Jejak di ujung senja
Di sebuah desa kecil yang dikelilingi sawah hijau dan gunung biru di kejauhan, hiduplah seorang anak bernama Bima. Ia adalah anak petani sederhana, tetapi impiannya besar. Setiap sore, setelah membantu ayahnya di sawah, ia duduk di tepi sungai, menatap matahari yang perlahan tenggelam, membayangkan dunia di luar desanya.
"Bima, apa yang kau pikirkan?" tanya Pak Darma, guru sekolahnya, yang kebetulan lewat.
"Aku ingin pergi ke kota, Pak. Aku ingin belajar lebih banyak, ingin melihat dunia," jawab Bima dengan mata berbinar.
Pak Darma tersenyum. "Itu mimpi yang bagus, Bima. Tapi ingat, kemanapun kau pergi, jangan lupakan asalmu."
Tahun demi tahun berlalu. Dengan kerja keras, Bima mendapat beasiswa ke universitas di kota besar. Ia belajar giat, bekerja paruh waktu, dan akhirnya sukses menjadi seorang arsitek. Kota memberinya ilmu, tetapi juga membuatnya sibuk.
Suatu hari, setelah bertahun-tahun tak pulang, ia menerima kabar bahwa ayahnya sakit keras. Tanpa ragu, ia meninggalkan segala kesibukannya dan pulang ke desa.
Di rumah, ayahnya menatapnya lemah. "Bima, kau sudah berhasil," katanya dengan suara lirih. "Tapi lihatlah sekelilingmu. Desa kita masih seperti dulu."
Kata-kata ayahnya terus terngiang di kepalanya. Keesokan harinya, Bima berjalan menyusuri desa. Jalan-jalan masih berlumpur saat hujan, sekolah masih kekurangan fasilitas, dan banyak anak-anak bercita-cita tinggi seperti dirinya dulu—tetapi tanpa kesempatan.
Saat itu, ia sadar. Kesuksesannya bukan hanya untuk dirinya sendiri. Ia memutuskan untuk kembali dan membangun desa. Ia merancang sekolah baru, memperbaiki jalan, dan membantu petani dengan teknologi yang lebih baik.
Senja di desa kini terasa berbeda. Bukan lagi sekadar impian, tetapi awal dari perubahan. Bima menemukan bahwa pulang bukan berarti mundur, tetapi kembali dengan ilmu untuk membangun.
Dan di tepi sungai, di bawah langit yang sama, jejaknya kini tertinggal—bukan sebagai anak kecil dengan mimpi, tetapi sebagai seseorang yang mewujudkannya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar