Navigasi Web
Senandika Perjuangan dalam Menggapai Asa
Lomba Menulis Siswa Januari '23

Senandika Perjuangan dalam Menggapai Asa

Senandika Perjuangan dalam Menggapai Asa

Asa yang bisa juga disebut harap adalah suatu komponen utama dalam kata mimpi. Kata mimpi berarti harapan yang bergantungan menuju kenyataan. Bermimpi itu adalah kebutuhan hidup. Jikalau kita tidak memiliki mimpi atau sebuah harapan, apakah kita akan membiarkan diri kita terlena begitu saja tanpa menikmati pahit manisnya kehidupan? Harus mulai dari mana? Bila dibayangkan saja, hidup kita selanjutnya akan bagaimana? Tidak ada yang tahu selain semesta di atas sana.

Dalam sebuah mimpi, akan selalu ada sepanjang doa yang terpanjat agar menjadi nyata. Meski menyadari bahwa berada di tengah dunia yang penuh dengan fatamorgana. Berawal dari sekali berangan-angan, tanpa disadari menciptakan satu harapan yang bahkan lebih. Kata orang, bermimpi, bermimpi, dan bermimpi. Bermimpi setinggi langit. Seiring waktu, saya pribadi merasakan bahwa hal tersebut tidak semudah melontaran kata. Bagi saya, "siapa yang berani bermimpi setinggi langit, ia juga harus berani dan siap jatuh sedalam samudra. Menenggelamkan kenyataan dan ambisinya yang telah bergejolak antusias, hilang sekejap untuk sesaat atau bahkan selamanya".

Bermimpi setinggi-tingginya bukan berarti hal yang disalahkan. Akan tetapi perlu ditegaskan bahwa orang yang berani bermimpi tinggi adalah orang yang memiliki mental dan kesiapan yang tidak main-main. Bukan orang pecundang pastinya. Apabila orang tetap pada kemampuan standar tidak berubah atau beranjak ke yang lebih baik, apakah yakin ia memiliki mimpi? Tentu jawabannya, tidak. Orang yang pemberani akan selalu bermimpi tinggi dengan sebaik-baiknya. Tidak pernah merasa dirinya sangat hebat daripada sekitar, sehingga ia memerlukan jam persaingan untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik daripada sebelumnya.

Jika dilihat dari aspek analisa poin penting di atas, sebenarnya juga realistis dengan keadaan remaja pada saat ini. Banyak remaja yang sebenarnya kesulitan dalam menemukan jati dirinya atau mungkin takut akan mimpinya. Tidak sedikit juga remaja yang ragu dalam menggapainya. Banyak keterbatasan finansial, fisik, mental, dan sebab lainnya. Maka dari itu, jelas pada setiap mimpi yang tercipta juga diperlukan insipirasi semangat dalam perjuangannya. Orang yang berambisi besar dan antusias dalam setiap langkahnya, pasti akan merasakan senang pedihnya suatu proses. Tidak ada yang mudah, semua btuh perjuangan!

Keterhambatan mimpi ini disebabkan banyak hal. Hebat saja, di luar sana ada orang yang keterbatasan kesehatannya, memiliki masalah yang begitu berat dari keluarga atau bahkan orang sekitar. Apalagi sangat diperihatinkan dengan tidak jarangnya lagi kasus orangtua yang sulit memberi restu dan dukungan pada impian anaknya. Bisa jadi disebabkan orangtua yang belum bisa memberikan kepercayaan penuh dan terlalu khawatir akan masa depan anaknya. Meski jarang disadari, padahal siapapun dalam bermimpi juga butuh kebebasan. Pada dasarnya, berlebihan memang tidak baik. Kapan akan tumbuh? apabila selalu diberi arahan mutlak pada setiap saat. Kebebasan bermimpi inilah yang membentuk kesiapan mental pada suatu impian yang anak inginkan benar-benar dari benak hati. Sehingga besar kemungkinan ia rela mengorbankan apapun dalam perjuangannya, barangkali termasuk waktu tidurnya atau terkuras pikirnya.

Kebanyakan pemikiran remaja masa kini, "dunia suka bercanda banget, ya. ga lucu. sakit rasanya ngetawain kenyataan" memang benar. Terkadang aksi yang besar dan disertai dengan ekspetasi yang tinggi, apabila kenyataan berkata lain tidak sesuai harapan, tentu sangat menyakitkan. Mimpi tidak akan terwujud atau tergapai apabila tanpa aksi. Apa gunanya besar bicara akan tetapi aksi sekecil kerikil? Jangan sampai! Besar mimpi kita, harus besar pula aksi kita. Senandika perjuangan mesti ada. Walaupun tidak selalu bersahabat dengan takdir Tuhan seutuhnya. Memang penuh risiko. Kenyataanya jika diri pejuang ini terjatuh maka harus bangkit dan merajut kembali sederet kisah perjuangannya. Saya yakin, setiap orang memang memiliki titik peluh perjuangan. Memiliki lika-liku kehidupan, ombang-ambing drama kehidupan, juga tuntutan dari sekitar untuk menggapai kesempurnaan. Namun sangat perlu disadari bahwa setiap orang tidak sempurna. Perlu belajar dan proses untuk mendekati titik kesempurnaan.

Tumbuh dari kebaikan kasih sayang kedua orangtua. Namun nafasnya masih sering tercekat lelah. Oleh sebab itu, istirahat jadi penyelesaiannya. Ingat, apabila belum seturut dengan apa yang dipinta keyakinan hati maka tidak ada di kamus seorang pemberani untuk menyerah. Jangan hilang arah, belajarlah dari kegagalan yang ada! Seseorang tidak akan memperoleh selain apa yang ia usahakan. Kelak suatu saat nanti usahanya akan terlihat kemudian akan dibalas dengan balasan yang paling sempurna. Percaya akan keajaiban dan kekuasaan-Nya, di mana ada kemauan pasti ada jalan. Pemimpi yang baik diharuskan untuk terus mencoba, berusaha, berproses, berdoa, gagal dan bangkit kemudian sukses. Tenang saja, percayakan pada semesta yang ahli dalam menulis skenario terhebat dan terbaik. Tentu untuk setiap orang dengan versi serta porsi yang berbeda-beda. Nikmati saja seadanya. Berjalan sebagaimana mestinya. Agar bermimpi tak terlalu memaksa terbang dan terjatuh tak secepat tenggelam.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post