Ia melihat dua sosok hantu. Khansa juga menyebutkan ciri-ciri kedua hantu itu.

Hantu pertama memiliki ciri-ciri; anak-anak, perempuan, umurnya sekitar 7 tahun, berambut ikal, bajunya putih, tapi dia tidak memiliki kaki dan badannya berdarah-darah.

Sedangkan hantu kedua memiliki ciri-ciri; remaja, perempuan, berambut lurus, rambutnya, ada sedikit darah, dia tidak memiliki tangan dan kaki, dan matanya mengeluarkan darah.

Seketika, aku dan Fina merinding, tapi tiba-tiba bunda masuk kamar kami dan membawa camilan dan susu.

“Assalamualaikum, bunda punya camilan dan susu nih!” kata bunda.

“Waalaikumsalam, iya bunda akan kami makan.” Kata kami bertiga.

Waktu tarasa berjalan begitu cepat bagi kami, karena kami merinding mendengar cerita Khansa tadi. Sekarang, hari sudah malam, waktunya kami tidur, tapi kami ketakutan, saking ketakutannya, kami sampai tidak berani mematikan lampu, lalu tiba-tiba aku ada ide, aku dan teman-temanku akan menyetel film kesukaan kami, tapi tidak akan dimatikan hingga kami bangun.

Kami pun mencobanya, dan ideku itu berhasil, kami bangun, kami pun memulai hari kami seperti biasa.

Ketika hari sudah siang, aku sedang bersantai bersama teman-temanku di ruang tengah, memainkan hp kami, dan ketika kami sedang bersantai, tiba-tiba aku merasakan aura menyeramkan, dan seketika kami menoleh satu sama lain, dan kami melihat ada sesuatu yang berjalan sangat cepat di dapur, aku tak percaya, aku pun bertanya kepada Khansa dan Fina.

“Ca (nama panggilan Khansa), Fin, liat sesuatu nggak tadi di dapur?” tanyaku.

“Iya bener tadi aku liat.” Jawab Khansa.

“Iya Ca, Ra, aku juga liat.” Jawab Fina.

“Eh tunggu dulu, kalo kita liat sesuatu di sana berarti kita…” kataku.

“Indigo?!” Kata kami bertiga Kaget.

~Tamat~

Makasih yang udah baca cerita aku dari awal sampai akhir.

Maaf kalo kependekan yang ini, soalnya aku nggak tau mau nulis apa lagi.

Oh iya, jangan jadi takut ke vila ya guys, ini cuma cerita, heheh