Perjuangan Si Anak Desa

Oleh: Muh. Nasih Fuadi

Setiap anak pasti memiliki cita-cita yang ingin mereka capai. Cita-cita setiap anak pasti berbeda-beda. Ada yang ingin menjadi pemadam kebakaran, polisi, dokter, guru, hakim, dan sebagainya. Begitu pula aku. Aku ingin sekali menjadi pemain basket. Pemain basket internasional merupakan cita-citaku semenjak lapangan basket madrasahku dibangun.

Aku sangat menyukai permainan bola basket. Ketika ada anak yang bermain basket di lapangan madrasah atau di manapun itu, aku pasti akan merasa ingin ikut bermain. Permainan bola basket sangat banyak digemari kalangan anak-anak dari negara barat.

Untuk menggapai mimpi itu tidaklah mudah. Kita harus melewati berbagai fase-fase kesulitan. Yang paling sulit itu ketika memasuki fase awal atau langkah awal untuk berusaha. Akupun pernah merasakan kesulitan di fase awal itu, bahkan sangat sulit sekali karena fisikku yang tidak memenuhi kriteria untuk bisa menjadi pemain basket.Tubuhku pendek dan kurus. Teman-temanku bilang itu karena cacingan dan mereka menyarankanku untuk mengkonsumsi obat cacing.

Dengan tubuh yang kurus ini, aku tidak berani tampil di depan umum. Rasa percaya diriku menurun drastis. Beda sekali dengan aku yang masih kecil yang suka menarik perhatian orang-orang disekitarku. Aku sangat membenci diriku ketika melihat cermin.

Karena aku sudah muakdengan tubuhku sendiri, aku pun memutuskan untuk work out supaya badanku besar dan kuat. Aku selalu melakukan work out sehari satu jam pada saat sore hari. Dengan tubuh yang kecil ini, tentu sangat sulit bagiku untuk memulainya. Untuk push up aku hanya bisa beberapa saat, sedangkan angkat beban aku hanya bisa mengangkat batu yang tidak terlalu besar.

Setelah work out selama seminggu, akupun merasakan ada perubahan pada kekuatan fisikku. Namun setelah itu badanku juga terasa sakit karena terjatuh di sekolah. Akupun memutuskan untuk berhenti work out untuk sementara. Tapi setelah sembuh aku tidak bersemangat untuk work out lagi karena aku terlalu lama berada di zona nyamanku pada saat sakit.

Aku tidak work out lagi selama sebulan. Kekutan fisikkupun melemah kembali. Aku seperti kembali ke fase awalku lagi. Namun ketika aku melihat suatu postingan di sosial media tentang motivasi. Akupun kembali bersemangat untuk memulai work out lagi karena aku merasa sudah terlalu lama bagiku untuk berbaring di tempat tidur itu. Keesokannya aku menambahkan macam-macam gerakan work out lagi. Aku telah menempelkan kalimat "Persetan dengan rasa sakit. Aku akan terus berlatih sampai si kurus itu hilang dari pandangan cerminku!"

Aku sekarang masih berada di fase terus maju untuk menggapai mimpiku. Mungkin ini akan terasa sulit. Tapi aku yakin aku pasti bisa melewati semua rintangan-rintangan itu. Semua pasti akan berhasil pada waktunya. Jika belum berhasil berarti masih belum saatnya.

Sebagai orang yang sedang berjuang untuk mewujudkan impian, kita harus siap untuk mengambil keputusan ketika sedang terjatuh. Mau terus sedih berkepanjangan atau bangkit lagi untuk mengejar keberhasilan?.Untuk menggapai keberhasilan perlu usaha dan doa. Doa tanpa usaha hanya akan menjadi angan-angan semata. Namun bila usaha dan doa dilaksanakan bersama akan membuat mimpi itu nyata.

Saya pernah mendengar suatu kalimat dari seorang youtuber Indonesia. Ia berkata "Semua orang pasti bisa menggapai mimpi mereka, Jika mereka belum berhasil, masih ada mimpi-mimpi lainnya atau mungkin Tuhan punya rencana lain untuknya".

BIODATA PENULIS

Halo temen-temenn. Perkenalkan aku Nasih siswa dari MTsN 2 Jember. Saat ini aku menduduki bangku kelas 9 yaitu kelas 9B yang di wakili oleh Bu Sri Wahyuni. Barangkali ada yang mau mampir ke IG-ku nih @azyyysenpai atau [email protected]. Yuk mampir kalo ingin mengobrol denganku.