Usaha Untuk Diriku
Usaha Untuk Diriku
By: Nanda Putri Farradhia
Pada hari libur, saya menemani mama membuat kue di dapur. Di meja makan bundar itu hanya ada saya dan mama di rumah itu. Kita sering menghabiskan waktu berdua, hanya di rumah saja sih... dengan membuat kue. Kebetulan saya dan mama mempunyai hobi yang sama, yaitu sama-sama senang membuat kue.
Keheningan membuat mama melontarkan pertanyaan. “Biasanya seumuran kamu udah sewajarnya ada rasa suka dengan lawan jenis” ya seperti itulah kira-kira pertanyaannya. Karena saya yang lagi duduk di kelas 3 SMP dan memang kita sering kali berbincang-bincang secara dalam atau istilahnya deeptalk. Sehubung dengan pertanyaan yang mama tanyakan tadi, saya menjawab “iya”.
Sudah merupakan hal yang wajar jika seumuranku memiliki rasa suka pada lawan jenis, itu yang mama katakan pada saya. Lalu mama menceritakan masa mudanya. Dia menceritakan bagaimana kisah cintanya dulu ketika seumuran denganku. Dia memiliki sifat yang tidak berbeda jauh dengan saya, ya karena bisa dibilang buah tidak jauh dari pohonnya. Mulai dari yang disukai sampai dikejar atau hanya diusilin, ya itu memang cara kebanyakan lelaki.
Tapi untuk saya dan mama saya sepertinya cara itu kurang cocok. Seperti sudah biasa saja, itu adalah tanggapan mama bila dikejar orang yang menyukainya. Tetapi tidak untuk orang yang dia sukai. Dia memberi tahu saya bagaimana cara dia memproses rasa suka yang dia punya. Sekali lagi memang ini berbeda zaman.
Ketika dia suka kepada siswa sekolahnya itu, dia menunjukkannya dengan cara bersaing. Ya, dia menunjukkan padanya bahwa dia memiliki kemampuan yang lebih dari orang yang dia suka. Menurut saya malah lebih ke kompetisi ya, tidak apa-apa memang semua punya caranya masing-masing. Dari yang saya ambil itu adalah sisi positif bagaimana mama bersaing bersama orang yang mama suka.
Tetapi tidak dengan ceritaku, istilah pada zamanku ialah Gen Z. Di zaman yang terus berkembang ini pastinya banyak sekali perubahan entah itu tradisi atau perlakuan bahkan pergaulan. Pada zaman ini hampir hilang kewarasan seorang anak tentang bagaimana dia menanggapi rasa ketertarikannya kepada lawan jenis. Pengaruh dunia teknologi juga bisa. Mereka bahkan mudah meniru bagaimana selayaknya harus bersikap kepada orang yang dia suka, padahal mereka bisa melakukannya tanpa berpikir panjang.
Anak zaman sekarang banyak yang terlalu dewasa, tidak sesuai umur mereka. Pacaran di umur dini, bahkan melakukan hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan pada umur kita yang masih remaja. Seperti melakukan kontak fisik.
Saya bersyukur lahir dari seorang ibu seperti mama saya. Karena saya masih disadarkan dengan hal seperti itu. Mereka dengan mudah merusak masa depan hanya dengan melakukan hal senonoh di bawah kesadaran mereka. Namun, seperti kisah mama yang saya ceritakan tadi, dia menanggapi rasa ketertarikan itu dengan hal positif.
Lalu saya juga ingin menjaga diri saya dari hal yang tidak diperbolehkan. Saya juga perlahan merubah pola pikir saya, bahwa ketika saya memiliki rasa kepada seseorang, saya juga harus layak sebagai orang yang menyukainya. Saya harus memiliki nilai diri yang tinggi. Saya tidak mau dipandang rendah. Karena sudah banyak masa kini korban-korban hal senonoh yang dibuat oleh remaja karena hanya terbawa hawa nafsu.
Saya tidak ingin seperti itu, saya hanya ingin berkorban demi diri saya. Jika saya sudah layak dan pantas untuk diri saya sendiri maka setidaknya saya layak untuk menyukai dan disukai oleh orang. Mari kita pertahankan harga diri kita, jangan hanya perlakuan salah sekecil apapun merusak masa depan kalian yang hebat.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar