PESAN IBU
Judul: PESAN IBU
Karya: Nahda Alfikria Salim
Ku ayunkan tangan dan ku langkahkan kaki menuju rumah sepulang sekolah. Rumah yang setiap saat aku rindukan. Disana ada kerinduan terbesar bagi diriku sendiri. Aku merasa rumahku adalah sebenar-benarnya tempat pulang. Sebab, disana ada sosok yang istimewa bagiku. Yaitu ibu, ayah dan kakak. Ibu adalah sosok yang tangguh yang pernah aku kenal. Sosok yang sangat kuat dan sabar menurutku. Aku sangat-sangat berterimakasih kepada Allah SWT karena telah menitipkanku pada seseorang ibu yang sangat hebat. Ibu adalah salah satu orang yang sangat aku idolakan didunia ini. Disini, aku akan menuliskan pesan-pesan ibu yang sangat penting bagiku.
Ibu pernah berpesan kepadaku. Tidak, tepatnya untuk kami berdua. Yaitu, aku dan kakakku. Ibu berpesan, "Disetiap kali nafas dihembuskan, setiap kali tangan diayunkan dan setiap kali kaki melangkah, jangan lupa untuk mengingat Allah SWT. Sebab, semuanya akan berlangsung karena izin Allah SWT." Pesan ibu yang singkat itu, sangat berarti bagiku. Aku akan selalu mengingat itu. Aku sangat beruntung memiliki ibu yang selalu mengingatkanku mengenai kebaikanku.
Yang kedua ibu pernah berpesan kepad kami, "Jikalau kita selalu berada dijalan Allah, dan istiqomah dalam perkara baik. Allah SWT pasti akan memudahkan langkah kita. Kemanapun kaki kita melangkah, jika Allah SWT mengizinkan kita menggapai keberhasilan, insyaallah semua pasti akan dimudahkan oleh Allah SWT." Ibu selalu mendukungku dalam banyak hal. Baik dalam bidang akademik, maupun non-akademik. Tapi, yang lebih diutamakan ibu adalah di bidang religi. Ibu mengajarkanku banyak hal mengenai yang tidak aku ketahui. Banyak hal yang telah diajarkan ibu kepadaku. Ibu merupakan madrasah yang pertama untukku.
Tanpa disadari, kini aku telah beranjak remaja. Aku kini bukan anak-anak yang manja seperti dulu. Tapi, pelukan hangat serta bimbingan seorang ibu selalu menyertaiku. Ibu selalu membuatku percaya diri. Lucunya, ibuku tidak pernah menganggapku sebagai seorang remaja. Ibu selalu mengangapku seperti anak kecilnya yang masih dimanjakannya seperti aku sewaktu kecil.
Ketika aku sampai ke fase dimana aku menyerah, aku bicara kepada ibu. Ibu berpesan kepadaku, "Curhatlah kepada Allah, nak! Bersujudlah kepada Allah. Allah itu Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, nak. Berceritalah kepada Allah, mengadulah kepada Allah. Ceritakanlah semua keluh kesahmu kepada Allah, nak!" Tutur kata ibu yang lembut membuatku bertambah semangat untuk menjalani hari-hariku.
Ketika aku terus menerus mengeluh atas kegagalan, ibu terus menyemangatiku. Ibu bilang, "Apapun hasilnya nanti, kamu harus tetap bersyukur kepada Allah SWT. Jadikan kegagalan sebagai pelajaran untuk menjadi lebih baik. Seperti halnya, kita yang dahulunya belum baik, tidak bisa langsung berubah menjadi yang terbaik. Untuk menjadi yang terbaik, tentu harus disertai dengan proses yang begitu panjang. Ingatlah, bahwasannya Allah menguji kita sesuai dengan seberapa yang kita mampu. Allah SWT melihat bagaimana kita berproses dan bagaimana kita bersabar serta bersyukur. Berbeda dengan manusia, mereka hanya menilai secara instan. Lebih tepatnya, manusia lebih sering mengukur tanpa memikirkan bagaimana proses seseorang untuk menjadi baik."
Ibu juga pernah berpesan, "Kejarlah akhiratmu, nak. Maka dunia akan mengikut. Karena, dunia ini adalah tempatnya kita mencari perbekalan untuk akhirat kelak." Tutur lembut itu, yang membuatku tidak pernah bosan untuk mendengar pesan-pesannya.
Ya Allah, aku meminta kepada-Mu lindungilah ibuku, beliau adalah salah satu idola ku di dunia ini.
Cerita ini, aku persembahkan untuk seseorang yang ditelapak kakinya terdapat surgaku.
Profil Penulis:
Penulis bernama Nahda Alfikria Salim. Anak dari Muslim dan Liza Putri Dewi. Berumur 15 tahun. Penulis diketahui suka membaca dan menulis. Merupakan siswi kelas 9.3 di SMP Negeri 5 Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia.
Nomor WA/HP: 08978252602
Gmail: [email protected]
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren Kak
Terimakasih banyak kak