BUKAN AKU YANG KUAT TAPI DOA IBUKU HEBAT

Namaku Muhammad Tsaqiif Kaffah Syaddaad, biasa dipanggil Kaffah. Sekarang aku duduk di kelas 6 (enam) pada SD Al Muslim Tambun. Aku adalah siswa pindahan di SD Al muslim, tepatnya kelas lima, aku pindah di sekolah ini. Alhamdulillah saya merasa nyaman di sekolah ini dengan dukungan dan perhatian dari semua guru-guru yang baik. Pengalaman buruk di sekolah lamaku semoga bisa aku ganti dengan cerita baik dan kenangan yang indah dalam menuntaskan pendidikan dasarku.

Kehidupanku berjalan dengan normal sampai pada satu hari di tahun 2022 ayahku dipanggil oleh Allah SWT dalam keadaan husnul khotimah, aamiin insyaallah. Ayahku mendidiku dengan tegas agar aku tumbuh menjadi anak yang kuat dan menjadi generasi yang tidak lembek. Saat itu, aku suka dimarahin ayah jika tidak mau mengaji dan tidak melaksanakan sholat, sehingga aku tumbuh menjadi anak yang tidak bisa diremehkan orang lain. Kepergian ayah membuatku labil dalam bersikap, sehingga aku sering kehilangan kendali tubuhku dalam mengelola emosi jiwaku ketika bergaul dengan teman-temanku. Sikap ini lah yang membuat aku dimusuhi oleh temanku dan aku sering mendapat teguran dari sekolah lamaku.

Aku memiliki hobi olahraga seperti main bola dan beladiri. Aku mengikuti club sepak bola dan aktif dalam ekskul tsufuk. Ketika latihan bola aku di antar ibuku begitu juga saat mengikuti turnamen di beberapa kompetisi. Pada suatu hari, saat aku duduk di kelas lima, di sekolahku ada pengumuman untuk kompetisi bela diri tsufuk. Awalnya aku tidak mau ikut, namun ibuku memotivasi agar aku bisa dan mau ikut kompetisi tsufuk.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Aku malas untuk mengikuti kegiatan di sekolah karena aku merasa tidak diterima di sekolah lama. Dulu saat di sekolah lama, aku sering dijelek-jelekan oleh wali murid. Bahkan aku sering merasa difitnah oleh teman temanku yang berakibat namaku makin jelek di sekolah, tetapi hal itu tidak membuatku malu. Saat itulah yang membuat emosi jiwaku sering naik dan tidak terkendali. Jadi, aku salurkan pada saat aku berolahraga tsufuk.

Dengan bekal doa ibuku, aku pun giat berlatih dengan tekad membanggakan kedua orang tuaku. Alhamdulillah pada saat kompetisi tsufuk tingkat Nasional di Bandung, aku berhasil meraih medali emas. Semoga aku bisa menjadi kebanggaan ibu dan ayah di surga, aminn.

Pada saat lomba aku hanya berusaha membuang emosiku, rasa sakit hatiku kepada keadaanku saat itu, sampai akhirnya aku bisa menang. Terima kasih ibuku yang selalu menjadi penyemangat dalam hidupku. Doamu menjadikan aku kuat walaupun setelah ini banyak lagi cobaan yang harus aku lewati. Teruslah doakan kebaikan untukku, karena aku yakin doamu melebihi kecepatan cahaya sekali pun. Dengan hobiku berolahraga, akan membuat tubuhku sehat dan bisa mengukir prestasi lagi dan lagi, semangat!!

Benar apa kata orang bahwa pengalaman adalah guru terbaik, semoga pengalaman ini menjadikan aku semakin kuat dalam menghadapi ujian demi ujian untuk meraih prestasi yang lebih tinggi dengan tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat.

BIOGRAFI PENULIS

Perkenalkan nama saya Muhammad Tsaqif Kaffah Syaddad. Aku terlahir dikeluarga bahagia. Alamat rumahku di Jalan Praja No. 50 Desa Telajung RT.001/006 kecamatan Cikarang Barat, kabupaten Bekasi. Saya lahir 28 oktober 2011 di bekasi dari seorang Ibu yang bernama Titi Suryati. Ayahku bernama Alm. Sadatu Darwin dan aku memiliki kakak yang aku banggakan bernama Kakak Syamil. Hobiku adalah olahraga, seperti sepakbola dan beladiri. Saya mengikuti sekolah sepak bola (SSB) saat kelas lima, dan sering mengikuti kompetisi sepakbola seperti ASKAB dan kompetisi yang lain semoga kemampuanku dalam sepakbola bisa meningkat  seperti pemain sepakbola idolaku Christian Ronaldo.