Perjuangan Feira | Bab 2: Kedatangan Teman Baru
Bab 2
Keesokan harinya…
“Bun, Rara berangkaat… Assalamualaikum!”
“Waalaikumussalam… Hati- hati di jalan!”
Feira pun berjalan ke sebelah rumahnya, untuk mengajak Salwa berangkat sekolah.
“Assalamualaikum, Salwaaaaa…”
“Waalaikumussalam, eh Rara, mau ngajak Salwa berangkat ya? Masuk dulu yuk!” Jawab mamanya Salwa.
“Iya tante…”
Tak berapa lama, mereka pun berangkat ke sekolah. Sesampainya di sekolah, Feira dan teman-temannya mengobrol sebentar sambil menunggu bel masuk berbunyi. Mereka berbincang sambil berkumpul di meja Nana. Nana memang duduk sendiri, sedangkan yang lain duduk berdua-berdua, jadi, saat ada murid baru nanti, Nanan jadi duduk berdua bersama murid baru.
“Eh eh, kalian inget nggak kata Bu Rina kemarin? Kan katanya hari ini kita mau kedatangan teman baru!” Ucap Feira.
“Eh iya bener, semoga aja perempuan teman barunya, dikelas ini kan muridnya lebih banyak yang laki-laki…” Kata Jasmine.
“Iya bener… Aamiiin…” Jawab Feira dan teman-teman perempuannya yang lain.
Tak lama kemudian, bel masuk pun berbunyi, seluruh murid pun berjalan menuruni tangga menuju masjid sekolah untuk melaksanakan shalat Dhuha. Setelah selesai shalat Dhuha, seluruh murid pun kembali ke kelasnya masing-masing.
Sesampainya di kelas, Feira dan teman-temannya langsung duduk rapih di bangkunya masing-masing. Feira dan teman-teman lainnya duduk di bangku masing-masing dengan perasaan senang. Hingga saat Bu Rina dan Bu Lila masuk ke kelas, bersama murid baru. Bu Lila dan Bu Rina berjalan menuju meja guru untuk menaruh tas, diikuti oleh murid baru itu, lalu Bu Rina berjalan ke depan kelas untuk memperkenalkan murid baru tersebut sekaligus membuka kelas.
“Anak-anak, hari ini kita kedatangan teman baru. Silahkan perkenalkan dirimu,” Kata Bu Rini.
“Assalamualaikum teman-teman, namaku Nayra, salam kenal…” Ujar murid baru yang bernama Nayra itu.
“Waalaikumussalam, kamu boleh duduk di samping Nana ya…” Kata Bu Rina kembali. “Oh iya, perkenalkan, nama ibu Rini, dan yang tadi bersama ibu, namanya Bu Lila.”
“Baik Bu Rini…”
Nayra pun berjalan menuju meja sebelah Nana.
“Wah perempuan nih, Alhamdulillah ya Salwa!” Kata Feira
“Iya, Alhamdulillah…”
Lalu, kelas itu pun memulai pelajaran hari ini. Saat jam istirahat, Feira dan teman-teman perempuannya menghampiri meja Nayra di sebelah meja Nana.
“Hai Nayra, aku Feira, boleh kamu panggil Rara juga. Dan ini sahabatku, Salwa.”
“Hai Nayra…” Kata Salwa.
“Hai Feira, hai Salwa…”
“Kita ke kantin yuk! Habis itu main di depan kelas aja, umm… main kartu mungkin?” Ujar Nurul.
“Mauuuu!” Kata murid-murid perempuan.
Lalu mereka semua pun pergi ke kantin untuk membeli makanan dan minuman, setelah itu, mereka bermain di depan kelas, tetapi ada beberapa anak yang bermain di lapangan olahraga. Mereka bermain kartu uno, membuat origami, dll.
Mereka juga memainkan permainan Manito. Manito adalah Bahasa Italia yang berarti ‘teman rahasia’. Peraturan permainan ini adalah seseorang harus menjadi ‘malaikat penolong’ rahasia untuk teman yang tertulis namanya di kertas seseorang.
Aisyah, teman Feira juga, sudah mempersiapkan permainan tersebut dari waktu itu, tetapi Aisyah setiap hari lupa membawa kotak yang berisi banyak kertas yang bertulisan semua murid perempuan.
“Ayo kita mainkan sekarang, Aisyah,” Kata Feira kepada Aisyah.
“Iya, sebentar, aku tambah nama Nayra dulu…” Jawab Aisyah.
“Ok!” Jawab Feira kembali.
Setelah semua sudah siap, satu persatu dari mereka mulai mengambil kertas dari kotak tersebut sesuai absen dari yang pertama hingga terakhir. Hingga giliran Feira tiba, ia mengabil salah satu kertas yang sudah digulung dalam kotak itu. Setelah ia mengambil kertas, ia pergi ke depan pintu kelas dan membuka kertas tersebut, dan ternyata, tullisan yang terdapat di kertas itu adalah nama Jasmine, Jasmine juga salah satu teman dekat Feira.
Yeaay… Dapat Jasmine! Batin Feira dalam hati, sambil tersenyum.
“Ra! Kenapa nih senyum-senyum sendiri? Kamu dapat siapa nih?” Tanya Salwa mencoba melihat kertas Feira.
“Ish! Jangan kepo dong!” Jawab Feira.
“Hehe, bercanda Rara, aku penasaran, ,siapa ya yang dapat aku?” Kata Salwa kembali.
“Tebak aja siapa yang lagi baik-baiknya sama kamu mulai sekarang,” Kata Feira.
“Hmm… iya juga ya. Udah ah, aku mau beli snack dulu, masih agak lapar nih!” Kata Salwa pergi meninggalkan Feira.
“Yaa… Awas, jangan kebanyakan jajan, nanti dimarahin mama kamu lho!” Canda Feira.
“Ish! Aku cuma pengen beli satu biskuit aja kok! Dadah!” Teriak Salwa sambil menuruni tangga.
“Nitip ya! Satu aja yang kecil, aku liat kamu jajan jadi pengen soalnya!” Teriak Feira kepada Salwa. Hadeeh… katanya jangan jajan banyak-banyak, gimana sih!
“Iyaaa!” Jawab Salwa.
Setelah Salwa sampai di tempat Feira, yaitu di depan kelas.
“Nih! Tadi adanya hanya yang rasa vanilla aja, nggak ada yang coklat rasa kesukaanmu, nggak apa-apa kan?” Tanya Salwa sambil menyodorkan biskuit ke Feira.
“Iya nggak apa-apa Ca,” Jawab Feira. Oh iya, Salwa juga sering dipanggil ‘Ca’ oleh sahabatnya, kata itu diambil dari ‘Sa’ dari nama Salwa. Ia juga baru memanggil Salwa dengan sebutan ‘Ca’ sedari awal istirahat tadi.
“Oh iya, nih uang gantinya, makasih ya…” Kata Feira.
“Iya, sama-sama Ra…” Jawab Salwa.
“Sal, Ra, main kartu lagi yuk!” Ajak Nana.
“Ayo!” Kata Feira dan Salwa.
Lalu mereka pun bermain kartu sambil duduk di dekat tembok yang terdapat bel sekolah. Tak lama kemudian, bel masuk pun berbunyi.
“Kriiiing!”
Feira dan teman-temannya pun terkejut karena suara bel yang begitu nyaring dan keras. Lalu mereka masuk ke dalam kelas dan duduk di bangku masing-masing, kelas itu pun memulai pelajaran kembali.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap naisha
Makasih Hana
Uuu...Nana kayak nama samaranku, merasa terpanggil :D
wkwkwk, saya bingung mau pakai nama apa, mikirin salah satu nama bonekaku, namanya Nana, jadinya pake itu aja, qiqiqi
Aku juga mau kasih nama "Nana" di ceritaku. Tapi masih judul, alurnya belum hiks:")
Ooh.. semangat ya kak! Kak Nana..
naisha aku kontak km di email
ok, aku liat dulu ya Shasha
Aku punya temen namanya mirip nama cerita itu tp bedanya temen aku Fiera kalau cerita kamu feira
Oooh