Novel ini menceritakan tentang kisah seorang anak bernama alif berasal dari minangkabau, bukit Anggi, sumatra barat. Ketika asif duduk di bangku mts (Setingkat dengan SMP), Alif mempunyal temon bernama randai Randai merupakan teman dekat alif sekaligus saingan belajar di sekolah, kedua-nya bercita-cita untuk melanjutkan sekolahnya di SMA bukittinggi. Mereka bersaing Untuk mendapatkan nilai tertinggi dan Juga mendapatkan tiket masuk ke sekolah Idaman tersebut. Selepas kelulusan, allf dinasehat oleh amaknya untuk melanjutkan sekolah agama. Auf tidak di perbolehkan melanjutkan ke sekolah umum seperti Idamannya itu. Alif Meroso Sedih sehingga la mengurung din dikamar. Saat Hulah datang surat dari Pamannya yg bermama Pak etek gindo Hinggal di mesir dan menawarkan Sekolah agama yg berada di Pulau Jawa. Akhirnya alif mengambil keputusan nekat untuk mengikut saran dari pamannya.

Alif akhirnya berangkat Ke Pondok madani diantar ayahnya dengan menggunu- kan bus antar pulau. suatu ketika alif dan teman-temannya dihukum karena tetrambat di masjid. Hukuman tersebut justru membuat mereka lebih akrab dan sering berdiskusi mengenai impian masa depan, seperti meng- unjungi cropa. Alif menikmati pengalaman berharga di Pondok, meskipun Cita-citanya tetap ingin kuliah di IIB. Hubungan dengan teman-temannya Yg lama, Randai, tetap terjaga melalui Surat menyurat.

Alif hampir tergoda untuk meninggalkan Pondok madani demi meng- ejar mimpinya masuk ITB, terutama setelah temannya, Baso, pergi. Namun, ayan allf berhasiı meyakinkannya untuk tetap menyelesaikan Pendidikannya di pondok madani. Alif lus bersama teman-temannya dan mereka jadi orang yg berhasil. Beberapa tahun kemudian, me- nunjukkan bagaimana Pendidikan di Pondok madani dengan ketemunya mereka.