Navigasi Web

ABW Menjadi Langkah Pastiku

ABW Menjadi Langkah Pastiku

Oleh: Muhammad Tsaqif Rafif Radhitya

Perpustakaan merupakan tempat yang berisi sumber ilmu yang melimpah. Sayangnya, saat ini tempat tersebut menjadi salah satu tempat yang paling jarang dikunjungi oleh para siswa. Hal tersebut terjadi karena kurangnya minat baca, dan ketersediaan buku yang tergolong monoton. Sebagian besar berisi buku pelajaran dan hanya sebagian kecil yang berisi buku-buku berjenis novel, komik, dan cerita bergambar.

Sama halnya dengan diriku yang memiliki minat baca dan menulis tergolong rendah. Dulu saat masih berada di bangku Sekolah Dasar (SD). Aku paling malas saat harus masuk sekolah setelah liburan semester. Alasannya sederhana, karena takut disuruh membuat cerita pengalaman semasa liburan.

Namun keterpaksaan yang membuatku tetap masuk sekolah. Sesuai tebakan, guruku memberi tugas mengarang cerita semasa liburan. Akhirnya setelah bersusah payah menulis, karanganku selesai. Meskipun hampir di setiap awal kalimat dimulai dengan kata-kata yang sama. “Setelah itu, kemudian, selanjutnya, dan akhirnya”.

Memang saat itu, aku lebih tertarik dengan pelajaran matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Bahkan saat TK, aku paling malas saat diajak latihan menulis huruf. Aku lebih suka dan bersemangat menulis angka. Seakan-akan ada sesuatu yang membuatku sangat tertarik dengan hal-hal yang berbau angka.

Kisahku berlanjut di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Aku semakin mengetahui bahwa setiap tulisan memiliki jenis yang berbeda-beda. Kejadian seperti saat di SD terjadi kembali. Aku merasa kesulitan membuat karangan tulisan. Beruntung, kali ini tugas tersebut selalu dikerjakan secara berkelompok. Sehingga, aku dapat bertanya kepada teman sekelompok apabila merasa kesulitan dan juga berkonsultasi dengan guru yang mengajarku.

Namun, saat kelas 9. Tugas-tugas tersebut wajib dikerjakan secara individu. Berkat pengalaman saat kelas 7 dan 8, kini aku dapat menulis karangan dengan baik. Aku dapat menentukan diksi yang sesuai, menentukan isi teks, dan menulis kalimat yang efektif. Namun, setelah sekian lama, minat membacaku masih tergolong tidak ada kemajuan. Itu semua berbanding terbalik dengan kemampuan menulisku. Padahal, seseorang yang ingin merangkai tulisan dengan bagus harus sering membaca dari berbagai sumber.

Setelah lulus dari SMP. Kami diterjang pandemi Covid-19. Pemerintah mengharuskan belajar dari rumah. Hal itu, membuatku memiliki banyak waktu luang. Disela-sela waktu luangku, secara tidak sengaja menemukan tumpukan kertas berisi teks-teks yang aku tulis semasa SMP. Tiba-tiba terbesit ide untuk menjadikan kumpulan teks tersebut menjadi sebuah buku. Akan sangat sayang apabila kumpulan teks tersebut terbuang sia-sia. Kemudian, aku menambahkan isi berupa cerpen, puisi, dan pantun agar dapat memenuhi kriteria membuat sebuah buku.

Akhirnya buku tersebut berhasil terbit dan menjadi buku solo perdanaku. Secara kebetulan juga telah diluncurkan pada acara seminar “Menggugah Keterampilan Menulis Guru”. Acara tersebut diselenggarakan oleh IGMPL Kabupaten Jember yang bekerja sama dengan Kementerian Agama Kabupaten Jember.

Kini, buku tersebut telah mendarat di beberapa tempat. Seperti perpustakaan MAN 1 Jember, ruangan Kepala Kemenag Jember, dan ruangan Kasi Pendma. Dengan begitu, semoga buku tersebut dapat menginspirasi pembaca khususnya sesama pelajar.

Tumpukan kertas berdebu tersebut telah disulap menjadi sebongkah emas. Sehingga, manfaatnya siap dipetik oleh orang lain. Karena setiap buku pasti memiliki filosofi tersendiri. Baik dari isinya maupun proses penulisannya.

Penerapan ABW (Amati, Belajar, dan Wujudkan) menjadi langkah pasti untuk meraih asaku. Berawal dari pengamatanku terhadap pengalaman menulis diberbagai jenjang. Kesulitan semasa di Sekolah Dasar (SD) dan awal menjalani Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kemudian mengalami perkembangan dan proses belajar yang pesat saat duduk di kelas IX. Setelah kedua tahapan itu (amati dan belajar) telah kulakukan. Maka target akhir adalah mewujudkan dalam karya nyata berupa buku solo.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post