya begitu juga minumannnya.Dua bungkus keripik singkong original kesukaan Hana dan 1 gelas air mineral dingin sudah sampai di meja Hana.

Walau sudah duduk di kelas 5.Lima tahun kebersamaan Hana dan teman-temannya.Ternyata banyak sekali teman-teman Hana yang tidak mengetahui kejadian-kejadian yang dialami oleh Hana. Ternyata Hana adalah seorang anak yang sudah di tinggal oleh ayahnya dari sejak lahir.

Suatu hari, di tanggal 17 November Tera ingin memberikan kejutan padanya. Karena begitu rajin belajar, Hana sampai lupa bahwa hari itu adalah hari bahagianya.Tera sahabatnya ingat bahwa hari tersebut adalah hari ulang tahun Hana.Tera menemui Hana dengan tujuan untuk memberi hadiah ulang tahun

Kemarin sebelum hadirnya ulang tahun Hana, Tera memiliki ide, yaitu ia memiliki niat untuk memberi suprise kepada Hana sahabatnya. Ternyata Tera ingin memberi suprise kepada Hana bukan hanya seorang diri, melainkan bersama teman sekelas lainnya juga, dan satu per satu dari mereka membawakan hadiah sesuai kemampuan.

Kejutan diberikan langsung di rumah sederhana Hana. Pada saat Tera mengetuk pintu tok,tok,tok,tok. Hana mengira hanya Tera yang datang untuk menemuinya. Begitu pintu rumah terbuka Hana terkejut. “Hanaaaaa, Happy Birthday”. Sejenak Hana hanya bengong saja dengan apa yang terlihat didepannya.“Apakah ini kenyataan? Tidak mungkin! Ini seperti mimpi yang tak pernah ku duga” Bisik Hana dalam hati. Mata hana berkaca-kaca hingga lupa mempersilahkan teman-temannya masuk.

“Silakan masuk teman-teman”,“emm tunggu,maaf sepertinya rumah ku tidak akan cukup untuk kalian semua”. ”Tidak perlu khawatir, sebenarnnya teman-teman dan aku sudah menyiapkan lokasi nya yang tepat untuk acara ulang tahun kamu”.“Dimana itu Tera?” tanya Hana penasaran.

Tera segera mengajak Hana dan teman-temannya ke sebuah tempat tak jauh dari rumah Hana. Sebuah taman indah, yang selama ini ternyata menjadi favorit Tera dan hana kala bermain berdua. “Nah teman-temanku, jadi inilah tempat yang kumaksud” .”Tera apakah aku bermimpi?” tanya Hana dengan heran.

“No, this is real Hana.”This is not a dream! Teriak tera meyakinkan Hana. “Ini nyata?” Hana masih tidak percaya. “Of course my best friend”

“TERIMAKASIH TERA!! KAMU MEMANG ORANG YANG SANGAT KAYA RAYA DAN BAIK HATI !!! Serempak teman-teman sekelas berteriak kompak.

Keesokan harinya waktunya sekolah, Hana menjemput Tera di rumahnya yang sangat besar. Begitu sampai rumah, Hana terkejut karena rumah pintu gerbang dan pintu rumah terbuka lebar. Tak terlihat Pak Roni, satpam keluarga yang biasa menjaga pintu gerbang.

Tanpa basa-basi Hana pun bergegas untuk masuk kedalam rumah Tera penuh keberanian. Setelah masuk, ternyata keadaan di dalam rumah Tera baik-baik saja. Hhhhh, sykurlah, Hana menghela napas lega. Ternyata Tera dan keluarganya baik-baik saja. Mereka sedang makan bersama. Tera melihat Hana ada di dalam rumahnya.”Hai Hana, ternyata kamu sudah datang, sudah makan? “sudah kok Tera, aku sudah makan”. “Kamu pikir aku tidak tahu, aku tahu bahwa kamu belum makan kan?kamu langsung berangkat untuk kerumahku kan?”. “Tidak kok, sebelum kerumah kamu aku sudah makan”.Tera yakin bahwa Hana belum makan. “Ayo sini makan bersama keluargaku, aku tidak mau tahu, kamu juga harus makan bersama ku dan keluargaku”. “T-t-t tidak”.“Ayo kemari!” Tera menarik tangan Hana dan membawanya keruang makan.

Setelah semua selesai makan Tera meminta izin kepada orang tuanya untuk berangkat sekolah. Di jalana Hana menceritakan kejadian pada saat sampai dirumah Tera, setelah mendengar cerita yang Hana katakan Tera pun tertawa “hahahaha,kamu ada-ada saja rumah ku terbuka karena aku tahu pasti kamu akan datang untuk menjemputku”. “Tapi aku tadi sangat takut kalau kalian kenapa-kenapa”. “Pak Roni juga ga kelihatan, biasanya kan ngopi di depan”.Sambil tersenyum menenangkan” Oh, Pak Roni hari ini izin ga kerja, ada urusan penting yang harus diselesaikan”. “Sesekali boleh dong rumahku terbuka tanpa satpam”. Ucap Tera sambil melirik Hana.

Setelah sampai di sekolah, Tera baru sadar bahwa ia kemarin tidak memberikan kado untuk Hana, Tera lupa karena ia sangat terburu-buru untuk menemui Hana. Untung saja Tera membawa hadiah untuk Hana didalam tas nya.

Pada waktu istirahat, Hana sedang belajar. Dan Tera ingin memberi hadiahnya. Hana tidak merisaukan hal itu. “Hana apakah kamu tidak sadar”. “Sadar apa Tera?” “jenjenjengg!!, taraaa ini diaaa hadiah untukmu!” sambil memberi kotak hadiahnya. “E-e-a-a-apa ini Tera?” berbicara dengan gugup dan sambil memegang hadiah yang diberikan Tera. “Kamu penasaran Hana?” “tentu saja Tera!” Kalau begitu silakan dibuka sahabatkuu!” “B-b-baik Tera”. Sahut Hana gemetar. Hana pun langsung membuka hadiah yang diberikan oleh Tera. “Teraaa!!! Apa ini!” Teriak Hana.Tera terkejut mendengar teriakan Hana, dan ia berpikir bahwa Hana tidak menyukai hadiah yang Tera berikan, maka Tera langsung memberondongnya dengan pertanyaan. “Ada apa Hana? Apakah kamu tidak menyukai hadiah yang aku berikan?”. “HAHAHAHAHAHA”. Hana tertawa bahagia sambil melihat mimic lucu sahabatnya. “Lho kenapa kamu tertawa Hana?” “Bukan seperti itu sahabatku, aku sedih, tapi aku bahagia. Hadiah yang kamu berikan pasti sangatlah mahal.

“Tidak Hana, ini adalah hadiah spesialku untuk kamu. Sebuah buku motivasi belajar diberikan untuk Hana.

Tidak Tera! hadiah ini adalah buku luar negeri dan pasti harganya bukan harga yang murah. Aku tidak mungkin sanggup untuk membeli buku ini. “Menurutku 1 buku saja sudah cukup dan aku sudah bahagia. Tetapi kamu malah memberikanku buku yang berasal dari luar negeri ini lebih dari satu. “5 buku!”

Tanpa disasari kawan-kawan melihat mereka saling berbicara dan Teman-teman menyebut Tera “huuuu si kaya rayaa” lalu ada salah satu dari mereka yang berkata “pasti menyenangkan ya kalau kita jadi kaya raya, tapi kita sangat jauh perbedaannya dengan Tera, ya kan teman-temam?”. “Iya benar sekali pasti sangat menyenangkan sekali kalau kita jadi kaya raya seperti Tera”

Kemudian Tera termenung “andai aku bisa seperti kalian” “Lho kok kamu malah sedih seharusnya kamu itu bahagia” jawab Hana. “Bukan seperti itu Hana aku sedih karena kalian menjuluki aku seperti itu. “Tetapi seharusnya kamu juga harus bersyukur dengan rezeki yang sudah diberikan oleh Sang Pencipta”. “Iya Hana terimakasih atas nasihat yang kamu berikan, sekarang aku sudah sadar.” “Iyaa sahabatku yang baik.” “Selain aku bersyukur dengan rezeki yang diberikan oleh Sang Pencipta, aku juga sangat bersyukur karena aku dapat bertemu dan memiliki sahabat yang sabar dan sangat baik, yaitu kamu Hana”. “Tera,Tera kamu ada-ada saja,seharusnya aku yang bersyukur memiliki sahabat yang kaya raya,tetapi ia tidak menggunakan uangnya untuk foya-foya dan ia mengaturnya dengan baik.”Yang paling penting kamu dan keluarga kamu adalah orang yang sangat dermawan dan rendah hati. Hana mengucapkan sesuai isi hati dan mengatakan nya dengan tersenyum tulus.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post