Impianku Ada Pada Diriku

Oleh : Nanda Putri Farradhia

Dulu saat kita kecil sering kali ditanya oleh guru kita “cita-cita kamu ingin jadi apa?” mungkin saat itu juga kita dengan sangat yakin menjawabnya. Banyak sekali cita-cita waktu itu, entah yang ingin menjadi seorang guru, dokter, pilot, polisi, bahkan astronot. Mau kita bermimpi setinggi apapun juga tidak akan ada yang melarang. Namun seiring bertambahnya usia kita yang semakin dewasa, kenapa rasanya kita semakin takut untuk bermimpi.

Jujur pertanyaan yang dulu sangat senang sekali aku jawab ketika ditanya soal cita-cita, menjadi pertanyaan yang terus menghantui kepalaku dan bingung harus menjawab apa. Banyak sekali keraguan dalam diriku. Seperti kehilangan semangat pada jiwaku. Sepertinya ini hal wajar, kejenuhan dalam belajar sehingga tidak tahu apa yang sebenarnya kita kejar dan kita pelajari.

Setiap melihat orang dengan segudang prestasi yang mereka raih. Terbesit dalam pikiranku “mengapa mereka bisa mendapatkan itu semua.” Tetapi seketika itu juga aku tersentak dengan pikirku sendiri. Pasti mereka sudah memperjuangkan banyak hal untuk meraih itu semua. Mereka sangat yakin akan mimpi yang mereka raih. Tetapi kenapa aku harus berdiam diri di tempat. Sampai kapan aku terus menginginkan datangnya kesuksesan tanpa adanya usaha dalam diriku. Sehingga aku mulai merubah pola pikirku.

Tidak ada suatu pencapaian tanpa pengorbanan. Aku mulai bangkit dari mimpi-mimpi yang hanya ada dalam angan-angan. Aku mulai mewujudkan mimpi itu perlahan. Tidak perlu bingung aku harus bercita-cita apa sekarang, yang terpenting aku ingin melakukan yang terbaik untuk setiap detik yangku punya.

Aku tidak akan menemukan jalan jika aku hanya berdiam diri memikirkan apa yang sebenarnya ingin aku kejar. Apa sebenarnya mimpi dan tujuanku. Usaha kecil mulai aku jalankan seperti berani mencoba hal baru. Tidak perlu jago dalam hal itu, berani untuk mencoba menurutku sudah suatu pencapaian bahwa diriku mau berusaha untuk itu. Tidak apa gagal, tidak semuanya bisa berjalan mulus.

Seperti halnya jalanan saja banyak belokan dan tikungan tajamnya. Apalagi dalam urusan berjuang seperti ini pasti banyak lika-liku yang kita harus hadapi. Sedikit kecewa jika bidang yang aku sukai harus terkalahkan dengan orang lain. Tetapi aku tidak mungkin memaksakan untuk itu harus aku yang paling jago. Aku mempunyai batas kemampuanku. Mungkin saja hal yang aku sukai, tetapi malah orang lain yang lebih jago dariku.

Tidak putus asa begitu saja. Setiap melihat orang sukses yang muncul sekarang bukanlah lagi rasa iri atau minder. Mereka menjadi salah satu motivasi dan penegurku untuk aku yang harus memperjuangkan mimpiku demi diriku. Seiring berjalannya waktu aku sudah bisa sedikit demi sedikit menghasilkan hasil kerjaku. Entah itu lomba-lomba yang aku ikuti cukup membuahkan hasil. Melihat sertifikat dengan namaku saja sudah membayar hasil upayahku.

Seperti mendapatkan sertifikat aku juga memperjuangkan nilai raporku. Aku berusaha melakukan yang terbaik untuk mendapatkan nilai yang memuaskan. Aku memperjuangkan itu semua demi melanjutkan pendidikan ke sekolah impianku. Ini merupakan sebagian langkah awalku untuk membuat impianku semakin nyata.

Jika aku bisa masuk dalam sekolah impianku itu, aku akan melanjutkan misiku untuk mewujudkan impianku. Sedari kecil aku suka sekali akan kreatifitas. Aku suka memasak dan membuat kue, itu menjadi salah satu hobiku hingga sekarang. Aku ingin mengembangkan hobiku menjadi suatu hal yang luar biasa. Aku ingin menjadi seorang pengusaha. Aku ingin hobiku menjadi suatu produk luar biasa yang bisa aku kembangkan dalam prosesku menjadi pengusaha sukses.