Belajar Dari Sebuah Kegagalan
Waktu kecil, saat aku menginjak usia 5 tahun, hal yang paling aku suka yaitu mengkhayal, membayangkan masa depan yang belum tentu akan terjadi. Hingga pada suatu malam, aku memandang langit yang bertaburan bintang sambil berkata dalam hati "aku ingin bercahaya seperti bintang itu". Pikiran itu selalu terlintas di benakku. Namun, berkat mimpi tersebut aku lebih semangat dan berusaha untuk menggapai impianku, yaitu menjadi seorang guru dan seorang dokter, dua hal yang sangat sulit untuk dicapai. Aku menceritakannya kepada ibu ku, beliau tersenyum sambil mengelus rambutku. Beliau memberitahuku jika ingin impianmu tercapai, maka belajarlah dengan giat, jangan berputus asa jika mengalami kegagalan karena itu adalah awal dari kesuksesan.
Namun, ketika di tahun 2020 terdapat virus yang sangat mematikan yang berasal dari cina, yaitu Covid - 19. Virus tersebut sempat menghentikan semangat dan aktivitas belajarku selama 2 tahun. Aku lebih sering menghabiskan waktu ku dengan bermain handphone dibandingkan dengan membaca buku dan lebih sering mencari informasi menggunakan handphone. Hari demi hari ku lalui, setelah 2 tahun tidak menyenangkan itu, aku kembali bersekolah meskipun harus menggunakan masker agar tetap terhindar dari penyebaran virus mematikan tersebut, aku masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar, penglihatan ku mulai pudar hingga aku diharuskan memakai kacamata. Awalnya aku tidak akan mengira jika sering bermain handphone dapat merusak penglihatan ku, tetapi setelah aku merasakannya aku pun mulai sadar jika bermain handphone pasti ada batasnya. Hingga akhirnya, aku tetap menjalani hari-hariku meskipun aku harus memakai kacamata untuk melihat tulisan di papan tulis.
Hingga aku menginjak usia 13 tahun, aku mengikuti beberapa ekstrakurikuler yaitu Sains Club, PBB atau kepanjangan dari peraturan baris-berbaris dan masih ada banyak sekali kegiatan lainnya yang ada di sekolahku. Awalnya, ada rasa malu yang menyelimuti ku, tetapi aku sadar bahwa aku mempunyai banyak teman yang menyemangati dan meyakinkan ku untuk melawan rasa malu tersebut. Hari demi hari berlalu, dan aku masih banyak sekali mengalami kegagalan, tetapi aku yakin bahwa suatu hari aku akan bisa melawan kegagalan itu, dengan terus berjuang belajar dan yakinlah seperti apa yang di katakan oleh R.A. Kartini bahwa "habis gelap terbitlah terang".
Waktu berlalu begitu cepat, sehingga aku telah mengalami beberapa kegagalan, dan akhirnya usahaku tidak mengkhianati hasil. Di awal masuk sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Jember, aku mengikuti beberapa lomba yang di adakan secara online, awalnya saya tidak percaya diri dan alhamdulillah aku bisa masuk kategori nilai terbaik di sekolahku, aku sangat bangga dengan diriku sendiri. Kehidupan memang tak pernah lepas dari sebuah kegagalan. Untuk meraih impian pastinya membutuhkan perjuangan yang besar, dan jika kita mengalami suatu kegagalan, jadikanlah kegagalan tersebut sebagai motivasi untuk bangkit kembali (move on).
Seperti moto hidup yang sering kita dengar yaitu Ora Et Labora yang memiliki arti berdoa dan bekerja, atau istilah islamnya adalah ikhtiar. Berjuang terus tanpa disertai dengan doa, hasilnya pun tidak akan maksimal. Oleh karena itu perlu adanya keseimbangan dalam hidup yaitu berusaha disertai dengan doa. "Hidup itu harus ada rencana, ada target, ada sasaran yang harus di capai", kata Kasino Warkop. Boleh jadi rencana, target, dan sasaran tersebut meleset atau gagal. Padahal kegagalan tersebut adalah salah satu rencana Allah SWT yang dikirimkan untuk kita agar kita tidak lupa untuk bersyukur dan yakin rezeki dari Allah SWT tidak akan tertukar. Maka dari itu, belajar dan berusaha perlu di imbangi dengan doa dan restu dari kedua orang tua.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hai kak, salken ya
Iyya