Nasih

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Guru-guru Sekolah Dasar Terbaikku

Guru-Guru Terbaikku di

Oleh: Muhammad Nasih Fuadi

Guru adalah pembimbing sekaligus orang tua kita di lingkungan sekolah. Setiap guru pasti akan menyayangi murid-muridnya. Guru memarahi siswanya bukan karena tak sayang, melainkan justru karena terlalu sayang.

Aku adalah alumni dari Sekolah Dasar Negeri Klungkung 01. Awal aku masuk sekolah ini, aku sering dibully oleh teman-teman karena namaku yang aneh. Gara-gara masalah itu, aku dulu pernah meminta orang tuaku untuk mengganti namaku. Namun mereka hanya mengatakan, "Sabar ya, Nak!"

Dulu, temanku sedikit karena aku sangat sulit bersosialisasi. Pernah sekali, ketika jam istirahat, aku sendirian di kelas. Anak anak yang lain sedang bermain bersama di luar. Aku ingin sekali bermain dengan mereka. Aku pun memberanikan diri untuk ikut bermain dengan mereka, tetapi ada beberapa anak yang tidak ingin aku ikut bermain.

Wali kelasku melihat kejadian itu. Sepulang sekolah beliau mampir ke rumahku. Setelah lumayan lama mengobrol dengan ibuku, Bu guru pun menanyakan tentang keadaanku di sekolah kepadaku. Aku pun menceritakan semuanya kepadanya.

Keesokan harinya anak yang suka membully tidak lagi membullyku. Aku pun senang. Kemudian aku memberanikan diri mengajak bermain anak-anak. Namun mereka tidak mau mengobrol denganku. Mereka mengira aku mengadu kepada ibu guru. Sekarang aku bukan dibully lagi, tetapi dikucilkan oleh anak-anak sekelasku.

Ketika ibu guru menyuruh membuat kelompok, ibu guru melihat jika anak-anak tidak ada yang mau berkelompok denganku. Beliau pun menasihati teman-temanku supaya tidak membeda-bedakan teman. Syukurlah, kali ini mereka mau mendengarkan kata ibu guru sehingga aku mulai mendapatkan teman.

Ketika naik ke kelas 4, aku dan dua temanku dipindahkan ke kelas lain. Rasa sedih dan takut bercampur aduk di dalam hatiku. Aku sedih karena ibu guru dan teman-teman sudah tidak satu kelas denganku. Aku takut jika di kelas yang baru akan dikucilkan seperti dulu lagi.

Saat bel istirahat sudah berbunyi, aku hanya diam di kelas. Setelah beberapa lama ada anak yang menghampiriku. "Pasti dia mau membullyku"begitu pikirku. Namun ternyata kali ini berbeda. Dia justru mengajakku bermain bersama dan katanya dia ingin berteman denganku.

Setelah beberapa lama di kelas 4, aku mulai mempunyai banyak teman. Aku sangat senang sekali. Tidak terbayang rasa senangku sebanyak apa. Selain aku punya banyak teman, ibu guru baruku juga baik. Beliau tidak pernah membentak dan selalu menghibur kami.

Karena nilaiku bagus di beberapa mata pelajaran, banyak ibu guru yang suka denganku. Selain itu mereka juga suka karena aku bersikap sopan di hadapan mereka. Aku tidak pernah melanggar tata tertib di sekolah Aku selalu mengerjakan semua tugas yang ibu dan bapak guru berikan.

Ketika kelas 5, aku mendapatkan wali kelas yang berbeda lagi. Beliau selalu tegas tetapi tidak berlebihan. Beliau sangat suka jika ada anak yang tidak malu bertanya tentang mata pelajaran. Oleh karena itu, aku jadi tidak malu bertanya seperti dulu. Aku sering sekali bertanya mulai tentang mata pelajaran, sampai hal-hal di luar sekolah.

Guru inilah yang sering memberikanku nasihat dan saran-saran. Beliau dekat denganku karena bisa dibilang aku murid kesayangnya. Beliau sering sekali makan di warung ibuku yang di dekat sekolahku. Ibu guru sering menceritakan aku saat di sekolah. Ibuku sangat senang karena aku dianggap anak yang baik oleh pelanggan warung ibuku.

Ketika aku sudah lulus Sekolah Dasar, aku sedih karena sudah tidak bisa belajar dengan ibu guruku lagi Aku juga senang karena aku mendapatkan hadiah rangking dua. Orang tuaku senang. Kakakku pun mentraktirku makan humburger sebagai ucapan selamat.

Lalu, aku melanjutkan sekolah di MTsN 2 Jember. Aku merasa gugup dan ketakutan sekali karena mengingat kenanganku dulu. Namun ketika aku di perjalanan pulang, setelah daftar di MTsN. Aku mengingat ucapan ibu guruku supaya tetap tenang jika sudah memasuki lingkungan sekolah baru. Beliau perrnah berkata, "Ketika kamu sudah memasuki lingkungan sekolah baru, jangan takut tidak memiliki teman. Akan tetapi takutlah karena sikapmu, kamu tidak ditemani. Asalkan kamu mau bersosialisasi, kamu pasti akan mendapatkan teman. Selagi kamu tidak melakukan kesalahan, lanjutkan saja. Lebih fokuslah pada nilai sekolahmu." Aku pun memberanikan bersekolah seperti biasanya.

Ucapan guruku benar. Aku bisa mempunyai banyak teman ketika mau bersosialisasi. Jika rasa terima kasihku kepada beliau bisa dilihat, maka langit akan penuh dengan kalimat tersebut. Aku bersyukur pernah sekolah di SDN Klungkung 01. Aku bersyukur mempunyai banyak teman dan bapak-ibu guru yang hebat. Terima kasih guruku. Namamu akan tetap kukenang di dalam hatiku.

•BIODATA PENULIS•

Selamat pagi, siang, sore, dan malam, sesuaikan sendiri ketika anda membaca tulisan ini. Oke, halo temen temen, namaku Muh. Nasih Fuadi, di social media aku di panggil azyyy. Aku suka sekali tentang hal-hal yang berbau misteri, jika ada yang mau ngobrol-ngobrol denganku, silahkan mampir di IGku okey!!.

ig: azyyysenpai

Email: [email protected]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post