Literasi Penentram Jiwa Anak Bangsa
Literasi Penentram Jiwa Anak Bangsa
Menjadi seseorang yang dapat berpikir rasional, sistematis, kritis dalam menghadapi masalah dan mengambil keputusan dalam berbagai konteks bukanlah hal yang mudah. Perlu dilakukan berbagai upaya pula. Salah satunya yakni dengan literasi. Menurut saya, literasi adalah istilah umum yang tertuju pada kemampuan individual dalam berbahasa sehari-hari. Dari membaca, menulis, menghitung, berbicara, hingga menyelesaikan permasalahan tertentu. Tujuan literasi tidak hanya untuk mengoptimalkan atau melatih kemampuan tersebut. Akan tetapi tujuan lainnya adalah sebagai tempat pengendalian stres dalam diri seseorang melalui tulisan-tulisan yang ditulisnya. Jika dalam diri seseorang mampu menuangkan isi pikirannya ke dalam tulisan karyanya, justru akan berdampak luas. Sebagai contoh, banyak sekali penulis-penulis hebat yang mampu menulis novel di berbagai judul buku sehingga mendapatkan penghargaan serta menambah wawasan dan pengalaman dirinya.
Saat ini, gaya keseharian anak muda tentu saja terpengaruh dengan perkembangan teknologi. Teknologi bagi anak muda dapat mempengaruhi gaya berperilaku, gaya bergaul, gaya berbicara, dan sebagainya. Dengan adanya teknologi, pasti sangat bermanfaat bagi anak-anak muda sampai kalangan menua. Di era modern ini hampir semua kalangan anak muda memiliki akun jaringan sosial sehingga dapat memperluas pertemanan di berbagai daerah. Oleh sebab itu, literasi menciptakan semangat membaca dan menulis meski melalui jejak digital. Tak jarang apabila banyak sekali konflik yang disebabkan oleh komunikasi masyarakat luas di era digital zaman sekarang.
Konflik di era digital memang sering kali terbawa dalam kehidupan nyata. Tak hanya itu, sebagai manusia pasti memiliki masalah di luar jejak digital. Dalam kehidupan nyata sehari-hari permasalahan yang sering terjadi yakni seperti berselisih dengan teman di sekolah, di tempat kerja, atau bahkan dengan keluarga di rumah. Memang perselisihan antar manusia merupakan hal yang sangat wajar. Manusia di dunia ini memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Hingga pada akhirnya, tidak semuanya bisa cocok berinteraksi atau komunikasi dengan baik anatara satu sama lain.
Dalam kehidupan sehari-hari dari jejak digital ataupun kehidupan nyata tentu mengalami istilah permasalahan sosial. Permasalahan sosial meliputi proses perkembangan masyarakat yang dapat menimbulkan keguncangan dalam masyarakat, masalah adat istiadat dan tradisi budaya, kriminalitas, ketidakharmonisan keluarga, kesenjangan sosial, dan lain-lain. Berbicara tentang masalah dengan manusia, pasti tidak akan pernah selesai. Pada hakikatnya memang hidup ini tidak akan pernah damai dengan seluruh manusia. Ada saja permasalahan di setiap harinya entah dengan siapa pun itu.
Faktanya di balik semua permasalahan yang dialami, pasti ada hati atau jiwa yang senantiasa ingin menenangkan diri. Mungkin pada kehidupan nyatanya sulit sekali menemukan manusia lain untuk mendengarkan keluh kesah dalam hidup. Disebabkan pemikiran antar makhluk sosial dan keadaan mental pasti berbeda-beda. Sedangkan menentramkan hati bukanlah hal yang mudah. Perlu banyak upaya yang dilakukan untuk menciptakan rasa tenang dan damai di tengah gempuran permasalahan. Memerlukan raga dan jiwa yang kuat pula dalam menghadapinya.
Begitupun yang sedang saya rasakan. Ketika saya tidak menyangka dapat memiliki minat dalam bidang kepenulisan. Namun dengan adanya permasalahan hidup yang pernah saya alami dan dituangkan dalam karya puisi kemudian mencoba untuk mengikuti lomba menulis buku. Sangat tidak disangka, masalah-masalah yang dihadapi apabila dituangkan dalam perlombaan cipta puisi dapat menghasilkan karya yang sangat berharga bagi saya. Dengan tulisan puisi yang telah saya terbitkan di berbagai buku antologi puisi, saya dapat menentramkan hati saya dan menginsipirasi pembaca. Sekaligus menghasilkan karya dan penghargaan bagi saya.
Oleh sebab itu selain permasalahan sosial sebagai dampak negatif perkembangan teknologi, terciptanya literasi di era digital ikut turut membantu dalam menghadapi masalah-masalah tersebut. Jiwa anak-anak muda zaman sekarang yang lebih kecenderungan menyukai rangkaian kata diksi indah, lagu-lagu melodi sedih, dan karangan puisi harian, jarang disadari bahwa di suatu sisi sungguh luar biasa manfaatnya. Sebab itu dapat dinyatakan bahwa literasi mampu menarik minat anak muda untuk belajar tentang kata-kata indah, menulis lirik sebuah lagu ataupun puisi. Selain itu seseorang juga mampu menciptakan pemikiran yang bijak. Semua masalah yang dihadapi bisa menginsipirasi melalui pidato atau nasihat yang disampaikan kepada masyarakat luas. Tak hanya itu, poin manfaatnya literasi juga mampu menentramkan jiwa atau mengelola stres anak muda hingga kalangan lanjut usia melalui karya-karya literasi yang telah diciptakannya.
BIODATA PENULIS
Perkenalkan! Nama saya Nadhwa Callista Afrilya Putri. Lahir di Jember, 22 April 2009. Saat ini saya duduk di bangku MTsN 1 Jember kelas 8 dan sedang mencoba terjun ke dalam dunia literasi. Cita-cita yang saya miliki ialah menjadi seorang guru yang mampu melahirkan anak-anak terutama berpendidikan dan ber-etika. Apabila teman-teman ingin mengenal saya lebih dekat, dipersilahkan dengan senang hati untuk menyapa melalui akun Instagram @nad.callistaa, WhatsApp pribadi nomor 082124876958 atau alamat e-mail [email protected]
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sippp, semangattt
this means a lot to me.
Semangat call
MAMAAHHH, semangat mamah, semoga menanggg