Nasywan Aqila Auliarai, itulah nama yang diberikan orang tuaku pada 9 juni 2004 dahulu kala. Aku lahir di Cirebon, yap sebuah kota yang terletak di perbatasan jawa barat dengan jawa tengah. Jujur, aku bukanlah orang yang begitu menyukai buku, aku lebih ke arah mengagumi sebuah cerita seru. Dimana disana ada sebuah permainan imajinasi yang tiada ujungnya. Hobi utamaku pun bukan menulis, lebih ke arah mengkhayal sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Selain menulis aku juga suka menggambar, meski hasilnya tak sebagus yang di-posting di Instagram. Nah untuk Instagram-ku kalian bisa follow @rx.rai009, atau berkirim email ke [email protected], ya aku jarang buka email sih…

Soal prestasi jangan ditanya deh… aku tak begitu mencolok sehingga pernah mengikuti lomba lalu menang. Biarlah kenangan menjadi juara satu dikelas empat SD menjadi kenangan kemenangan yang paling indah. Eits… bukan berarti aku sudah menyerah untuk menjadi juara ya…

Yups… untuk lebih kenal silakan di follow akun Instagram-ku atau berkirim email saja…

Sekian…

Tetap semangat ya!

NGGAK USAH DIBACA...

Nggak usah dilihat, pasti halaman ini bakalan langsung dilompat. Saya selaku penulis dan selaku pembaca novel yakin 100%. Tapi bagi yang mau baca mendingan jangan, nanti waktu anda akan habis gara-gara ngeliatin kata-kata yang kurang ber-imajinasi ini.

Tapi bagi yang mau dipersilakan…

Ok, First of All, Alhamdulillah, segala puji bagi Allah S.W.T tuhan semesta alam, karena berkat limpahan rahmat dan hidayahnya saya dapat menyajikan sebuah imajinasi yang kurang waras dan nggak jelas ini. Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W yang telah membawa risalah islamnya dari zaman kakek-kakek mengembala biri-biri, hingga kakek-kakek mengembala Ferari, dari zaman nenek-nenek memacu onta sampai nenek-nenek memacu Toyota.

Dalam novel imajinasi ini saya menyajikan sebuah awal cerita dari panjangnya kehidupan seorang bocah bernama Etherias dan canvas hidupnya. Dimana suatu ketika canvas cerahnya dinodai oleh titik-titik hitam yang membuat warna cerahnya pudar. Cerita dimana seorang bocah yang lari tunggang-langgang demi menyelamatkan sisa-sisa warna cerahnya. Seperti apa ceritanya? Bacalah sampai tamat, spoiler alert!

Ngg… apalagi ya…

Hmmm… terbitnya novel ini tidak lain karena banyaknya support dari berbagai pihak, mulai dari Fatih kawan seimajinasi saya yang membuat novel ini bisa berkembang jauh. Guru yang tak ada habisnya menagih tulisan, Tim MediaGuru, Kak Syaiful, Kak April, para guru, keluarga, dan teman-teman yang selalu mendukung dan memotivasi saya. Untuk itu, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis haturkan kepada mereka semua. Semoga balasan kebaikan dari Allah SWT akan selalu mengalir untuk mereka.

Oke, karena saya sudah bingung mau nulis apa lagi, dan kayaknya anda sudah kebelet ingin melihat sesuatu yang di luar kenyataan yang ada di bumi ini, maka saya akhiri basa-basi kurang waras ini. Ya semoga aja gak keburu basi…

Semoga buku ini bermanfaat bagi anda, entah apa manfaatnya, ambil hikmahnya aja, buang jauh-jauh yang unfaedah-nya. Terima kasih sudah mau mengambil dari rak toko buku lalu membawanya ke kasir, setelah itu dibayar lalu dirobek bungkusnya setelah itu membaca kata basa-basi ini.

Jika masih ada banyak kesalahan yang entah itu fatal atau sepele saya mohon maaf, karena saya ini hanya manusia bukan tuhan, jadi wajar kalau masih banyak yang salah. Apalagi kami hanya penulis pemula yang belum sekelas Tere Liye, Andera Hirata, J.K Rowling dan sebagainya, jadi saya mohon maaf.

Do’a-kan cerita fantasi yang selanjutnya terbit dengan segera. Dan terima kasih kepada para pembaca yang membaca kalimat yang nggak perlu di baca ini, padahal diawal sudah diwanti-wanti agar tidak membaca hal semacam ini. Tapi terima kasih, kalian membuat kata pengantar yang kami buat tidak basi karena tidak ada yang baca.

Ciibitung,10 Mei 2020

Penulis,

Nasywan Aqila Auliarai