Bab 1 : Awal Pertemuan
#chapter 1
Usai menamatkan pendidikan di bangku sekolah dasar, aku berencana memasuki SMP favorit tetapi orang tuaku tidak memberikan izin karena mereka belum ingin berpisah dan jauh dari anak-anaknya. Aku mencoba untuk hapus memori tentang SMP favorit karena aku tak ingin larut dalam kesedihan. Orang tuaku mendaftarkanku ke salah satu SMP di kota tempat tinggalku yaitu SMPN 1 Solok.
Hari pertama mos atau yang disebut Masa Orientasi Siswa/i aku tidak ada teman. Sepulang mos aku lihat ada tetangga sebelah yang memakai baju mos yang sama denganku. Aku berkunjung ke rumahnya dan menyapanya, ia membalas sapaanku. Lalu kami saling memperkenalkan diri ternyata Ia juga siswa mos di SMP 1. Anaknya cantik, baik dan juga ramah namanya zilva.
Zilva mengajak ku berkunjung ke rumah temannya yang tak jauh dari rumah zilva. Setiba disitu zilva memanggil temannya itu. Dia membukakan pintu. Aku kagum padanya, berparas anggun, baik dan juga ramah sama seperti zilva. Lalu zilva memperkenalkan aku padanya.
Kami saling jabat tangan dan menyebutkan nama, Hei.. aku Aisyah, panggil aku Aiza, jawabnya. Ternyata Aiza juga siswi mos di SMP 1 Solok . Aiza sangat lucu dia juga receh saking recehnya kami tertawa sampai tak bersuara. Walau kami baru kenal tapi tak ada sedikitpun rasa canggung. Aku kagum dengan kebiasaan sehari-harinya. Aiza yang selalu memakai baju gamis dengan jilbab tertutupnya. MasyaAllah.
Hari kedua mos aku di antarkan oleh ayah. Kulihat di sana Aiza dan zilva menungguku di gerbang sekolah. Aku menyalami ayah dan langsung menuju dan menyapa mereka sambil memberikan senyum khas yang kumiliki sembari menanyakan kabar mereka. Setelah ngobrol kami langsung masuk ke kelas mos.
Di hari kedua mos ini kakak kakak kelas panitia Mos memberi para siswa siswi mos berupa kartu kelompok untuk kegiatan mos hari itu. Tak ku sangka ternyata Alhamdulillah aku sekelompok dengan Aiza dan zilva. Kami sangat senang sekali.Kami sangat bersemangat mengikuti kegiatan ini. Selesai mos kami berencana untuk pulang bersama dengan mobil ayahku.
Kami meminta izin kepada orang tua kami menggunakan telepon sekolah. Orang tua kami memberi izin. Ayah datang, lalu kami langsung pulang bersama. Hari itu kami sangat bahagia sekali karena kami melakukan kegiatan bersama-sama.
Saat itu aku sangat bersyukur dan aku berasa ditemani oleh bidadari-bidadari yang setia. Aku berjanji akan selalu setia dengan bidadari-bidadari ku itu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar