Tempat yang begitu gelap, dingin, sempit, dan sendirian. Tempat ini sebenarmya luas, tapi ada yang membuatnya sempit. Begitu dingin dan sepinya di sini. Tak ada cahaya sedikitpun yang menerangi. Sampai terasa buta.

Begitu banyak pertanyaan di benak ku. Aku tak tau siapa diriku, atau lebih tepatnya aku tak tau aku ini apa. Saat ku raba tubuhku, tak terasa apa pun. Suhu tubuh ini tak terasa. Saat ku raba tidak ada rasa panas, hangat, ataupun dingin.

Tapi, aku bisa merasakan dinginnya lantai yang ku pijak. Ruangan ini kosong. Hanya ada aku seorang di kelilingi tembok yang dingin. Aku tidak tau mengapa. Seharusnya aku tidak bisa merasakan suhu lain jika tubuhku tidak memiliki suhu. Tapi tak apa, setidaknya aku bisa merasakan sesuatu. Ada satu hal lagi, aku tidak merasa lapar sekali pun.

Begitu lama aku di ruangan ini. Hingga, suatu hari muncul cahaya terang. Perlahan ku dekati cahaya itu dan masuk kedalamnya. “Hangat”, hanya kata itu yang terpikirkan olehku.

Aku mulai tersadar dari kehangatan itu. Aku melihatnya, anggota tubuhku. ku raba leherku, tapi tetap tidak ada suhu yang terasa. Hanya hangat dari cahaya ini. Di balik gaun hitam yang ku gunakan, keluar kabut putih yang tebal.

Dalam sekejap, cahanya menjadi sangat terang. Membuat mataku kembali buta. Tapi hal itu tidak berlangsung lama, cahaya itu mulai meredup. Dan aku bisa melihat sekitar.

Aku tak lagi berada di ruangan itu. Seuntas senyum kecil menghiasi wajah ku. Dan sekarang aku tau, siapa diriku dan peranku. Aku akan melakukan apapun, agar tidak kembali ke tempat itu. Tak ada yang bisa menghalangi. Tapi, ada satu hal yang belum aku ketahui, “Aku ini apa?”.