Landasan Dasar Kehidupan
Landasan Dasar Kehidupan
Karya: Nadhwa Callista Afrilya Putri
Berbicara tentang masa depan, kita memang tidak tahu sepenuhnya dengan apa yang terjadi di kemudian hari. Namun sebagai manusia ciptaan Tuhan kita harus meyakini bahwa suatu takdir baik itu akan jatuh pada orang yang senantiasa berusaha. Apalagi sebagai generasi penerus kehidupan bumi sumber kehidupan kita diharapkan untuk mempertahankan sekaligus mengembangkan peradaban manusia. Segala usaha akan terbentuk apabila telah tertanam pemikiran. Begitupun pemikiran akan terjalankan apabila terdasarkan suatu landasan. Apakah landasan itu? Tentunya “Membaca”.
Kehidupan tidak akan berjalan baik apabila tanpa akal atau pemahaman. Membaca adalah jendela kehidupan. Kunci dasar setiap orang untuk belajar. Dalam hal apapun itu. Ketika seseorang mampu membaca dengan baik, maka ia akan dapat menyerap berbagai macam pemahaman. Sehingga mendapat asupan baru, terutama dalam pedoman menggunakan kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya di masa lampau.
Patut diperihatinkan, menurut hasil Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2015 tentang kemampuan siswa dalam membaca, Indonesia menempati urutan 66 dari 72 negara yang disurvei. PISA merupakan studi internasional tentang kemampuan membaca, matematika, dan sains siswa sekolah berusia 15 tahun. Dari hasil tersebut, meraih skor 397 dalam kemampuan membaca. Dibanding negara tetangga, Indonesia tertinggal dari Malaysia di peringkat 43 dengan skor 431, dan Singapura di peringkat pertama dengan skor 535.
Keadaan tersebut sangat mengancam keadaan negara maupun keadaan dunia keseluruhan. Apabila satu bermasalah, pasti ada kemungkinan menularkan ke negara lain. Sehingga upaya pemerintah dan tentunya para guru dalam meningkatkan semangat membaca penerus generasi bangsa ini sangat diusahakan. Banyak kegiatan yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kemampuan baca.
Tidak hanya berhenti di membaca, orang-orang yang memiliki minat lebih pun tidak asing dengan hobi menulis. Tidak selalu hobi, namun sebagian orang menganggap membaca dan menulis adalah satu kesatuan. Tetap saja, menulis pun akan dilandasi dengan semangat membaca. Saat ini, gerakan literasi (membaca & menulis) semakin aktif digerakkan. Bagi sebagian orang, menjalani kehidupan ini keterkaitan dengan emosional diri. Penderitaan maupun kebahagiaan bisa dituliskan atau dituangkan melalui menulis. Di sisi lain, justru tak jarang pula orang yang kurang motivasi, butuh semangat, juga akan memerlukan sebuah bacaan.
Dengan demikian, tentu membaca sebagai dasar menjalani kehidupan. Sebagian orang menyadari bahwa membaca termasuk penentram jiwa untuk masa depan yang lebih cerah. Tidak semua orang memperhatikan mentalmu. Tidak semua orang pula akan paham dengan kondisimu. Terkadang memang membaca salah satu jalan yang tepat untuk mengenali diri sendiri. Dengan begitu kita mengetahui mana yang menjadi minat kita, mana yang diizinkan masuk ke dalam pemahaman kita. Mencari pengetahuan baru, antara teks bacaan dan diri kita yang menyerap. Bukan untuk introvert saja, membaca bisa dikembangkan melalui berbagi ilmu dengan orang sekitar. Sebagai generasi penerus bangsa, tentu kualitas sumber daya manusia sangatlah diutamakan. YA, SEMANGAT MEMBACA MENJADI JAWABAN DARI SEMUANYA!!!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar