Kenangan Menginap di Sekolah Saat Pesantren Kilat
Setiap bulan Ramadhan, pasti akan selalu menyimpan sebuah kenangan yang tak terduga sekaligus tak akan terlupakan. Bisa kenangan kegembiraan maupun kesedihan.
Di akhir bulan ramadhan tahun 2019 saat aku masih duduk di bangku kelas dua SD, aku dan teman-temanku mengikuti kegiatan Sanlat (Pesantren Kilat) yang diadakan oleh sekolah. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama lima hari mulai dari pukul 08.00 sampai waktu Shalat Dzuhur. Namun pada hari terakhir kami menginap di sekolah. Oh ya, selain diikuti oleh para murid, sekolahku juga mengundang anak-anak yang tinggal di sekitar sekolah untuk dapat mengikuti pesantren kilat.
Pada hari kami menginap, kami berkumpul di sekolah pukul 08.00 lalu mulai melakukan berbagai kegiatan. Mulai dari mendengarkan ceramah, murajaah bersama, games, pembagian kelompok, dan masih banyak lagi. Waktu berbuka pun tiba. Kami segera berbuka puasa dilanjutkan dengan Shalat Maghrib. Seusai itu, kami mengobrol sambil menunggu waktu Isya tiba. Setelah adzan Isya berkumandang, kami melaksanakan Shalat Isya dan tarawih berjamaah. Tak terasa hampir jam 21.00 ketika kegiatan tarawih selesai, kami segera pergi ke ruangan kelas yang menjadi tempat kelompok kami tidur, yaitu ruangan kelas di lantai tiga. Aku lalu sikat gigi, mempersiapkan sleeping bag yang kubawa dari rumah, dan segera tidur.
Namun pada tengah malam aku terbangun karena salah satu temanku, Nabyla, berbicara dengan suara yang agak keras. “Iya, tadi tuh di dekat kamar mandi ada hantu!” begitu katanya.
Aku terbangun lalu duduk untuk melihat Nabyla yang tidurnya tak terlalu jauh dariku. Kata kakak kelasku, tadi Nabyla terbangun dan ingin pergi ke toilet. Saat ingin kembali ke kelas, ia melihat sesosok hantu. Namun kami tentu saja tak percaya itu. Kami tidak percaya dengan hantu. Kami hanya percaya ada setan dan jin. Kami juga tidak takut, karena ada Allah SWT yang melindungi kami setiap saat.
Aku, beberapa teman, dan kakak kelasku berusaha untuk menenangkan Nabyla. Kami bergantian membuat lelucon hingga membuat membuat kami saling tertawa. Kami bahkan sampai ditegur kakak kelas enam yang tidur di kelas sebelah. Memang karena satu kelompok terdiri dari banyak murid, tempat kami tidur dibagi ke dua ruang kelas. Kelas satu sampai kelas empat tidur berbeda ruangan dengan kelas lima dan enam.
Suara kami juga sedikit terdengar sampai lantai bawah. Salahsatu kakak kelasku berjaga untuk memastikan suara kami tidak terdengar sampai bawah. Ia berkata pada kami bahwa ia mendengar guru-guru perempuan berbicara akan memeriksa kelas kami untuk memastikan semuanya sudah tidur. Seketika itu kami langsung berpura-pura tidur. Untungnya kemudian tak ada guru yang memeriksa kelas kami. Karena kami pun sudah mengantuk, kami berkata pada Nabyla untuk tetap tenang dan tidak berpikir hal-hal aneh. Kami pun lalu benar-benar tertidur.
Kejadian malam itu menjadi hal yang paling mengesankan dalam Pesantren Kilat tahun itu sekaligus menjadi kenangan terbaik dalam Ramadhan tahun 2019. Oleh karena itu aku ingin merasakan hal tersebut kembali dan menantikan kegiatan Sanlat di tahun-tahun berikutnya.
Namun tahun lalu aku dan teman-temanku tak bisa mengikuti kegiatan seperti itu lagi. Virus corona yang melanda pada Maret 2020 membuat semua orang harus berdiam diri di rumah, tak boleh pergi keluar rumah jika tidak ada acara yang benar-benar penting. Kami bahkan hanya bisa buka puasa bersama melalui zoom meeting.
Sebentar lagi bulan Ramadhan akan datang. Di bulan suci tahun ini pun kami masih tidak bisa melaksanakan acara seperti Pesantren Kilat, buka bersama, bahkan ngabuburit yang biasa dilakukan setiap Bulan Ramadhan. Namun aku yakin, Ramadhan tahun ini akan masih menyimpan kenangan walaupun tidak seperti bulan-bulan Ramadhan sebelumnya. Jadi mari kita berdoa agar virus corona ini cepat hilang dan kita semua dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan di bulan Ramadhan seperti dulu lagi.
Tentang Penulis
Hai! Perkenalkan namaku Naisha Syifa Ramadhani. Aku lahir di Cimahi pada tanggal 5 September 2010. Saat ini aku duduk di kelas 4 SD Firdaus Percikan Iman, Kab. Bandung Barat. Hobiku adalah menggambar, melukis, membaca buku dan sekarang aku juga suka menulis. Kalau kalian mau berkorespondensi, boleh hubungi aku ke email na ishasyifarama [email protected] ya. Terima kasih!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Jadi inget btw nai kita sekelompok ga sih?
sekelompok, kan waktu Nabyla bilang ada hantu Kak Khansa yang kebangun duluan kalo gk salah
qu mo tanya.. ini blh kyk dibuat cerpen gt gk sih? jd kek ada dialognya panjang lebar gt? apa cmn kyk gagasannya aj?
mengulas kenangan dan gagasan :) itu yg aku baca di artikelnya
Oh.. Jd diulas tentang ramadhan itu ngapain GT? Okok gaush dijawab
Naisha itu kamu daftar dulu?
Kok aku nggak bisa masuk filenya ya?
iya daftar dulu Ayesha
aku td posting dulu disini baru didaftarin sama bundaku. Tp kata bunda aku td bisa langsung masuk yg punya aku Yesha, jd aku gk tau
Oh makasih
Iya sama²0
kirain kelas 5 ternyatan kelas 4, salah kira
iya, tp aku 10 tahun
km jg ikutan ya Lili?
iya aku juga ikutan