Rinduku Terhalang Corona
Rinduku Terhalang Corona
Satu tahun berlalu Covid-19 hadir di tengah kehidupan manusia. Banyak korban karenanya. Para kesehatan menjadi garda terdepan. Segala macam kegiatan tiba tiba kacau balau. Banyak dari mereka yang tak bersalah harus banting setir demi kelangsungan hidup.
Aku Nabila Nur Aini, siswi yang masih duduk di bangku kelas 9 SMPN 3 Mranggen. Satu tahun bukan lah hal singkat untuk semua orang dan tentunya termasuk diriku. Banyak hal yang aku sesali, rindukan, dan juga syukuri.
Seluruh kegiatan sebisa mungkin dilakukan di rumah, begitu pula dengan kegiatan pembelajaran sekolah. Pembatasan membuat kegiatan dilakukan secara daring. Sulit awalnya untuk beradaptasi, namun seiring berjalannya waktu akhirnya berjalan cukup baik.
Rasa lelah selalu menghampiri kala tugas selalu datang silih berganti. Memahami materi sendiri menjadi beban tersendiri kala mendapati hal yang kurang dimengerti. Penjelasan melalui zoom terasa berbeda dan terasa berbelit karena harus berbagi waktu dengan yang lain. Banyak situs dan artikel di internet tetapi belum tentu membantu. Belum betapa sulitnya kala harus berlomba dengan waktu saat jaringan internet melambat membuat nilai di hasilkan berkurang.
Rasa lelah itu bertumpuk kala menonton perkembangan Covid 19 semakin memburuk di seluruh penjuru dunia. Sedih rasanya kala mendengar cerita dari mereka yang terkena imbas langsung. Banyak dari mereka melepas secara paksa lalu banting setir demi mencukupi hidup. Melihat para petugas kesehatan rela memberi jarak dengan orang tersayang demi raga yang lain. Rela bertaruh nyawa demi tidak lagi banyak air mata yang tumpah.
Terlepas dari itu semua, tak dapat dipungkiri rasa rindu itu selalu hadir. Jarak yang tak kunjung tertepis menumbuhkan rasa rindu menggebu. Rindu akan hangatnya canda tawa dengan teman teman. Merindukan segala kekonyolan yang terjadi saat guru tak mengajar. Berlari berlomba dengan waktu tepat saat guru killer mengajar. Merindukan kita bersama berpura pura tertidur kala guru mengajar namun terdengar seperti dongeng pengantar tidur. Tak henti membuat kesal wali kelas tercinta. Menciptakan bermacam rencana namun tinggal wacana hingga detik ini.
Tidak selamanya jarak penuh dengan kesedihan. Kusadari jarak ini penuh dengan hikmah di dalamnya. Covid 19 membuat diriku lebih dekat dengan keluarga. Banyak waktu luang dirumah membuat diriku merasa lebih dekat dengan mereka melalui hal hal kecil yang terlihat sepele. Yang biasanya mungkin salah satu tidak bersama, kali ini semuanya utuh untuk sekedar berbagi cerita dan kerinduan.
Kerinduan itu tentu kurasakan kepada teman. Dari sana aku dapat memilah. Aku dapat menemukan siapa yang benar benar ingin berteman dan hanya datang saat butuh. Aku dapat melihatnya meski sekedar sesekali bertanya kabar lewat pesan singkat.
Aku juga mulai mengenal seperti apa diriku. Aku dapat memiliki banyak waktu untuk mengembangkan hobi dan itu sangat menyenangkan. Aku mulai belajar media sosial untuk melihat apa yang tengah terjadi. Semua terjadi begitu saja dan terlalu cepat hingga tak sadar setahun berlalu. Banyak hikmah yang aku ambil dan aku sangat bersyukur karena mampu melewati masalah yang ada dan coba belajar keluar dari zona nyaman.
Dan aku sadari jarak kali ini tidak selalu berbau negatif. Aku yakin akan merindukan hal sepele seperti sekedar mengobrol bersama, suatu saat itu hal yang paling mahal harganya. Aku akan selalu menikmati waktu yang tersisa karena kuyakim tak ada kesempatan kedua. Banyak pasang mata di dunia yang terbuka lebar untuk menilai dan menjadi lebih baik. Covid 19 memberi jarak tapi menumbuhkan kebersamaan yang lebih kuat. Aku tetap berdoa Covid cepat berlalu dan dunia cepat pulih. Aku berdoa agar aku dapat berjalan bercerita ditengah kalian tentang betapa indahnya masa ini meski di tengah kegelapan yang tak kunjung usai.
PROFIL PENULIS
Nabila Nur Aini. Umurku 15 Tahun. Sekarang aku kelas IX SMPN 3 Mranggen, aku lahir di Grobogan, 8 Maret 2006.
Hobbyku membaca cerita dan menggambar. Cita-citaku ingin menjadi guru. Aku bisa dihubungi di WA 08882886523.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semangat Kakak
Congrats nabnab, The best for you. Semangat!!!
Terimakasih ✨