Aku Berkarya dan Aku Bisa
Setiap tahun tepatnya di bulan Agustus, di desaku diadakan karnaval untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Biasanya kebanyakan orang akan memperlihatkan hasil karyanya di acara itu. Misalnya membuat baju dari barang-barang bekas seperti koran, botol, plastik, dan sebagainya. Bahkan, ada yang menghias sepeda, mobil, dan becak.
Suatu ketika, aku pun berinisiatif untuk mengikuti karnaval tersebut dengan membuat baju dari barang bekas, yaitu berupa kresek warna-warni yang aku bentuk menyerupai bunga. Aku pun membuat baju tersebut bersama teman-temanku. Rencananya, aku dan teman-temanku akan menari memakai baju yang telah kita buat di karnaval nanti.
Saat hari yang dinantikan tiba, aku pun tampil bersama kawan-kawan. Kami menari mengikuti irama lagu daerah yang diputar dengan sound system yang lumayan keras. Untuk regu penari ini sebenarnya berjumlah sepuluh orang yang terdiri dari anak-anak seusiaku. Akan tetapi barisan penari ini kemudian jadi bertambah panjang karena mak-emak yang berbaris di belakang kami juga ikutan heboh menari.
Saya senang sekali bisa menari dengan baju tas kresek buatan sendiri. Aku bangga karena bisa menampilkan karyaku di depan orang banyak . Sejak saat itu, aku selalu menunggu acara-acara karnaval yang biasanya diadakan di desaku agar dapat membuat karya-karya baru selain membuat baju dari barang bekas. Namun karena adanya virus corona, semua kegiatan termasuk karnaval ditiadakan. Aku sedih karena tidak bisa lagi menunjukkan karyaku seperti tahun lalu.
Akhirnya, aku berusaha mencoba hal baru. Iseng aku melukis. Setiap hari aku berusaha melukis meskipun hasilnya selalu jelek. Biar dah, daripada di rumah bengong aja dan itu sangat membosankan. Ditambah lagi saat itu aku masih tidak mempunyai handphone.
Aku bercita-cita ingin menjadi pelukis, tetapi lukisanku sangat jelek. Mana mungkin bisa menjadi seorang pelukis, jika melukis bunga saja selalu berantakan? . Beberapa tahun berlalu dan aku pun mulai bosan dengan melukis. Mungkin karena hasilnya selalu jelek ya?
Saat aku baru masuk kelas 7 MTs, aku melihat ada seorang kakak kelas yang aku kenal menang lomba menulis. Kemudian saat pelajaran Bahasa Indonesia, guruku memberiku tugas membuat cerita 400 kata dengan tema "Guruku Pahlawanku." Malam harinya aku membuat cerita tersebut hingga jadilah 400 kata.
Keesokan harinya, saat di sekolah aku mengumpulkan tugas yang aku kerjakan kepada Bu Guru. Beberapa waktu kemudian, Bu Yuni memanggilku. Awalnya aku kira beliau memanggilku karena ada kesalahan pada tugasku. Ternyata dugaanku salah. Bu Guru memuji tulisanku dan menyarankan aku untuk mengikuti lomba menulis yang diadakan bulan itu.
Awalnya aku ragu untuk mengikuti lomba tersebut karena aku tidak tahu bagaimana cara mengikutinya. Namun, karena berkat bantuan Bu Guru aku pun bisa mengikuti lomba tersebut. Setelah mengirim naskah lomba aku selalu berfikir apa aku bisa menang? Tapi kalau gak menang juga gapapa. Yang penting udah berusaha, iya kan? Hehe.
Tak terasa beberapa hari berlalu sampai saat pengumuman pemenang lomba menulis pun tiba. Aku sedikit gugup saat melihat pengumuman lomba menulis. Ternyata tanpa disangka aku menang dalam lomba menulis tersebut. Bahagia sekali rasanya.
Sejak saat itu aku sering membuat cerita-cerita baru dan aku mengirimkannya di Sasisabu. Kata Bu Guru, kelak tulisanku bisa dibuat menjadi sebuah buku. Jika setiap bulan mengikuti lomba dan menang, pasti aku akan memiliki banyak buku antologi bersama pelajar se-Indonesia.
Pengalaman adalah guru terbaikku. Jika kita mau berusaha ternyata kita pasti bisa. Mumpung masih muda aku akan selalu rajin belajar dan berkarya agar bisa meraih masa depan yang cerah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar