Internalisasi Generasi terkait Pendidikan dalam Menyikapi Masa Depan
Internalisasi Generasi terkait Pendidikan dalam Menyikapi Masa Depan
Karya: Nadhwa Callista Afrilya Putri
Sukses? Iya, satu kata yang sangat bermakna. Tentu menjadi hal yang diinginkan oleh semua orang. Kecuali orang yang tidak memiliki tujuan hidup dan tidak mengenal makna kehidupan. Menurut KBBI, sukses adalah berhasil dan beruntung. Hal ini berarti ketika seseorang memiliki suatu tujuan dan berambisi untuk mencapai sekaligus mempelajari kondisi tersebut. Sukses tidak semena-mena didapatkan hanya dengan duduk membaca koran sembari minum kopi. Dalam konteks apapun, sukses termasuk salah satu hal yang dikhawatirkan banyak orang tentang tercapai tidaknya. Tidak ada yang bisa menduga-duga, sekalipun guru di sekolah. Semua itu bergantung pada diri sendiri yang tekad berambisi.
Waktu terus berjalan, umur semakin tua, masa depan semakin terasa berat. Menjadi makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna, juga tak semestinya hanya berpasrah diri kepada-Nya. Memiliki tujuan hidup yang detail dan terjadwal sangatlah berpengaruh untuk kehidupan esok. Pastinya setiap orang memiliki kisah kehidupannya yang berbeda satu sama lain. Ada yang suksesnya konsisten diberi arahan orangtua sejak dini, ada juga yang perlu usaha keras mengorbankan waktu tidurnya demi sebuah ambisi “TANPA ORANG DALAM” begitu kiranya di antara gempuran dunia serba instan.
Terlepas dari itu semua, kita tidak akan mengerti apabila tidak menempuh jenjang pendidikan. Menurut sumber Wikipedia, Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Memang pendidikan saat ini tersedia di sebuah lembaga pendidikan yang biasa kita sebut sekolah. Akan tetapi, sebenarnya pendidikan bisa didapatkan di mana saja dan kapan saja. Tergantung diri kita menyikapinya dengan sadar dan baik atau justru tidak.
Sebagian orang tidak menyadari bahwa pendidikan yang hanya duduk di bangku sekolah dengan mendengarkan guru menjelaskan materi saja tidak akan cukup menggapai kesuksesan. Pendidikan bukan hanya soal isi pemahaman akademik, namun bagaimana internalisasi kita sebagai penerus bangsa. Orang yang akan sukses di kemudian hari adalah mereka yang memiliki jiwa-jiwa optimis, selalu semangat dan gigih dalam mencoba, memiliki kreativitas tinggi, hingga mampu mendisiplinkan diri.
Pendidikan tidak akan maksimal apabila kita tidak mampu berdamai dengan diri sendiri dan sekitar. Nyatanya kehidupan bukan tentang ekspetasi kesusksesan diri sendiri saja. Banyak hal perlu direlakan dan dibagi jatah dengan orang lain. Dari sekian banyak makhluk, tidak hanya satu sampai dua orang yang ingin sukses, begitu, bukan?
Di perkembangan zaman yang ada, diperlukan akal sehat untuk menyikapi segala kondisi. Masa depan yang cerah bukan berarti tentang kesusksesan yang tergapai dengan sempurna. Melainkan bagaimana respon diri kita terhadap proses menggapainya. Sampai mana kita bersyukur dan tidak membebani diri sendiri berlebihan. Pendidikan itu tidak menyiksa, asal kita merasa cukup dan giat berusaha dengan hati yang bersih entah bagaimana pun hasilnya nanti. Maka dari itu, didiklah diri sendiri. Setelah itu, beri pemahaman dan mindset sesuai perkembangan zaman yang ada. Tuntutlah ilmu sebaik-baiknya, demi kesusksesan di masa yang akan datang.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar