Nadhifah Raisah Azkia

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Guruku Sang Idola

Guruku Sang Idola

     Di hari pertama masuk sekolah, aku bertemu dengan teman baru, guru baru, kelas baru, dan lain sebagainya. Aku bertemu wali kelas baru, namanya adalah Bu Anik. Bu Anik sangat sabar dalam mengajariku. Bu Anik mengajar mata pelajaran IPA yaitu Ilmu Pengetahuan Alam. Suatu hari kami diberi tugas membuat plastisin yang bahan dasarnya adalah tepung terigu, garam, minyak goreng, air, dan pewarna makanan. Setelah plastisin yang dibuat jadi, aku dan teman-temanku membentuk plastisin tersebut dengan bentuk yang berbeda-beda. Ada yang berbentuk kura-kura, ulat, bunga, kupu-kupu, dan banyak bentuk lainnya.

 

      Setelah sekolah selesai, aku mengikuti program fulday yang ada di sekolah ku. Fulday yang aku ikuti adalah fulday IPA. Kami belajar tentang biologi dan fisika. Dihari Senin dan Selasa, kami belajar tentang fisika. Guru fisikanya adalah Bu Rila. Bu Rila adalah sosok guru yang baik, seru, ramah, dan suka membantu aku jika ada kesulitan dalam belajar. Fisika memang susah, tapi jika belajar dengan Bu Rila, fisika yang susah menjadi mudah dan seru untuk dipelajari.

 

 

     Tidak hanya fisika, di hari Rabu dan Kamis, aku dan teman-temanku belajar tentang biologi. Biologi mempelajari tentang makhluk hidup dan lain-lain yang berhubungan dengan alam. Pada pelajaran biologi, kita bisa bertemu dengan Bu Arini yang akan membahas mata pelajaran biologi melalui layar proyektor yang sudah di sediakan di masing-masing kelas. Setelah mendengar penjelasan dari Bu Arini, kami diberi suatu teka-teki yang berhubungan dengan apa yang dipelajari hari itu. Dimana hal tersebut agar membuat siswa tidak mengantuk, bosan, dan tetap semangat dalam belajar. Jika ada salah satu temanku yang salah menebaknya maka akan diberi hukuman yaitu membayarnya dengan harga 500 rupiah dan uang tersebut akan di masukkan kedalam uang kas kelas yang dipegang oleh bendahara.

 

     Aku ingin seperti mereka, seorang guru yang tak kenal lelah dalam mengajariku, medidik murid-muridnya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Karena itulah mengapa cita-citaku menjadi seorang guru. Menjadi seorang guru tentu bukan hal yang mudah, kita harus berusaha agar cita-cita kita tercapai, cita-cita kita akan tercapai jika kita rajin belajar. Kita harus menghormati guru kita di sekolah, dengan mendengarkan apa yang dijelaskan di papan tulis. Guru adalah orang tua kedua kita setelah ayah dan ibu, nasehat baik selalu dikatakan olehnya. Terkadang ia rela tidak sarapan hanya karena takut telat akan proses belajar mengajar. Guru tidak akan meminta imbalan kepada muridnya, cukup dengan memberikan rasa hormat dan patuh kepada guru, sudah sangat membanggakan hati seorang guru. Bahkan ia rela mengesampingkan kepentingannya demi memberi ilmu kepada murid-muridnya, betapa pedulinya seorang guru kepada muridnya.

Nama: Nadhifah Raisah Azkia

Kelas: 7F

Asal Sekolah: MTSN 2 Jember

Tempat, tanggal lahir: Jember, 13 September 2009

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post