PRO.LOCK
Tepi barat, jalur Gaza
Malam itu, hujan turun sangat deras. Hawanya menusuk dingin tubuhku yang terduduk di sisa-sisa reruntuhan salah satu bangunan lama disana. Ku peluk erat sorban putih garis hitam itu di dada dan menenggelamkan wajahku di balik sorban tersebut.
"Aku tak akan membiarkan kenangan terakhirnya hilang. Kenapa engkau pergi meninggalkan diri ini..." lirihku tak kuasa menahan rasa sakit ini. Seakan film itu di putar kembali dikepalaku, kembali mengingat ingatan yang terus ku jaga. Disaat ku tak merasakan perhatian dan cintanya,
'Aku mohon, kembalilah. Yaa Allah, tolong pertemukan kami... Karna engkaulah, hamba mencintainya...' batinku.
Suhu tubuhku mulai naik, semua pakaianku telah basah kuyup. Kedua tanganku pun mulai menggigil kedinginan. Kesadaranku pun perlahan mulai menghilang. Akan tetapi, aku melihat seorang laki-laki berjalan menghampiriku sembari menenteng sebuah payung. Wajahnya... sungguh tak asing bagiku.
"Hai RA ! Apa kau sedang menungguku ?!" - itu adalah saat terakhir aku melihatnya, AL. Lalu kesadaranku pun sempurna menghilang
..........
~ To Be Continue ~
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar