Nadya Fiana

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Pulau Berkabut
https://pin.it/32IAF9q8z

Pulau Berkabut

Angin laut sejuk menerpa wajahku saat perahu kami hendak mendekati suatu pulau misterius. Pulau itu dikelilingi kabut tebal membuat seluruh bulu kudukku merinding. "Kak, haruskah kita ke sana?" Tanya aku sambil meneguk ludah. "Tak perlu khawatir, kakak selalu di sisimu."

Kabut menyelimuti hatiku tapi aku tetap memberanikan diri menampakkan kaki di pasir pantai. Sejenak pemikiranku tentang Pulau berhantu ini, yang kutahu hanya Pulau ini surga dunia. Tak seperti yang dikatakan oleh nelayan bahwa Pulau ini berhantu. "Lihatlah Pulau ini seperti surga dunia, bagaimana bisa orang-orang menakuti pulau ini?"tukas kakak. "Kakak benar, Pulau ini sangat indah." Kami pun berjalan-jalan di sekitar bibir pantai sambil mengagumi Pulau ini.

Aku melihat sesuatu yang janggal terdapat seekor ikan besar tak jauh dari sini. Namun wujudnya tak jelas tertutup kabut. Lama ku perhatikan ia nampak seperti manusia, kepalanya sampai pusar adalah manusia, sedangkan bagian bawahnya adalah ekor ikan. "Wow, apakah itu benar putri duyung? Kukira mereka hanya dongeng belaka." ujar kakakku. "Benar, aku pun tak menyangka."dalam dongeng nenek moyang mereka hidup berkelompok. Mereka menjebak nelayan dan pelaut dengan nyanyian merdu yang menghipnotis, lalu mereka menggulingkan dan menghancurkan kapal para pelaut.

Tiba-tiba putri duyung itu menengok ke arah kami, tatapannya sangat aneh. Sepersekian detik mata kami terpaku. Dari kejauhan Dia berenang dengan sangat lihai dan lincah menuju ke arah kami. Di matanya ada kilatan marah. Sempat tertegun aku pun kembali sadar dan berlari menuju perahuku. "Kak sepertinya dia ingin menyerang kita, ayo lari!" perintahku. Kami menyalakan mesin perahu kami dengan badan gemetaran. Aku berdoa dalam hati tanpa henti. Kemudian aku menengok ke arahnya, entah mengapa putri duyung yang tadinya anggun sekarang terlihat seperti monster. Hal yang tak terduga tiba-tiba dia bernyanyi. Ombak-ombak laut bergerak seakan mengikuti nyanyiannya. Diiringi petir yang menggelegar dengan awan hitam di atas kami.

Perahu kami terguncang hebat oleh ombak. Aku berpegang erat dengan kakakku. "Kak, bagaimana jika dia mencelakai kita?" tanyaku. "Tenanglah itu tak akan terjadi, sebentar lagi kita sampai di Pulau terdekat kita pasti selamat." dia berkata dengan penuh keyakinan. Aku pun memeluk kakakku erat. Benar saja di depan sana terlihat sebuah pulau ramai. Sedikit ku menoleh ke belakang, putri duyung itu berenang kembali. Hatiku lega seketika titik namun aku sedikit bingung, mengapa putri duyung itu mengejar kami? mengapa dia marah?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

iya dong, gue gituloh

01 Feb
Balas

iya dong, gue gituloh

01 Feb
Balas

wiiiii bagusss

01 Feb
Balas



search

New Post