SEJUTA IMPIAN PADA 2022

Oleh: Muhammad Tsaqif Rafif Radhitya

Para pemuda zaman sekarang sebagian besar identik dengan beragam kebiasaan buruknya. Mulai dari sering hang out dari pagi hingga tengah malam, suka menghambur-hamburkan uang, pergaulan bebas hingga yang terparah mengkonsumsi narkotika. Kebiasaan seperti itu mereka anggap sebagai pencarian jati diri. Tanpa mereka sadari bahwa kebiasaan itu adalah kebiasaan buruk yang dilarang oleh agama dan lingkungan sosial.

Namun, tidak semua pemuda zaman sekarang memiliki kebiasaan buruk seperti itu. Banyak juga yang mampu menebar kebermanfaatan dan kebaikan bagi negara dan agama. Seperti contoh, pada era ini banyak bermunculan pengusaha muda yang sukses. Bermodalkan kemampuan disertai kreativitas yang mereka miliki. Bahkan bisa menjadi sebuah ladang mata pencaharian.

Sebenarnya para pemuda yang identik dengan gaya hidup berantakan, bukan tidak mungkin menjadi golongan muda yang sukses. Karena setiap orang pasti memiliki kelebihan masing-masing. Mereka sebenarnya hanya belum menyadari dan mau menggali pontensi yang telah dimiliki hingga seperti pisau yang tidak pernah diasah. Terlebih saat ini merupakan era yang serba digital. Sehingga semua jenis keilmuan dan informasi dapat diakses dengan mudah. Jadi tidak ada alasan karena tidak memperoleh informasi untuk menjadi orang sukses. Menurut survey Kominfo pada 2021, jumlah pengguna internet ada 73% dari total jumlah penduduk, yaitu 274 juta. Jadi ada 202 juta penduduk Indonesia menjadi pengguna aktif internet dan 98,3% menggunakan telepon genggam. Waktu yang digunakan untuk berselancar di internet rata-rata 8 jam 52 menit per hari. Kemudian ada 170 juta pengguna aktif media sosial yang digunakan rata-rata 3 jam 14 menit per hari. Sedangkan pengguna internet paling banyak pada rentan umur 18-34 tahun. Sungguh luar biasa!.

Dari data tersebut bisa kita simpulkan bahwa para pemuda zaman sekarang termasuk dalam kategori pengguna internet paling banyak. Dengan begitu seharusnya mereka memiliki kemampuan lebih untuk mengoperasikan produk digital dengan baik. Jika saja mereka mau memanfaatkan kemampuan itu dengan baik, maka akan berdampak terhadap kemajuan bangsa.

Pada 2021 saja kita sudah merasakan betapa berharga dan bergunanya internet dalam membantu kegiatan sehari-hari. Mulai dari belanja online, sekolah online, kursus online, melakukan webinar, dan masih banyak hal-hal lain. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan jika kemampuan digital terus dikembangkan. Maka, sudah sewajarnya para pemuda bertanggung jawab atas kemajuan tersebut. Sebagai bentuk rasa cinta tanah air untuk memajukan bangsa dan negara.

Namun, dibalik kemajuan teknologi tersebut. Tidak dapat dipungkiri, akan muncul berbagai masalah baru, seperti peretasan data pribadi dan lain sebagainya. Untuk mengatasi masalah tersebut maka akan muncul penyelesaian yang baru pula. Seperti pepatah ”modern problem requires modern solution”. Bahwa masalah modern membutuhkan solusi modern. Karena itulah, pemuda masa kini menjadi salah satu aspek terpenting dalam keberhasilan mengisi kemerdekaan. Walaupun mereka tidak merasakan perjuangan mengangkat senjata. Maka sudah sepantasnya mengisi kemerdekaan dengan semangat modern, yaitu semangat berjuang melalaui teknologi agar Indonesia mampu berdiri sejajar dengan negara-negara lain di dunia.

Sebagai akhir ulasan, mari kita jadikan landasan berpikir, berucap, dan berbuat semboyan Bapak Ir. Sukarno. Bahwa ”Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya dan beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncang dunia!”.