Saat pertama kali aku mengaji kepada ustadzku, aku mendapatkan nilai yang lumayan bagus, sehingga aku diikutkan munaqosyah.

Waktu pertama kali pembinaan munaqosyah, aku sangat gugup, karena tiba-tiba aku tidak bisa membaca Al-Qur'an, dan juga hafalan ku menghilang.

Setelah pembinaan munaqosyah, aku pun pulang. Setibanya aku di rumah aku pun menanyakan apa itu munaqosyah?

Ibuku pun menjawab "munaqosyah itu adalah tempat di ujinya orang yang mendapatkan nilai bagus saat mengaji, nanti kamu akan di uji ngajinya, hafalannya, dan do'a-do'a keseharian.

Setelah aku mendengarkannya, aku pun seketika tidak tertarik mengikuti munaqosyah, karena aku merasa tidak sanggup untuk mengikuti nya, tetapi karena aku terpilih, jadinya aku tetap ikut

Saat hari pembinaan ke-2, aku pun tiba-tiba bisa mengaji lagi, dan hafalanku kembali lagi, tetapi aku tetap tidak ingin mengikuti munaqosyah, tetapi lagi dan lagi aku tetap harus mengikuti

Setelah sekian lama pembinaan, tibalah hari di uji nya peserta munaqosyah, pertama-tama di tes soal pilihan ganda, selanjutnya dilanjutkan tes mengaji, dan yang ke terakhir adalah tes hafalan.

Setelah aku dan teman ku tes, aku pun pulang, setibanya di rumah, aku kepikiran tentang nilai ku di munaqosyah, dan aku pun berharap di wisuda.

Setelah sekian lama menunggu pengumuman, tibalah hari pengumuman, aku pun tidak yakin lulus, setelah aku mencari namaku, ternyata aku pun lulus, beserta teman-temanku.

Setelah beberapa hari, tibalah hari di wisuda, sebelum di mulai acaranya, aku pun foto-foto bersama teman-temanku, waktu acara dimulai, aku dan teman-temanku tidak dapat rekor nilai tertinggi, tetapi aku tidak iri kepada orang yang mendapatkan rekor, karena yang terpenting adalah aku dan teman-temanku di wisuda.