Nabila Andzani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BAGIAN 1 ( BUAH AWAL BERKERAS HATI )
edit: canva

BAGIAN 1 ( BUAH AWAL BERKERAS HATI )

Sinar mentari terpancar begitu terang menyinari seisi bumi, terlihat sangat indah bangunan sekolahan yang dilihatnya, hebusan angin tenang menggerakan para tumbuhan, tak sengaja kerudung yang sedang dikenakan Tiffany dan mamahnya tertiup oleh hembusan angin itu pula

“Mah jangan lupa janji mamah kalo Tiffany naik peringkat.” ucap Tiffany mengingatkan

“Iya sayang.” balas mamah sembari merangkul tubuh Tiffany

Hari ini mamahnya mendatangi sekolahan karena ada acara pembagian raport hasil ulangan akhir semester genap. Keduanya kini berjalan bersama menelusuri seluruh koridor kelas yang tampak begitu ramai dipadati oleh para orang tua yang hadir. Mereka berhenti tepat didepan kelas 8b yang tak lain adalah kelasnya tiffany.

“Kamu tunggu diluar aja ya sayang.” Pinta mamah lembut.

“Ko diluar? Tiffany kan pengen tau jadi Tiffany ikut masuk kedalam ya mah.” bujuk Tiffany.

“Gausah Tif, biar mamah aja sendiri yang masuk lagiankan disuratnya tertulis bahwa hanya orang tua yang dipersilahkan untuk masuk kedalam kelas.”

“Yah, padahalkan Tiffany pengen cepet cepet denger gimana hasil ulangan kemarin dari bu gurunya langsung.”

“Kayanya bakalan diadain rapat khusus orang tua ditakutkan kalo anak anak nya masuk bakalan ngeganggu. Nih kamu mending jajan dulu” ucap mamah sembari memberikan selembaran uang.

“Tiffany bukan anak kecil lagi mah yang bisa dibujuk pake iming iming jajan.”

“Nah itu tau, kalo bukan anak kecil berarti Tiffany harus bisa ngikutin semuan ketentuan dan peraturan yang ada.”

“Hmm..Iya deh mah Tiffany tunggu diluar aja.” ucap Tiffany pasrah.

Mamahnya pun memasuki ruangan kelas yang didalamnya sudah terdapat banyak orang tua dari teman sekelas Tiffany. Sambil menunggu guru datang para orang tua berbincang bincang. Sedangkan Tiffany kini ia duduk dibangku yang berada diluar ruangan kelas ia memperhatikan seluruh lingkungan sekolahnya karna bosan akhirnya Tiffany memutuskan untuk memainkan permainan ular di handphone jadulnya. Satu jam berlalu para orang tua keluar dari ruangan kelas termasuk mamahnya Tiffany.

“Mah gimana hasil ulangan Tifanny?”

“Hmmm mamah kira hasil ulangan mu akan baik tapi…nyatanya jauh lebih baik Tif.” Jawab mamah sembari memeluk tubuh Tiffany.

Tiffany sebelumnya tak mengerti apa yang diucapkan oleh mamahnya itu, ia terdiam dalam pelukan mamahnya dan mencoba mencerna baik baik ucapan mamahnya tadi.

“Selamat ya Tif! Kamu dapet rengking 1 dari 42 siswa.” ucap mamahnya dengan nada yang sangat gembira.

“Hahh? Seriusan mah?” Tanya Tiffany tak percaya.

“Iya Tiffany, coba kamu lihat!” ucap mamah sembari memperlihatkan raport Tiffany.

“Yeay! Tiffany seneng banget mah gak sia sia kemaren belajar.” sambil membalas pelukan mamahnya itu.

“Terus belajar lagi Tif, jangan sampai kamu terlena dikeadaan seperti ini apalagi kalo sombong.”

“Iya mah siap.”

“Janjinya mah?” lanjut Tiffany sembari menjulurkan tangannya.

“Duh gak sabaran banget, nanti mamah kasih pas didalam mobil ya.”

“Yaudah kalo gitu ayo mah cepet!”

Tuntun Tiffany kepada mamahnya dengan tergesa gesa. Ingin rasanya ia bisa terbang secepat kilat saat itu.

*****

Brug!

Terdengar suara pintu mobil ditutup. Kini keduanya sekarang sudah berada di dalam mobil. Tiffany sangat penasaran sekali apa hadiah yang ia dapatkan.

“Nih” ucap mamah sembari mengeluarkan sebuah kotak persegi panjang berwarna merah dengan pita diatasnya berwarna emas.

