Aku Pulang
Umurku 15 tahun. Dimana saat para remaja mencari jati dirinya, sama halnya dengan diriku. Banyak hal menarik di dunia ini yang perlu aku ketahui. Dunia ini luas dan banyak hal diluar sana yang siap menungguku dengan segala konsekwensinya.
Diriku sering bertanya tanya, "seperti apa diriku ?" Aku merasa bingung dengan diri sendiri, "apa yang sebenarnya aku inginkan ?" Begitu banyak pertanyaan dalam benakku yang tak mampu aku utarakan. Pertanyaan demi pertanyaan itu terus hadir mengusik hingga terlelap.
Banyak sekali pemikiran yang bersarang di otakku. Salah satunya 'masa depan'. Aku selalu berfikir, "seperti apa aku nantinya ? Apa aku bisa bahagia bersama orang aku sayangi ?" Entah mengapa aku begitu takut salah melangkah dan orang yang aku sayangi kecewa. Dan tanpa sadar membuat diriku terpuruk dalam pemikiran diriku sendiri.
Ditengah rasa takutku aku merasa bersyukur memiliki sosok yang menopang ku. Keluargaku. Iya, dari ayah, ibu dan adik. Saat ketakutan itu hadir, senyum hangat merekalah yang terus menguatkan diriku seolah mengatakan, "semua akan baik-baik saja, dan kami mendukungmu." Mereka yang akan selalu menerimaku dengan segala kekurangan saat mereka diluar sana menolak ku.
Keluarga, di sanalah tempatku berpulang. Sejauh apapun aku melangkah aku akan pulang kepada mereka. Setinggi apapun aku di luar sana, aku yakin aku tetep menjadi putri kecil mereka. Sebegitu penatnya diriku dan menyesakkannya mereka, bagiku mereka segalanya.
Rumah sederhana tempat berlindung dari teriknya matahari dan hujan, tempat berkumpul bersama keluarga dengan segala cerita, itulah istanaku. Tidak perlu rumah besar bagai istana dalam dongeng, namun penuh kekosongan. Biarlah sederhana namun penuh kehangatan. Berkumpul berbagi cerita dan canda tawa menjadi kebahagiaan tiada tara, hingga kekayaan mungkin tak mampu menggantikannya.
Layaknya istana sebuah kerajaan, dimana ayah seperti raja yang memegang tanggung jawab penuh keluarganya. Ia bekerja siang malam mengais rezeki demi keluarganya. Pekerjaannya saat itu membuat jarak antara aku dengannya. Tak jarang ia berangkat bekerja saat aku masih bersekolah dan pulang larut malam saat kami terlelap. Bertemu hanya saat libur, namun terkadang juga pekerjaan memanggilnya tiba tiba merenggut waktu kami.
Ia dengan ketegasannya yang mendorongku terus maju dan mengajarkanku tanggung jawab. Aku ingat jelas saat aku masih duduk di bangku kanak-kanak, ia mengarahkan ku untuk memakai kaos kaki dari kanan terlebih dahulu. Dia yang mengajariku dan menjawab pertanyaan yang tak aku mengerti dari guru. Ia yang mengajariku untuk baik kepada siapapun.
Ibu seperti ratu dengan kasih sayangnya selalu ia curahkan pada aku dan adikku. Dia selalu hadir dengan kasih sayangnya memberi kekuatan. Kata kata manis menenangkan hati. Aku ingat senyum teduhnya menenangkan ku saat aku duduk di bangku kelas 6 SD. Aku bercerita bagaimana teman temanku menjauhiku, dan dia memberikan atensinya penuh padaku, mendengarkan ceritaku diakhir senyuman. Namun begitu dia tetap ibu pada umumnya yang meneriaki aku di pagi hari, mengajariku melakukan pekerjaan rumah. Dialah yang merawatku saat aku jatuh sakit. Dia dengan omelannya adalah satu paket.
Terakhir adik laki laki ku. Dia nakal dan begitu menyebalkan di mataku. Aku dengannya seperti Tom & Jerry. Namun ada kalanya aku akan begitu menyayanginya. Aku sering menggodanya hingga menangis, namun begitu tak ada yang boleh melukainya.
Keluargaku inspirasi ku, dari apa yang harus aku ikuti dan apa yang tak boleh aku ikuti. Mereka adalah cinta pertamaku dan patah hati pertamaku. Percayalah meski kata sayang itu tak keluar dari mulutku, tapi rasa itu tumbuh besar didalam hatiku hingga aku tak sanggup untuk mengatakannya. Senyum kalian adalah senyumku dan tangis kalian adalah tangisku. Sejauh apapun aku melangkah, keluargaku adalah rumahku tempatku berpulang di dunia.
Nabila Nur Aini. Umurku 15 Tahun. Sekarang aku kelas X SMAN 1 Purwodadi. Aku lahir di Grobogan, 8 Maret 2006.
Hobbyku membaca cerita dan menggambar. Cita-citaku ingin menjadi guru. Aku bisa dihubungi di WA 08882886523.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren ceritanya Mbak
Terimakasih