Ibuku Sayang
Ibuku Sayang
14 November 2006 adalah tanggal saat aku dilahirkan ke dunia. Setelah ibu mengandung selama 9 bulan lamanya dengan perjuangan yang melelahkan. Ibu adalah sosok yang berharga dalam hidupku. Tanpa seorang ibu, tidak ada yang membimbing sampai sekarang ini. Ibu adalah orang yang selalu mendukungku dalam melakukan segala hal. Seseorang yang sangat membantu dalam menghadapi segala cobaan. Walaupun terkadang aku suka marah kepada ibu, ibu selalu sabar dan mampu menenangkan. Di saat aku sedang sedih, ibu selalu menghibur dengan kata-kata yang menenangkan dan lembut.
Ibu adalah orang yang paling berjasa dalam hidupku dari aku dilahirkan sampai
sekarang. Karena dari kecil aku memang paling dekat sama ibu.Belajar membaca, menulis, berhitung. Semuanya aku lalukan bersama ibu. Sampai sekarang ibu selalu menemaniku ketika bepergian ke luar rumah. Ibu melarangku bepergian sendirian. Sebenarnya aku ingin mandiri tanpa harus ditemani ibu, tetapi ibu melarang. Mungkin kekhawatiran itu adalah bentuk kasih sayang seorang ibu. Ibu juga tidak pernah membeda-bedakan anaknya. Selalu adil dalam memberi kasih sayang kepada anaknya.
Walaupun terlihat lelah di wajahnya, Ibu selalu memberikan banyak dukungan dan keceriaan untuk anak-anaknya. Ibuku selalu menunjukkan wajah ceria agar anak-anaknya tidak khawatir dengannya. Sebenarnya tugas seorang ibu itu berat. Dia selalu menjaga anaknya dari kecil sampai tumbuh dewasa, dari malam hingga pagi. Ibu selalu menunjukan banyak cinta di matanya. Ibuku, atau yang saya panggil Mamah adalah sosok yang baik hati, penolong dan rendah hati. Ibu selalu berbagi. Walaupun dia tidak punya banyak uang tapi dia selalu membantu tetangga yang kesusahan. Mamah orang yang sangat saya sayangi. Aku berjanji, saat sudah memiliki rumah tangga pun, aku akan tetap menyayanginya.
Aku pernah membentak ibuku dengan kata-kata yang mungkin terdengar kasar. Beberapa saat kemudian aku merasa bersalah. Air mataku menetes karena telah membentaknya. Teringat kembali pengorbanannya. Aku ingin meminta maaf tapi ada rasa gengsi dan malu. Akhirnya setelah kuhalau rasa gengsi, aku langsung meminta maaf pada ibu dan memeluknya. Jadi, janganlah membuat hati ibumu sakit dengan perkataanmu yang kasar karena beliau pasti terluka. Jika kita berbuat salah, segeralah meminta maaf walaupun terkadang merasa gengsi atau malu. Pasti ibu akan memaafkan dengan sepenuh hati.
Pengorbanan dan perjuangan seorang ibu terhadap anaknya tanpa balas jasa sedikit pun. Ibu selalu berada di samping kita, menemani hari-hari kita. Maka untuk anak-anak di seluruh dunia, hargai ibumu dan cintailah dia. Walaupun kalian tidak bisa mengucapkannya lewat perkataan karena ada rasa malu dan gengsi, tetapi tunjukkanlah cintamu dengan tindakan dan tingkah laku yang baik. Karena bila dia sudah tidak ada, baru terasa kehadirannya adalah yang paling berharga dalam hidup kita.
Biodata penulis
Namaku Nadya Amelia Putri. Aku lahir di Bekasi tanggal 14 November 2006. Saat ini aku bersekolah di SMAN 2 Sukatani Kabupaten Bekasi. Aku masih kelas 10. Menulis, membaca adalah hobbiku. Jika ingin berbagi cerita denganku, kalian dapat mengirim surat ke [email protected] atau ke nomor WA 089602564305. Salam kenal buat sahabat semua.Semoga kita selalu sehat ya. Salam Literasi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bagus Kakk, semangat teruss
Goodluck ya Nadya !
Goodluck ya Nadya !
Keren Kak
Terimakasih griselda
Keren Kak
keren banget
Bagus kak semangat
Keren sekali Dek , semoga juara
Keren Dek