“Aaaa lucu banget mah makasih, isinya apa ini? Tiffany buka langsung ya?” ucap Tiffany tak sabar.

“Iya”

Tiffany pun membuka kotak itu secara perlahan, sedangkan mamahnya kini sedang menyalakan mesin mobilnya. Tiffany terkejut melihat isi dari kotak itu yang adalah sebuah smarphone keluaran terbaru.

“Yes, dapet smarphone baru yang kaya temen temen gak lagi mainin permainan ular lagi deh.” ucap tiffany polosnya.

Mamahnya hanya tersenyum mendengarkan ucapan anaknya itu, memang susah lama sekali Tiffany menginginkannya tetapi mamahnya selalu menolak karna prinsip nya yaitu jika mau mendapatkan sesuatu itu harus ada pengorbanan yang dilakukan yang semata mata untuk mengajarkan arti bahwa mendapatkan sesuatu itu tidaklah mudah .

Hingga akhirnya Tiffany belajar dengan sungguh sungguh untuk itu hasilnya pun ia bisa mendapatkat peringkat 1 dari 42 siswa.

“Tapi inget ya sayang gunain smartphone untuk hal yang bermanfaat.”

“Ashiapp mah.”

Mobilpun melaju membelah jalanan disore hari itu yang kebetulan saja tidak terlalu padat dari biasanya.

Tiffany langsung menyalakan smahphone barunya dan mengunduh semua aplikasi media social yang ia idamkan selama ini. Dengan kecepatan super kilat kini Tiffany telah membuat 4 akun baru.

“Eh iya kan gue pernah nyatet nomer temen temen siapa tau aja pada punya wa, eh tapi gue nulis dibuku apa ya?” tanyanya pada diri sendiri sembari membuka buka buku pelajaran yang ia bawa saat ini dan ternyata terdapat dibelakang buku pelajaran bahasa indonnesia. Setelahnnya Tiffany langsung mengetik nomer teman temannya dikeyboard smarphone dengan cepat.

“Nah ternyata firda punya wa, gue chat aja apa engga ya?” batin Tiffany.

“Chat aja deh.” sambungnya.

Firdaaa

P

P

Firdaa save ini gue Tiffany

Tiffany Omaira?

Iya

Smartphone baru niee

Hehe iya save no gue ya!

Iya bawel udah gue save dari tadi

Oke makasiii

Read

“Tif, mau mampir ke restorant dulu ga?”

“Tiffany?” ulang mamahnya.

“Eh iya mah.”

“Mau ke restorant dulu ga?”

“Iya mau mah.” jawab Tiffany tampa mengalihkan pandangannya dari smartphone.

Tak terasa mobil sudah terparkir dihalaman restorant kesukaan Tiffany yang didesain dengan sebuah tema unicorn.

“Udah matiin dulu smarphonenya ini udah sampe” ingat mamah kepada Tiffany, tanpa menjawab Tiffany langsung mematikan smarphone dan turun dari mobil. Keduanya pun masuk kedalam restoran itu.

“Selamat datang, sekarang kami sudah menyediakan sport foto yang sangat menarik dibagian pojok kanan.” ucap barista sembari menunjuk ruangan tersebut.

“Ayo mah kita liat.” pinta Tiffany.

Mamah hanya menurutinya saja, mereka berjalan menuju tempat tersebut dilihatnya berbagai boneka unicorn sudah tertata rapi ditempat yang sudah ditentukan.

“Mah kita fto yuk.” ajak Tiffany sembari mengeluarkan dan menyalakan smarphone, mamah hanya mengangguk saja dan mengikutinya.

Setelah puas berfoto merekapun mencari tempat yang nyaman untuk diduduki yang berada dilantai dua disamping jendela. Dan memesan 2 milkshake rainbow dash juga cupcake bergambarkan tokoh tokoh yang berada dalam film tittle pony. Tak lama sekitar 15 menit pesanan pun datang.

“Et, mau ngapain? Sekarang kita makan, taro dulu smarphonenya” larang mamah kepada Tiffany.

“Yah mamah, Tiffany mau foto dulu ini makanannya kan lucu, sayang kalo ga diabadikan” ucap Tiffany sambil mengarahkan ponselnya supaya mendapatkan efek pencahayaan yang bagus sampai sampai ia harus mengelilingi meja.

CEKREK

Terdengar suara dari smarphonenya Tiffany, setelah mendapatkan fotonya Tifffany memutuskan untuk menguploadnya di instagram yang baru saja ia buat, dan melanjutkan unuk memakan cupcake, mamahnya yang melihat itu hanya mengeleng gelengkan kepalanya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post